Palangka Raya (ANTARA) - Pembangunan arena kejuaraan sepeda dunia atau UCI MTB Eliminator World Cup di Palangka Raya, Kalteng yang akan digelar pada 28 Agustus 2022, dipastikan pada pertengahan Agustus sudah rampung semua.
Ketua Panitia UCI MTB Eliminator Cup Agustiar Sabran melalui Sekretarisnya Rahmad Nasution Hamka di Palangka Raya, Sabtu, mengatakan bahwa saat ini pembangunan arena sudah memasuki tahapan akhir sebenarnya.
"Ya bisa dikatakan saat sudah 80 persen, pembangunan arena dan fasilitasnya di lingkungan Stadion Tuah Pahoe Kota Palangka Raya ini," katanya.
Baca juga: Disdagperin: Kejuaraan dunia sepeda jadi sarana promosi IKM
Rahmad Nasution Hamka menuturkan, arena kejuaraan sepeda dunia di Palangka Raya ini tentunya ada perbedaan dengan tuan rumah yang saat ini menjadi tuan rumah kejuaraan sepeda tersebut.
Perbedaanya arena sepeda dunia yang dibuat di Palangka Raya, kombinasi antara aspal dan tanah gundukan yang rintangannya cukup menantang dibandingkan lintasan yang disediakan di negara lain.
"Lokasi jumping tentunya berbeda dengan negara lain, karena benar-benar didesain sebaik mungkin sehingga peserta nantinya akan merasa puas ketika merasakan medannya," ucapnya.
Foto udara proyek trek arena untuk persiapan kejuaraan Internasional balap sepeda gunung (UCI MTB) di halaman Stadion Toah Pahoe, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis (14/7/2022). ANTARA FOTO/Makna Zaezar/rwa.
Baca juga: Gubernur Kalteng sebut dua minggu ke depan arena kejuaraan dunia sepeda siap digunakan
UCI MTB World Cup yang dilaksanakan di Kota Palangka Raya adalah seri kedelapan dari seri 11. Para peserta kejuaraan sepeda dunia akan bertolak ke Palangka Raya, usai melaksanakan seri ketujuh di Turki.
Untuk jumlah peserta, tentunya akan dikabarkan pihak panitia yang akan mengikuti kejuaraan sepeda dunia itu, yang jelas peserta dari 32 negara itu antusias mengikuti kejuaraan ini.
"Tidak hanya pesepeda dari Eropa saja yang ikut, dari Asean dan nasional ingin mengikuti kejuaraan itu. Hanya saja nantinya akan dipilih dan tidak bisa dipilih semuanya, apalagi gelaran tersebut hanya dilaksanakan satu hari saja," ungkapnya.
Saat ini juga panitia juga masih mempertimbangkan kapasitas tribun untuk para penonton, yang semula akan dibangun hanya untuk 1.200 orang saja kini akan dibuat menjadi 5.000 kapasitas dan itu sudah termasuk penonton yang berdiri.
Baca juga: Promosikan wisata dan produk UMKM, DPRD Kalteng dukung UCI MTB
Tidak hanya itu, panitia juga akan menyediakan videotron guna mengantisipasi masyarakat yang hendak menyaksikan kejuaraan sepeda dunia tersebut.
"Kita juga menyediakan videotron untuk mengantisipasi masyarakat yang hendak menonton secara langsung. Terkait berapa tiket untuk menonton, nantinya panitia akan merapatkan terlebih dahulu dan nanti akan segera di rilis ke sejumlah media agar masyarakat tahu," demikian Rahmad Hamka Nasution.
Selanjutnya, pada Sabtu (23/7) sore Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, Ketua Panitia UCI MTB Eliminator World Cup Agustiar Sabran beserta beberapa kepala dinas melakukan pengecekan di arena kejuaraan sepeda dunia tersebut.
Hal tersebut guna memastikan agar arena tersebut sebelum para peserta menginjakkan kakinya di Kota Palangka Raya, semuanya harus sudah siap termasuk hal-hal teknis lainnya.
Baca juga: Berikut jadwal Piala Dunia Balap Sepeda 2022 di Palangka Raya
Baca juga: Kawasan Stadion Tuah Pahoe direncanakan jadi arena kejuaraan sepeda internasional
Baca juga: Kalteng jadi tuan rumah kejuaraan dunia sepeda 'Mountain Bike City'
Ketua Panitia UCI MTB Eliminator Cup Agustiar Sabran melalui Sekretarisnya Rahmad Nasution Hamka di Palangka Raya, Sabtu, mengatakan bahwa saat ini pembangunan arena sudah memasuki tahapan akhir sebenarnya.
"Ya bisa dikatakan saat sudah 80 persen, pembangunan arena dan fasilitasnya di lingkungan Stadion Tuah Pahoe Kota Palangka Raya ini," katanya.
Baca juga: Disdagperin: Kejuaraan dunia sepeda jadi sarana promosi IKM
Rahmad Nasution Hamka menuturkan, arena kejuaraan sepeda dunia di Palangka Raya ini tentunya ada perbedaan dengan tuan rumah yang saat ini menjadi tuan rumah kejuaraan sepeda tersebut.
Perbedaanya arena sepeda dunia yang dibuat di Palangka Raya, kombinasi antara aspal dan tanah gundukan yang rintangannya cukup menantang dibandingkan lintasan yang disediakan di negara lain.
"Lokasi jumping tentunya berbeda dengan negara lain, karena benar-benar didesain sebaik mungkin sehingga peserta nantinya akan merasa puas ketika merasakan medannya," ucapnya.
Baca juga: Gubernur Kalteng sebut dua minggu ke depan arena kejuaraan dunia sepeda siap digunakan
UCI MTB World Cup yang dilaksanakan di Kota Palangka Raya adalah seri kedelapan dari seri 11. Para peserta kejuaraan sepeda dunia akan bertolak ke Palangka Raya, usai melaksanakan seri ketujuh di Turki.
Untuk jumlah peserta, tentunya akan dikabarkan pihak panitia yang akan mengikuti kejuaraan sepeda dunia itu, yang jelas peserta dari 32 negara itu antusias mengikuti kejuaraan ini.
"Tidak hanya pesepeda dari Eropa saja yang ikut, dari Asean dan nasional ingin mengikuti kejuaraan itu. Hanya saja nantinya akan dipilih dan tidak bisa dipilih semuanya, apalagi gelaran tersebut hanya dilaksanakan satu hari saja," ungkapnya.
Saat ini juga panitia juga masih mempertimbangkan kapasitas tribun untuk para penonton, yang semula akan dibangun hanya untuk 1.200 orang saja kini akan dibuat menjadi 5.000 kapasitas dan itu sudah termasuk penonton yang berdiri.
Baca juga: Promosikan wisata dan produk UMKM, DPRD Kalteng dukung UCI MTB
Tidak hanya itu, panitia juga akan menyediakan videotron guna mengantisipasi masyarakat yang hendak menyaksikan kejuaraan sepeda dunia tersebut.
"Kita juga menyediakan videotron untuk mengantisipasi masyarakat yang hendak menonton secara langsung. Terkait berapa tiket untuk menonton, nantinya panitia akan merapatkan terlebih dahulu dan nanti akan segera di rilis ke sejumlah media agar masyarakat tahu," demikian Rahmad Hamka Nasution.
Selanjutnya, pada Sabtu (23/7) sore Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, Ketua Panitia UCI MTB Eliminator World Cup Agustiar Sabran beserta beberapa kepala dinas melakukan pengecekan di arena kejuaraan sepeda dunia tersebut.
Hal tersebut guna memastikan agar arena tersebut sebelum para peserta menginjakkan kakinya di Kota Palangka Raya, semuanya harus sudah siap termasuk hal-hal teknis lainnya.
Baca juga: Berikut jadwal Piala Dunia Balap Sepeda 2022 di Palangka Raya
Baca juga: Kawasan Stadion Tuah Pahoe direncanakan jadi arena kejuaraan sepeda internasional
Baca juga: Kalteng jadi tuan rumah kejuaraan dunia sepeda 'Mountain Bike City'