Palangka Raya (ANTARA) - Bupati Seruyan, Kalimantan Tengah, Yulhaidir bercerita bahwa dirinya sebelum menjadi pejabat, pernah merasakan suka duka sebagai kondektur dan seluruh badan terkena debu saat berada di dalam bak truk yang sedang mengantar kayu dari Rantau Pulut ke daerah lain berjarak ratusan kilometer.
"Saya pernah tidur di bawah bak truk. Bukan di bak truknya ya, tapi di bawah ya. Ambil alas seadanya, ya langsung tidur," kata Yulhaidir saat menjadi narasumber podcast Bincang-Bincang Antara Kalteng (Bara Kalteng) di Palangka Raya, Selasa.
Seiring berjalannya waktu, pria yang akrab disapa Amang Uhai ini pun dipercaya menjadi supir truk pengangkut kayu gelondongan. Tak berapa lama, seorang pengusaha menawarkan kerja sama kepada dirinya. Di mana dirinya bertugas mencari kayu yang akan dibeli oleh pengusaha tersebut. Tak hanya membeli, pengusaha itu bahkan memberikan modal kepada Yulhaidir.
Setelah sukses menjalankan tugas dari pengusaha tersebut, dirinya kembali mendapat tawaran dari pihak lain untuk mengurus usaha pemotongan kayu skala kecil di Seruyan. Dia bahkan sudah dipanggil 'Bos Kecil' oleh teman-temannya dan sejumlah warga.
"Tetapi karena terjadi razia besar-besaran, usaha bansaw (pemotongan kayu) saya tutup. Pada tahun 2009, saya pun maju sebagai calon anggota DPRD Seruyan. Alhamdulillah saya terpilih dan dipercaya sebagai wakil rakyat Seruyan," ungkap dia.
Jabatan sebagai anggota legislatif belum selesai, pada 2013 dirinya diajak mendampingi Sudarsono maju di Pemilihan Kepala Daerah Seruyan dari jalur perseorangan. Hasil dari pilkada itu, dirinya terpilih sebagai Wakil Bupati berpasangan dengan Sudarsono sebagai Bupati periode 2013-2018.
Setelah menjabat Wakil Bupati Seruyan selama lima tahun, Yulhaidir kembali maju sebagai calon Bupati pada pilkada 2018. Dirinya kembali mendapat kepercayaan dari masyarakat untuk menjadi Bupati Seruyan berpasangan dengan Iswanti di periode 2018-2023.
"Itu bukan karena saya, tetapi kuasa dari Allah Subhanahu wa ta'ala. Saya hanya ingin mengabdi dan membantu memajukan pembangunan serta kesejahteraan masyarakat Seruyan," kata orang nomor satu di Kabupaten Seruyan ini.
Baca juga: Pemkab Seruyan dan PBS sepakati harga TBS kebun masyarakat Rp1.600/kg
Selama menjabat Bupati Seruyan, Yulhaidir sering terlihat menggunakan sepeda motor bertemu dan mengantar bantuan kepada masyarakat Seruyan yang benar-benar membutuhkan. Bahkan, dirinya tak sungkan menggunakan kelotok atau perahu bermesin melihat kondisi perumahan milik masyarakat yang tertimpa musibah banjir.
Dia mengatakan, ada banyak permasalahan yang dapat diselesaikan dengan turun ke lapangan dan bertemu masyarakat secara langsung. Dan, setiap permasalahan yang disampaikan masyarakat, baik secara langsung maupun pesan singkat ke nomor handphone, akan diupayakan selesai secepatnya.
"Saya dari lahir dan besar di Seruyan. Jadi, bagi saya Kabupaten Seruyan itu segala-galanya. Saya ingin melihat Seruyan itu maju seperti daerah lain," kata Yulhaidir.
Baca juga: Pastikan sesuai SE Menteri Pertanian, Yulhaidir memantau harga TBS di PBS
Baca juga: Yulhaidir perjuangkan harga TBS milik rakyat dan kewenangan pungut Rp25 per kg
"Saya pernah tidur di bawah bak truk. Bukan di bak truknya ya, tapi di bawah ya. Ambil alas seadanya, ya langsung tidur," kata Yulhaidir saat menjadi narasumber podcast Bincang-Bincang Antara Kalteng (Bara Kalteng) di Palangka Raya, Selasa.
Seiring berjalannya waktu, pria yang akrab disapa Amang Uhai ini pun dipercaya menjadi supir truk pengangkut kayu gelondongan. Tak berapa lama, seorang pengusaha menawarkan kerja sama kepada dirinya. Di mana dirinya bertugas mencari kayu yang akan dibeli oleh pengusaha tersebut. Tak hanya membeli, pengusaha itu bahkan memberikan modal kepada Yulhaidir.
Setelah sukses menjalankan tugas dari pengusaha tersebut, dirinya kembali mendapat tawaran dari pihak lain untuk mengurus usaha pemotongan kayu skala kecil di Seruyan. Dia bahkan sudah dipanggil 'Bos Kecil' oleh teman-temannya dan sejumlah warga.
"Tetapi karena terjadi razia besar-besaran, usaha bansaw (pemotongan kayu) saya tutup. Pada tahun 2009, saya pun maju sebagai calon anggota DPRD Seruyan. Alhamdulillah saya terpilih dan dipercaya sebagai wakil rakyat Seruyan," ungkap dia.
Jabatan sebagai anggota legislatif belum selesai, pada 2013 dirinya diajak mendampingi Sudarsono maju di Pemilihan Kepala Daerah Seruyan dari jalur perseorangan. Hasil dari pilkada itu, dirinya terpilih sebagai Wakil Bupati berpasangan dengan Sudarsono sebagai Bupati periode 2013-2018.
Setelah menjabat Wakil Bupati Seruyan selama lima tahun, Yulhaidir kembali maju sebagai calon Bupati pada pilkada 2018. Dirinya kembali mendapat kepercayaan dari masyarakat untuk menjadi Bupati Seruyan berpasangan dengan Iswanti di periode 2018-2023.
"Itu bukan karena saya, tetapi kuasa dari Allah Subhanahu wa ta'ala. Saya hanya ingin mengabdi dan membantu memajukan pembangunan serta kesejahteraan masyarakat Seruyan," kata orang nomor satu di Kabupaten Seruyan ini.
Baca juga: Pemkab Seruyan dan PBS sepakati harga TBS kebun masyarakat Rp1.600/kg
Selama menjabat Bupati Seruyan, Yulhaidir sering terlihat menggunakan sepeda motor bertemu dan mengantar bantuan kepada masyarakat Seruyan yang benar-benar membutuhkan. Bahkan, dirinya tak sungkan menggunakan kelotok atau perahu bermesin melihat kondisi perumahan milik masyarakat yang tertimpa musibah banjir.
Dia mengatakan, ada banyak permasalahan yang dapat diselesaikan dengan turun ke lapangan dan bertemu masyarakat secara langsung. Dan, setiap permasalahan yang disampaikan masyarakat, baik secara langsung maupun pesan singkat ke nomor handphone, akan diupayakan selesai secepatnya.
"Saya dari lahir dan besar di Seruyan. Jadi, bagi saya Kabupaten Seruyan itu segala-galanya. Saya ingin melihat Seruyan itu maju seperti daerah lain," kata Yulhaidir.
Baca juga: Pastikan sesuai SE Menteri Pertanian, Yulhaidir memantau harga TBS di PBS
Baca juga: Yulhaidir perjuangkan harga TBS milik rakyat dan kewenangan pungut Rp25 per kg