Malang (ANTARA) - Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) membuat produk inovatif berupa detergen ramah lingkungan dari cangkang kerang lokan yang memiliki formulasi 9in1 untuk mengatasi permasalahan saat mencuci pakaian yang diberi nama "TemanBumi".
"Nama ini dipilih sebagai bentuk kepedulian untuk menjaga bumi layaknya jalinan pertemanan," kata anggota tim pembuat detergen tersebut, Roofi Cahyaningtyas dalam rilis yang diterima di Malang, Jawa Timur, Rabu.
TemanBumi digagas dan dibuat oleh sekelompok mahasiswa UB yang tergabung dalam salah satu tim Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang kewirausahaan yang meraih pendanaan PKM 8 bidang Tahun 2022 dari Ditjen Diktiristek melalui Belmawa.
Selain Roofi Cahyaningtyas, tim tersebut juga diperkuat oleh Mayza Nur Sabilla, Tarisa Putri Lukiyanto (Budidaya Perairan), Aldi Surya Alamsyah (Teknologi Hasil Perikanan), dan Muhammad Nazri Adlani (Fisika).
"Ide pembuatan detergen TemanBumi ini bermula karena menjamurnya usaha laundry di daerah yang terdapat kos-kosan dan kontrakan yang menyebabkan meningkatnya permintaan detergen di pasaran,” ujar Roofi.
Roofi menjelaskan akibat berkembangnya usaha laundry ini, banyak pelaku usaha yang langsung membuang limbah detergen ke badan air, sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan.
Badan Standardisasi Nasional (BSN) pada tahun 2017 menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) baru agar hanya produk detergen ramah lingkungan yang beredar di Indonesia. “Hal inilah yang menjadikan peluang untuk kami membuat detergen TemanBumi,” katanya.
TemanBumi terbuat dari ekstrasi cangkang kerang lokan yang dipadukan dengan bahan lainnya, kemudian dicetak berbentuk granule ball yang dikemas dengan plastik gel berupa water soluble film dari sodium alginate yang larut dalam air, sehingga dapat meminimalisasi penggunaan sampah plastik untuk kemasan.
TemanBumi memiliki empat varian aroma, yaitu Bubble Gum, Lavender, Milk Coffee, dan Wild Berries.
TemanBumi memiliki formulasi 9 in 1 sebagai detergen yang antibakteri, antikarat, antiredeposisi, biodegradable, brightener, fabric protector, low suds, skin sensitive friendly, dan stain remover.
Dengan formulasi lengkap ini, TemanBumi dijual dengan harga yang cukup terjangkau, yaitu Rp45.000 per cup (20 pcs) dengan penggunaan per pcs untuk 5-6 kg pakaian.
TemanBumi juga dijual per pcs dengan harga Rp2.500. TemanBumi dipasarkan secara daring di lokapasar, seperti Shopee dan Tokopedia dengan nama toko TemanBumi.ofc.
“Penggunaan detergen TemanBumi sangat mudah, tinggal meletakkan pakaian ke mesin cuci, kemudian memasukkan detergen TemanBumi ke dalam mesin cuci dengan kemasan yang tidak perlu disobek karena akan larut dengan air, selanjutnya isi dengan air secukupnya dan atur putaran cucian,” kata Mayza, anggota tim lainnya.
Menurut dosen pendamping dari FPIK, Qurrota A’yunin mengatakan produk detergen TemanBumi dapat memotivasi industri produsen detergen di Indonesia untuk berlomba-lomba menciptakan produk sehari-hari dengan menerapkan prinsip green manufacturing.
Harapannya dengan adanya detergen TemanBumi dapat memberikan solusi untuk memenuhi kebutuhan pengusaha laundry serta dapat mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan.
“TemanBumi, Nyuci jadi Happy!,” tagline tim TemanBumi.
"Nama ini dipilih sebagai bentuk kepedulian untuk menjaga bumi layaknya jalinan pertemanan," kata anggota tim pembuat detergen tersebut, Roofi Cahyaningtyas dalam rilis yang diterima di Malang, Jawa Timur, Rabu.
TemanBumi digagas dan dibuat oleh sekelompok mahasiswa UB yang tergabung dalam salah satu tim Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang kewirausahaan yang meraih pendanaan PKM 8 bidang Tahun 2022 dari Ditjen Diktiristek melalui Belmawa.
Selain Roofi Cahyaningtyas, tim tersebut juga diperkuat oleh Mayza Nur Sabilla, Tarisa Putri Lukiyanto (Budidaya Perairan), Aldi Surya Alamsyah (Teknologi Hasil Perikanan), dan Muhammad Nazri Adlani (Fisika).
"Ide pembuatan detergen TemanBumi ini bermula karena menjamurnya usaha laundry di daerah yang terdapat kos-kosan dan kontrakan yang menyebabkan meningkatnya permintaan detergen di pasaran,” ujar Roofi.
Roofi menjelaskan akibat berkembangnya usaha laundry ini, banyak pelaku usaha yang langsung membuang limbah detergen ke badan air, sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan.
Badan Standardisasi Nasional (BSN) pada tahun 2017 menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) baru agar hanya produk detergen ramah lingkungan yang beredar di Indonesia. “Hal inilah yang menjadikan peluang untuk kami membuat detergen TemanBumi,” katanya.
TemanBumi terbuat dari ekstrasi cangkang kerang lokan yang dipadukan dengan bahan lainnya, kemudian dicetak berbentuk granule ball yang dikemas dengan plastik gel berupa water soluble film dari sodium alginate yang larut dalam air, sehingga dapat meminimalisasi penggunaan sampah plastik untuk kemasan.
TemanBumi memiliki empat varian aroma, yaitu Bubble Gum, Lavender, Milk Coffee, dan Wild Berries.
TemanBumi memiliki formulasi 9 in 1 sebagai detergen yang antibakteri, antikarat, antiredeposisi, biodegradable, brightener, fabric protector, low suds, skin sensitive friendly, dan stain remover.
Dengan formulasi lengkap ini, TemanBumi dijual dengan harga yang cukup terjangkau, yaitu Rp45.000 per cup (20 pcs) dengan penggunaan per pcs untuk 5-6 kg pakaian.
TemanBumi juga dijual per pcs dengan harga Rp2.500. TemanBumi dipasarkan secara daring di lokapasar, seperti Shopee dan Tokopedia dengan nama toko TemanBumi.ofc.
“Penggunaan detergen TemanBumi sangat mudah, tinggal meletakkan pakaian ke mesin cuci, kemudian memasukkan detergen TemanBumi ke dalam mesin cuci dengan kemasan yang tidak perlu disobek karena akan larut dengan air, selanjutnya isi dengan air secukupnya dan atur putaran cucian,” kata Mayza, anggota tim lainnya.
Menurut dosen pendamping dari FPIK, Qurrota A’yunin mengatakan produk detergen TemanBumi dapat memotivasi industri produsen detergen di Indonesia untuk berlomba-lomba menciptakan produk sehari-hari dengan menerapkan prinsip green manufacturing.
Harapannya dengan adanya detergen TemanBumi dapat memberikan solusi untuk memenuhi kebutuhan pengusaha laundry serta dapat mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan.
“TemanBumi, Nyuci jadi Happy!,” tagline tim TemanBumi.