Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Balai Bahasa Kalimantan Tengah Valentina Lovina Tanate menyatakan bahwa pihaknya, ditunjuk untuk melaksanakan program Revitalisasi Bahasa Daerah sebagai implementasi pencanangan Merdeka Belajar Episode ke-17 pada Februari 2022 yang lalu. 

Penunjukan itu karena empat dari 38 bahasa daerah di seluruh Indonesia yang direvitalisasi pada 2022 berada di provinsi ini, kata Valentina dalam seminar Internasional Bahasa dan Sastra Daerah II atau Sinar Bahtera II yang digelar Balai Bahasa Kalteng di Palangka Raya, Selasa.

"Adapun keempat bahasa daerah di Kalteng yang direvitalisasi tahun ini yakni, Dayak Ngaju, Dayak Maanyan, Dayak Ut Danum, dan Melayu Dialek Kotawaringin," ucapnya.

Dikatakan, bahasa dan sastra daerah sebagai aset dan kekayaan nasional sekaligus identitas dan cerminan karakter bangsa Indonesia, tidak boleh terabaikan. Kemajuan teknologi semestinya menjadi peluang untuk merancang atau merekayasa teknik yang tepat dalam hal pelestarian dan pelindungan bahasa dan sastra daerah.

Dia mengatakan, revitalisasi Bahasa Daerah yang dilakukan di 12 provinsi di Indonesia, diharapkan menjadi pemantik sekaligus memberikan arah dan panduan bagi kegiatan-kegiatan pada ranah pelindungan dan pelestarian.

"Hal itu sangat penting untuk mewujudkan ketahanan budaya yang kuat dan mantap," kata Valentina.

Kepala Balai Bahasa Kalteng itu mengakui, penyelenggaraan Sinar Bahtera II tahun ini sungguh merupakan suatu tantangan yang indah bagi pihaknya. Sebab, selain memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan, pada bulan ini pihaknya juga bersiap menyongsong penilaian yang dilakukan oleh Tim Penilai Nasional Kemenpan RB, dalam rangka Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK).

"Tahun ini pula, hingga November ke depan, Revitalisasi Bahasa Daerah wajib kami sukseskan," ujar dia.

Sementara terkait seminar Internasional Sinar Bahtera II yang digelar Balai Bahasa pada 2022 ini, menghadirkan enam pembicara dari dalam negeri dan lima dari luar negeri. Pembicara dari luar negeri yang berpartisipasi pada tahun ini, satu orang berasal dari Italia, dua orang dari Australia, dan satu orang dari Thailand.

Baca juga: Badan Bahasa luncurkan EYD Edisi V

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK RI, serta Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek RI, menjadi pembicara kunci.

"Kami sampaikan pula bahwa terdapat 95 makalah pendamping yang akan dibentangkan dalam Sinar Bahtera II kali ini," ungkap Valentina.

Jika dibandingkan dengan Sinar Bahtera I, lanjut dia, secara kuantitas makalah yang lolos memang sedikit berkurang, tetapi secara kualitas dapat dikatakan meningkat cukup signifikan. Tema dan topik bahasannya pun meluas dan beragam.

"Semua makalah pendamping yang disajikan diharapkan memenuhi fungsinya, yaitu diseminasi hasil-hasil kajian, penelitian, atau pemikiran dalam bidang kebahasaan dan/atau kesastraan," demikian Valentina.

Baca juga: Pengembangan desa wisata di Kalteng berdayakan masyarakat tingkatkan kesejahteraan

Baca juga: Seratus lebih pegawai RSDS sudah divaksinasi dosis empat

Baca juga: Gubernur Kalteng tinjau sejumlah titik strategis jelang UCI MTB

Pewarta : Jaya Wirawana Manurung
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024