Dalam video tersebut, terlihat wajah Jokowi dan Prabowo disatukan dalam satu frame. Lagu tersebut merupakan karya grup musik Panbers dari album The Legend Panbers yang dirilis pada 1970.
Berikut narasi dalam unggahan X tersebut:
“Kreatif ya Netizen +62”
Namun, benarkah video Jokowi dan Prabowo “Nyanyi” Lagu Cinta dan Permata tersebut?
Penjelasan:
Menurut hasil penelusuran ANTARA, video yang memperlihatkan Presiden Jokowi dan Presiden terpilih, Prabowo Subianto bernyanyi bersama lagu "Cinta dan Permata" ternyata merupakan hasil rekayasa digital. Video tersebut dibuat menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) Deepfake.
ANTARA menggunakan Hive Moderation untuk mendeteksi suara tersebut. Hasilnya, 78 persen suara tersebut merupakan hasil Artificial Intelligence (AI) dan videonya tersebut merupakan hasil Deepfake.
Deepfake merupakan salah satu tipe dari kecerdasan buatan (AI) yang digunakan untuk membuat foto, audio, video hoaks yang cukup meyakinkan. Deepfake dibuat menggunakan dua algoritma AI yang saling bertentangan: satunya disebut generator, yang lain disebut diskriminator.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, dilansir dari laman Kominfo mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap konten hoaks yang dihasilkan menggunakan teknologi kecerdasan buatan generatif atau Generative Artificial Intelligence (AI). Ia menyatakan bahwa salah satu cara untuk menanggulangi penyebaran hoaks adalah dengan mengembangkan kemampuan berpikir kritis.
Klaim: Video Jokowi dan Prabowo “Nyanyi” Lagu Cinta dan Permata
Rating: Hoaks