Pangkalan Bun (ANTARA) - Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) di Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah, menjadi rumah salah satu burung terlangka di dunia, yakni Bangau Strom atau Bangau Hutan Rawa.
Humas dan Penyaji Data Balai TNTP Efan Eka Nanda di Pangkalan Bun, Senin, mengatakan bahwa Bangau Strom dengan nama ilmiah Ciconia stormi ini merupakan salah satu burung dari 20 burung terlangka di dunia.
"Bangau Strom ini merupakan burung migran, namun burung yang di seluruh dunia hanya sekitar 500 individu, dan Badan Konservasi Dunia IUCN (International Union for Conservation of Nature) memasukkan jenis ini dalam status genting," ungkap dia.
Walau jenis burung migran, namun Bangau Strom yang berukuran besar hingga mencapai 80 cm dan memiliki ciri paruh panjang agak melengkung ke atas dan berwarna merah tersebut sudah menetap di kawasan TNTP.
"Untuk total sebarannya berapa ekornya kita tidak bisa memastikan, ya sekitar di bawah seratus individu, dan sering kita temui di tersebut kebanyakan untuk sebarannya di sekitar Sungai Sekonyer," ujarnya.
Baca juga: Pengunjung TN Tanjung Puting hingga Agustus 2022 mencapai 15 ribu
Selain itu, di TNTP juga terdapat 200 jenis burung, seperti Burung Rangkok, Burung Pecuk Ular, Burung Camar, Cangak Besar, dan jenis burung lainnya.
"Karena memang kawasan rawa dan air, jadi kebanyakan burung-burung di TNTP itu burung air, " Ujarnya lagi.
Selain burung-burung, juga banyak ditemukan berbagai macam hewan mamalia dan reptil seperti Orang Utan, babi hutan, rusa, monyet, owa kelasi, ular, biawak, dan lainnya.
Diketahui Taman Nasional Tanjung Puting yang dengan luas 3.550 km2 tersebut merupakan wisata unggulan Kabupaten Kobar, Kalimantan Tengah yang sudah mendunia karena habitat hewan dilindungi yakni Orang Utan atau nama ilmiah Pongo pygmaeus.
Baca juga: Pemkab Kobar segera bentuk tim pengawasan SPBU
Baca juga: Seorang ibu di Pangkalan Bun olah bawang Dayak jadi permen herbal
Humas dan Penyaji Data Balai TNTP Efan Eka Nanda di Pangkalan Bun, Senin, mengatakan bahwa Bangau Strom dengan nama ilmiah Ciconia stormi ini merupakan salah satu burung dari 20 burung terlangka di dunia.
"Bangau Strom ini merupakan burung migran, namun burung yang di seluruh dunia hanya sekitar 500 individu, dan Badan Konservasi Dunia IUCN (International Union for Conservation of Nature) memasukkan jenis ini dalam status genting," ungkap dia.
Walau jenis burung migran, namun Bangau Strom yang berukuran besar hingga mencapai 80 cm dan memiliki ciri paruh panjang agak melengkung ke atas dan berwarna merah tersebut sudah menetap di kawasan TNTP.
"Untuk total sebarannya berapa ekornya kita tidak bisa memastikan, ya sekitar di bawah seratus individu, dan sering kita temui di tersebut kebanyakan untuk sebarannya di sekitar Sungai Sekonyer," ujarnya.
Baca juga: Pengunjung TN Tanjung Puting hingga Agustus 2022 mencapai 15 ribu
Selain itu, di TNTP juga terdapat 200 jenis burung, seperti Burung Rangkok, Burung Pecuk Ular, Burung Camar, Cangak Besar, dan jenis burung lainnya.
"Karena memang kawasan rawa dan air, jadi kebanyakan burung-burung di TNTP itu burung air, " Ujarnya lagi.
Selain burung-burung, juga banyak ditemukan berbagai macam hewan mamalia dan reptil seperti Orang Utan, babi hutan, rusa, monyet, owa kelasi, ular, biawak, dan lainnya.
Diketahui Taman Nasional Tanjung Puting yang dengan luas 3.550 km2 tersebut merupakan wisata unggulan Kabupaten Kobar, Kalimantan Tengah yang sudah mendunia karena habitat hewan dilindungi yakni Orang Utan atau nama ilmiah Pongo pygmaeus.
Baca juga: Pemkab Kobar segera bentuk tim pengawasan SPBU
Baca juga: Seorang ibu di Pangkalan Bun olah bawang Dayak jadi permen herbal