Kuala Pembuang (ANTARA) - Dalam rangka mendukung program pemerintah terkait pendaftaran usaha perkebunan bagi pekebun atau petani di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, Politeknik setempat bersama USAID Sustainable Environmental Governance Across Regions (SEGAR), merampungkan pelatihan pendaftaran Surat Tanda Daftar Usaha Perkebunan untuk Budidaya (STDB).
"Pelatihan selama tiga hari yang dilaksanakan pada tanggal 26-28 Agustus 2022 ini diikuti oleh enam orang fasilitator dari lima desa dan sepuluh orang staf Politeknik Seruyan," kata Direktur Politeknik Seruyan Hermansyah di Kuala Pembuang, Kamis.
Dia mengatakan desa-desa yang akan mendapat pendampingan pendaftaran STDB tersebut antara lain Desa Lanpasa, Tabiku, dan Terawan di Kecamatan Seruyan Raya, serta Desa Pembuang Hulu I dan Pembuang Hulu II di Kecamatan Hanau.
Selain itu, tidak hanya mendapat kesempatan untuk berdiskusi mengenai upaya percepatan pendaftaran dan penerbitan STDB bagi pekebun swadaya di Kabupaten Seruyan, para fasilitator desa dan staf Politeknik Seruyan juga berkesempatan untuk mengikuti simulasi praktik di lapangan.
"Melalui pelatihan ini, mereka mendapat pemahaman mengenai proses dan tahapan pendaftaran STDB mulai dari pengumpulan data, pemetaan, sampai verifikasi data untuk pendaftaran STDB," ucapnya.
Dirinya pun mengucapkan terimakasih kepada USAID SEGAR, yang telah mempercayakan Politeknik Seruyan sebagai institusi lokal untuk melaksanakan pendampingan petani sawit swadaya di Kabupaten Seruyan ini.
"Program kerja sama antara USAID SEGAR dan Politeknik Seruyan ini merupakan salah satu upaya Politeknik Seruyan dalam mewujudkan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat,” ungkapnya.
Baca juga: DPRD Seruyan gelar RDP BBM jenis solar untuk nelayan
Sementara itu, Kasi Bidang Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan dan Perkebunan (DKPP) Kabupaten Seruyan Ahmad Sumarmo menyatakan, pemkab memiliki target agar seluruh pekebun swadaya di wilayah yurisdiksi Kabupaten Seruyan ter data STDB pada tahun 2023.
Dia menambahkan, STDB merupakan program pemerintah untuk mendata pekebun swadaya berdasarkan nama dan alamat, sekaligus menjadi salah satu syarat wajib untuk sertifikasi Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (Indonesian Sustainable Palm Oil/ISPO).
"Para pekebun swadaya yang ter data di STDB juga dapat memperoleh akses ke program-program pemerintah yang mendukung kesejahteraan masyarakat," demikian Ahmad.
Baca juga: DPRD Seruyan: Jangan sampai 2000 hektare lahan hibah masyarakat terkendala kawasan
Baca juga: Bupati Seruyan sediakan Rp80 miliar dukung program bansos ke masyarakat
Baca juga: Tanjung Rangas Seruyan perlu menara telekomunikasi
"Pelatihan selama tiga hari yang dilaksanakan pada tanggal 26-28 Agustus 2022 ini diikuti oleh enam orang fasilitator dari lima desa dan sepuluh orang staf Politeknik Seruyan," kata Direktur Politeknik Seruyan Hermansyah di Kuala Pembuang, Kamis.
Dia mengatakan desa-desa yang akan mendapat pendampingan pendaftaran STDB tersebut antara lain Desa Lanpasa, Tabiku, dan Terawan di Kecamatan Seruyan Raya, serta Desa Pembuang Hulu I dan Pembuang Hulu II di Kecamatan Hanau.
Selain itu, tidak hanya mendapat kesempatan untuk berdiskusi mengenai upaya percepatan pendaftaran dan penerbitan STDB bagi pekebun swadaya di Kabupaten Seruyan, para fasilitator desa dan staf Politeknik Seruyan juga berkesempatan untuk mengikuti simulasi praktik di lapangan.
"Melalui pelatihan ini, mereka mendapat pemahaman mengenai proses dan tahapan pendaftaran STDB mulai dari pengumpulan data, pemetaan, sampai verifikasi data untuk pendaftaran STDB," ucapnya.
Dirinya pun mengucapkan terimakasih kepada USAID SEGAR, yang telah mempercayakan Politeknik Seruyan sebagai institusi lokal untuk melaksanakan pendampingan petani sawit swadaya di Kabupaten Seruyan ini.
"Program kerja sama antara USAID SEGAR dan Politeknik Seruyan ini merupakan salah satu upaya Politeknik Seruyan dalam mewujudkan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat,” ungkapnya.
Baca juga: DPRD Seruyan gelar RDP BBM jenis solar untuk nelayan
Sementara itu, Kasi Bidang Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan dan Perkebunan (DKPP) Kabupaten Seruyan Ahmad Sumarmo menyatakan, pemkab memiliki target agar seluruh pekebun swadaya di wilayah yurisdiksi Kabupaten Seruyan ter data STDB pada tahun 2023.
Dia menambahkan, STDB merupakan program pemerintah untuk mendata pekebun swadaya berdasarkan nama dan alamat, sekaligus menjadi salah satu syarat wajib untuk sertifikasi Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (Indonesian Sustainable Palm Oil/ISPO).
"Para pekebun swadaya yang ter data di STDB juga dapat memperoleh akses ke program-program pemerintah yang mendukung kesejahteraan masyarakat," demikian Ahmad.
Baca juga: DPRD Seruyan: Jangan sampai 2000 hektare lahan hibah masyarakat terkendala kawasan
Baca juga: Bupati Seruyan sediakan Rp80 miliar dukung program bansos ke masyarakat
Baca juga: Tanjung Rangas Seruyan perlu menara telekomunikasi