Sampit (ANTARA) - Pekan Raya Sampit di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah berjalan sukses, bahkan perputaran uang diperkirakan tembus Rp15 miliar meski hujan sering turun selama kegiatan berlangsung.
"Ada tiga hari hujan deras sehingga pengunjung turun drastis. Tapi alhamdulillah tujuh hari lainnya, pengunjung membeludak sehingga perputaran uang masih cukup tinggi," kata Ketua Pekan Raya Sampit, Rahmat Noor usai menutup acara, Senin malam.
Rahmat mengakui, perputaran uang dalam kegiatan kali ini memang lebih rendah dibanding kegiatan sebelumnya. Dua bulan lalu saat digelar Bazar UMKM Harati di lokasi yang sama yakni lapangan mini kompleks Stadion 29 November Sampit, perputaran uang saat itu diperkirakan mencapai Rp25 miliar.
Meski perputaran uang dalam kegiatan yang berlangsung selama 10 hari tersebut sedikit lebih rendah, namun Rahmat menilai hasilnya termasuk cukup bagus. Pedagang pun senang karena pendapatan mereka tetap menghasilkan keuntungan lumayan.
Saat hujan deras mengguyur, jumlah pengunjung banyak berkisar 200 orang. Namun saat cuaca bagus, jumlah pengunjung melonjak berkisar 6.000 sampai 8.000 orang per hari.
Penutupan Pekan Raya Sampit juga diisi penyerahan hadiah kepada pemenang lomba foto sejarah Kota Sampit, Senin (5/9/2022). ANTARA/Norjani
Seperti saat malam penutupan ini, pengunjung sangat membeludak. Bahkan ada yang menyarankan agar waktu kegiatan diperpanjang, namun panitia tetap berpegang pada jadwal semula.
Rahmat menyampaikan terima kasih kepada bupati, wakil bupati dan semua pihak terkait yang telah mendukung sehingga Pekan Raya Sampit berjalan lancar. Acara penutupan juga diisi penyerahan penghargaan dan hadiah kepada para pemenang lomba foto sejarah Kota Sampit yang hasil karyanya dipamerkan selama Pekan Raya Sampit berlangsung.
"Harapan saya selalu penyelenggara kegiatan, kegiatan ini bisa rutin digelar. Mudah-mudahan kegiatan ini kembali didukung pada 2023 agar kita bisa terus mendorong pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19. Dua kali kita gelar, antusias pedagang maupun masyarakat sangat tinggi," harap Rahmat.
Sementara itu Wahyu, salah seorang pedagang mengaku senang bisa mengikuti Pekan Raya Sampit. Dia mengaku bisa mendapat untung meski dari 10 hari kegiatan, ada tiga hari hujan deras turun sehingga membuat sepi pengunjung.
"Tapi alhamdulillah hasilnya mencukupi. Alhamdulillah mencapai target. Seandainya tidak hujan, mungkin lebih banyak. Ada tiga hari hujan. Tapi dengan membeludaknya pengunjung pada tujuh hari lainnya, hasilnya itu tertutupi saja," demikian Wahyu.
Baca juga: Pemkab Kotim siap distribusikan 2.000 paket sembako melalui pasar murah
Baca juga: Pemkab dan Forkopimda Kotim siap kawal penyaluran bantuan sosial
Baca juga: Banjir di Kotim sebabkan jalan tidak bisa dilalui
"Ada tiga hari hujan deras sehingga pengunjung turun drastis. Tapi alhamdulillah tujuh hari lainnya, pengunjung membeludak sehingga perputaran uang masih cukup tinggi," kata Ketua Pekan Raya Sampit, Rahmat Noor usai menutup acara, Senin malam.
Rahmat mengakui, perputaran uang dalam kegiatan kali ini memang lebih rendah dibanding kegiatan sebelumnya. Dua bulan lalu saat digelar Bazar UMKM Harati di lokasi yang sama yakni lapangan mini kompleks Stadion 29 November Sampit, perputaran uang saat itu diperkirakan mencapai Rp25 miliar.
Meski perputaran uang dalam kegiatan yang berlangsung selama 10 hari tersebut sedikit lebih rendah, namun Rahmat menilai hasilnya termasuk cukup bagus. Pedagang pun senang karena pendapatan mereka tetap menghasilkan keuntungan lumayan.
Saat hujan deras mengguyur, jumlah pengunjung banyak berkisar 200 orang. Namun saat cuaca bagus, jumlah pengunjung melonjak berkisar 6.000 sampai 8.000 orang per hari.
Seperti saat malam penutupan ini, pengunjung sangat membeludak. Bahkan ada yang menyarankan agar waktu kegiatan diperpanjang, namun panitia tetap berpegang pada jadwal semula.
Rahmat menyampaikan terima kasih kepada bupati, wakil bupati dan semua pihak terkait yang telah mendukung sehingga Pekan Raya Sampit berjalan lancar. Acara penutupan juga diisi penyerahan penghargaan dan hadiah kepada para pemenang lomba foto sejarah Kota Sampit yang hasil karyanya dipamerkan selama Pekan Raya Sampit berlangsung.
"Harapan saya selalu penyelenggara kegiatan, kegiatan ini bisa rutin digelar. Mudah-mudahan kegiatan ini kembali didukung pada 2023 agar kita bisa terus mendorong pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19. Dua kali kita gelar, antusias pedagang maupun masyarakat sangat tinggi," harap Rahmat.
Sementara itu Wahyu, salah seorang pedagang mengaku senang bisa mengikuti Pekan Raya Sampit. Dia mengaku bisa mendapat untung meski dari 10 hari kegiatan, ada tiga hari hujan deras turun sehingga membuat sepi pengunjung.
"Tapi alhamdulillah hasilnya mencukupi. Alhamdulillah mencapai target. Seandainya tidak hujan, mungkin lebih banyak. Ada tiga hari hujan. Tapi dengan membeludaknya pengunjung pada tujuh hari lainnya, hasilnya itu tertutupi saja," demikian Wahyu.
Baca juga: Pemkab Kotim siap distribusikan 2.000 paket sembako melalui pasar murah
Baca juga: Pemkab dan Forkopimda Kotim siap kawal penyaluran bantuan sosial
Baca juga: Banjir di Kotim sebabkan jalan tidak bisa dilalui