Sampit (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi Kalimantan Tengah mengajak masyarakat membantu pemerintah menekan laju inflasi dengan cara memanfaatkan lahan untuk ditanami hortikultura sehingga setidaknya bisa memenuhi kebutuhan keluarga sendiri.
"Banyak tanaman yang bisa kita tanam sendiri hanya dengan memanfaatkan pekarangan, bahkan dalam pot, seperti cabai, tomat, sayuran dan lainnya. Itu bisa kita tanam sendiri tanpa harus membeli," kata Kepala DKP Kalimantan Tengah, Riza Rahmadi saat pasar murah di Taman Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Selasa.
Saat ini banyak kebutuhan yang masih didatangkan dari luar daerah seperti bawang, cabai, telur, ikan dan lainnya. Komoditas tersebut sebenarnya bisa dihasilkan sendiri di Kalimantan Tengah.
Kondisi ini perlu menjadi perhatian karena seharusnya lahan yang ada bisa dioptimalkan. Komoditas seperti cabai rawit bahkan menjadi salah satu penyumbang inflasi di daerah ini.
Cabai bisa ditanam sendiri untuk memenuhi kebutuhan konsumsi keluarga sendiri. Secara tidak langsung ini bisa menghemat pengeluaran keluarga serta berkontribusi terhadap upaya bersama menekan angka inflasi.
Baca juga: Ditpolairud Polda Kalteng tangkap lima tersangka pemerasan di DAS Barito
Semakin banyak produksi bahan pangan yang dihasilkan maka semakin berkurang tingkat ketergantungan terhadap pasokan dari luar daerah. Dengan begitu diyakini akan berdampak pada stabilitas harga bahan pokok sehingga inflasi juga bisa ditekan.
"Kita mengharapkan di lingkungan perumahan dan masing-masing keluarga supaya memanfaatkan lahan pekarangan menanam tanaman hortikultura seperti cabai dan lainnya," ujarnya.
Riza berharap luas tanam tanaman pangan di Kalimantan Tengah terus bertambah sehingga ketahanan pangan semakin kuat. Ini juga akan menunjang upaya menekan laju inflasi.
Berdasarkan data, inflasi Kalteng saat ini sudah menembus di angka 6,79 persen dan menempati peringkat enam di Indonesia. Untuk itu perlu upaya untuk menjaga daya beli masyarakat, salah satunya melalui pasar murah.
"Secara umum kondisi pangan di Kalimantan Tengah cukup bagus. Pasar murah ini untuk merespons secara cepat perkembangan di lapangan dalam rangka mencegah peningkatan inflasi. Kita harapkan kegiatan-kegiatan seperti ini terus berlanjut dan langsung ke konsumen sehingga bisa lebih murah," demikian Riza Rahmadi.
Baca juga: Demo tolak kenaikan BBM, mahasiswa Kotim sampaikan empat tuntutan
Baca juga: Warga berebut beras dan minyak goreng murah di stan DKP Kalteng
Baca juga: Pemprov Kalteng berharap pasar murah di Sampit turut tekan inflasi
"Banyak tanaman yang bisa kita tanam sendiri hanya dengan memanfaatkan pekarangan, bahkan dalam pot, seperti cabai, tomat, sayuran dan lainnya. Itu bisa kita tanam sendiri tanpa harus membeli," kata Kepala DKP Kalimantan Tengah, Riza Rahmadi saat pasar murah di Taman Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Selasa.
Saat ini banyak kebutuhan yang masih didatangkan dari luar daerah seperti bawang, cabai, telur, ikan dan lainnya. Komoditas tersebut sebenarnya bisa dihasilkan sendiri di Kalimantan Tengah.
Kondisi ini perlu menjadi perhatian karena seharusnya lahan yang ada bisa dioptimalkan. Komoditas seperti cabai rawit bahkan menjadi salah satu penyumbang inflasi di daerah ini.
Cabai bisa ditanam sendiri untuk memenuhi kebutuhan konsumsi keluarga sendiri. Secara tidak langsung ini bisa menghemat pengeluaran keluarga serta berkontribusi terhadap upaya bersama menekan angka inflasi.
Baca juga: Ditpolairud Polda Kalteng tangkap lima tersangka pemerasan di DAS Barito
Semakin banyak produksi bahan pangan yang dihasilkan maka semakin berkurang tingkat ketergantungan terhadap pasokan dari luar daerah. Dengan begitu diyakini akan berdampak pada stabilitas harga bahan pokok sehingga inflasi juga bisa ditekan.
"Kita mengharapkan di lingkungan perumahan dan masing-masing keluarga supaya memanfaatkan lahan pekarangan menanam tanaman hortikultura seperti cabai dan lainnya," ujarnya.
Riza berharap luas tanam tanaman pangan di Kalimantan Tengah terus bertambah sehingga ketahanan pangan semakin kuat. Ini juga akan menunjang upaya menekan laju inflasi.
Berdasarkan data, inflasi Kalteng saat ini sudah menembus di angka 6,79 persen dan menempati peringkat enam di Indonesia. Untuk itu perlu upaya untuk menjaga daya beli masyarakat, salah satunya melalui pasar murah.
"Secara umum kondisi pangan di Kalimantan Tengah cukup bagus. Pasar murah ini untuk merespons secara cepat perkembangan di lapangan dalam rangka mencegah peningkatan inflasi. Kita harapkan kegiatan-kegiatan seperti ini terus berlanjut dan langsung ke konsumen sehingga bisa lebih murah," demikian Riza Rahmadi.
Baca juga: Demo tolak kenaikan BBM, mahasiswa Kotim sampaikan empat tuntutan
Baca juga: Warga berebut beras dan minyak goreng murah di stan DKP Kalteng
Baca juga: Pemprov Kalteng berharap pasar murah di Sampit turut tekan inflasi