Sampit (ANTARA) - Penjualan beras dan minyak goreng murah di stan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Tengah pada pasar murah di Taman Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, diminati masyarakat hingga mereka berebut membelinya.
"Harganya jauh lebih murah dibanding di pasar. Beras siam epang 10 kg hanya Rp100 ribu, padahal di pasar Rp150 ribu. Minyak goreng hanya Rp10.000 per liter, padahal di pasar Rp15.000 per liter. Kan lumayan harganya sangat murah," kata Nita, salah seorang warga Sampit, Selasa.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah bersama Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah menggelar pasar murah di Taman Kota Sampit. Kegiatan ini untuk membantu meringankan beban masyarakat, sekaligus menekan laju inflasi.
Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi Kalimantan Tengah berpartisipasi dengan membuka stan yang menjual beras dan minyak goreng. Mereka menggandeng Gapoktan Sejati Bersama Kecamatan Teluk Sampit yang merupakan wilayah sentra produksi beras di Kotawaringin Timur.
Kepala DKP Kalimantan Tengah Riza Rahmadi menjelaskan, dalam pasar murah kali ini stan mereka menyiapkan 2,5 ton beras, terdiri dari 1,5 ton beras lokal jenis Siam Epang khas Kotawaringin Timur dan satu ton beras Inpari 32.
Kepala DKP Kalteng Riza Rahmadi berbincang dengan warga yang sudah antre menunggu penjualan beras dan minyak goreng dimulai dalam pasar murah di Taman Kota Sampit, Selasa (6/9/2022). ANTARA/Norjani
Beras lokal dan minyak goreng menjadi pilihan untuk dijual karena dua komoditas ini menjadi salah satu penyumbang inflasi yang cukup besar. Pihaknya mengharapkan penjualan beras dari sentra produksi langsung ke konsumen dapat menekan harga beras lokal.
"Kami menyiapkan beras dan minyak goreng. Tapi memang untuk minyak goreng tidak kami pasok terlalu banyak karena Sampit ini daerah penghasil minyak goreng. Kami bersyukur ini disambut antusias masyarakat. Mudah-mudahan ini bisa membantu," harap Riza Rahmadi.
Berdasarkan pantauan, stan DKP Kalteng menjadi stan yang paling banyak didatangi pembeli. Warga sampai berdesakan agar bisa mendapatkan beras dan minyak goreng murah.
Petugas terlihat sempat kewalahan karena warga berusaha saling mendahului. Petugas bahkan beberapa kali harus membetulkan posisi meja yang terus didorong warga. Untungnya, situasi tetap terkendali.
Masyarakat berterima kasih karena pasar murah tersebut sangat membantu meringankan beban dalam memenuhi kebutuhan pokok. Kegiatan serupa diharapkan digelar rutin karena sangat dirasakan manfaatnya.
Baca juga: Pemprov Kalteng berharap pasar murah di Sampit turut tekan inflasi
Baca juga: Perputaran uang di Pekan Raya Sampit tembus Rp15 miliar meski hujan
Baca juga: Pemkab Kotim siap distribusikan 2.000 paket sembako melalui pasar murah
"Harganya jauh lebih murah dibanding di pasar. Beras siam epang 10 kg hanya Rp100 ribu, padahal di pasar Rp150 ribu. Minyak goreng hanya Rp10.000 per liter, padahal di pasar Rp15.000 per liter. Kan lumayan harganya sangat murah," kata Nita, salah seorang warga Sampit, Selasa.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah bersama Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah menggelar pasar murah di Taman Kota Sampit. Kegiatan ini untuk membantu meringankan beban masyarakat, sekaligus menekan laju inflasi.
Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi Kalimantan Tengah berpartisipasi dengan membuka stan yang menjual beras dan minyak goreng. Mereka menggandeng Gapoktan Sejati Bersama Kecamatan Teluk Sampit yang merupakan wilayah sentra produksi beras di Kotawaringin Timur.
Kepala DKP Kalimantan Tengah Riza Rahmadi menjelaskan, dalam pasar murah kali ini stan mereka menyiapkan 2,5 ton beras, terdiri dari 1,5 ton beras lokal jenis Siam Epang khas Kotawaringin Timur dan satu ton beras Inpari 32.
Beras lokal dan minyak goreng menjadi pilihan untuk dijual karena dua komoditas ini menjadi salah satu penyumbang inflasi yang cukup besar. Pihaknya mengharapkan penjualan beras dari sentra produksi langsung ke konsumen dapat menekan harga beras lokal.
"Kami menyiapkan beras dan minyak goreng. Tapi memang untuk minyak goreng tidak kami pasok terlalu banyak karena Sampit ini daerah penghasil minyak goreng. Kami bersyukur ini disambut antusias masyarakat. Mudah-mudahan ini bisa membantu," harap Riza Rahmadi.
Berdasarkan pantauan, stan DKP Kalteng menjadi stan yang paling banyak didatangi pembeli. Warga sampai berdesakan agar bisa mendapatkan beras dan minyak goreng murah.
Petugas terlihat sempat kewalahan karena warga berusaha saling mendahului. Petugas bahkan beberapa kali harus membetulkan posisi meja yang terus didorong warga. Untungnya, situasi tetap terkendali.
Masyarakat berterima kasih karena pasar murah tersebut sangat membantu meringankan beban dalam memenuhi kebutuhan pokok. Kegiatan serupa diharapkan digelar rutin karena sangat dirasakan manfaatnya.
Baca juga: Pemprov Kalteng berharap pasar murah di Sampit turut tekan inflasi
Baca juga: Perputaran uang di Pekan Raya Sampit tembus Rp15 miliar meski hujan
Baca juga: Pemkab Kotim siap distribusikan 2.000 paket sembako melalui pasar murah