Palangka Raya (ANTARA) - Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Tengah Achmad Amur mengingatkan sekaligus meminta kepada perusahaan besar swasta di provinsi setempat, agar peduli dan terlibat aktif membantu masyarakat yang menjadi korban banjir.
Permintaan tersebut karena informasinya sejumlah wilayah di provinsi ini mengalami kebanjiran yang membuat masyarakat menjadi susah dalam mencari nafkah, kata Amur di Palangka Raya, Kamis.
"Setiap PBS kan pasti punya dana CSR. Jadi, diambil saja dari CSR itu untuk memberikan bantuan berupa makanan maupun obat-obatan," tambahnya.
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan V meliputi Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas itu mengakui, sudah ada sejumlah PBS yang memiliki kepedulian terhadap korban banjir. Hanya, masih ada beberapa PBS yang belum terdengar memberikan bantuan kepada korban banjir, padahal lokasinya tidak jauh dari tempat usahanya.
Dia mengatakan, pemerintah daerah tidak dapat optimal membantu masyarakat yang menjadi korban banjir. Sebab, selain anggaran tidak terlalu besar, banyak program yang memerlukan perhatian serius pemerintah, sehingga diperlukan keterlibatan semua pihak untuk turut membantu, terutama dari PBS.
"Itulah kenapa kami meminta para pelaku usaha, terkhusus PBS, turut memberikan bantuan melalui dana CSR. Apapun bentuk bantuan yang diberikan pasti sangat bermanfaat bagi masyarakat," kata Amur.
Baca juga: Optimalkan pembahasan tiga raperda, DPRD Kalteng bentuk pansus
Meski begitu, Mantan Bupati Pulang Pisau dua periode itu tetap mengingatkan dan meminta pemerintah daerah, baik provinsi dan kabupaten/kota, untuk menyiapkan berbagai langkah-langkah antisipasi terhadap bencana banjir. Daerah yang rawan dan nyaris setiap tahun terjadi musibah banjir, harus segera diinventarisasi dan dicari solusi terbaik kedepannya.
Dia mengatakan, masyarakat pun harapannya dapat bergotong royong menjaga wilayahnya agar terhindar dari bencana banjir. Di mana langkah yang dapat dilakukan adalah menjaga selokan ataupun saluran air tidak tersumbat, sehingga ketika musim hujan tidak menimbulkan genangan air.
"Bencana banjir ini harus dicegah secara bersama-sama. Jangan hanya melimpahkan kepada pemerintah, tapi masyarakat juga harapannya bisa ikut membantu menjaga wilayahnya masing-masing," demikian Amur.
Baca juga: Penyandang cacat dan lansia penerima BLT BBM minta diprioritaskan
Baca juga: DPRD Kalteng minta perda dan pergub karla lebih disosialisasikan
Permintaan tersebut karena informasinya sejumlah wilayah di provinsi ini mengalami kebanjiran yang membuat masyarakat menjadi susah dalam mencari nafkah, kata Amur di Palangka Raya, Kamis.
"Setiap PBS kan pasti punya dana CSR. Jadi, diambil saja dari CSR itu untuk memberikan bantuan berupa makanan maupun obat-obatan," tambahnya.
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan V meliputi Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas itu mengakui, sudah ada sejumlah PBS yang memiliki kepedulian terhadap korban banjir. Hanya, masih ada beberapa PBS yang belum terdengar memberikan bantuan kepada korban banjir, padahal lokasinya tidak jauh dari tempat usahanya.
Dia mengatakan, pemerintah daerah tidak dapat optimal membantu masyarakat yang menjadi korban banjir. Sebab, selain anggaran tidak terlalu besar, banyak program yang memerlukan perhatian serius pemerintah, sehingga diperlukan keterlibatan semua pihak untuk turut membantu, terutama dari PBS.
"Itulah kenapa kami meminta para pelaku usaha, terkhusus PBS, turut memberikan bantuan melalui dana CSR. Apapun bentuk bantuan yang diberikan pasti sangat bermanfaat bagi masyarakat," kata Amur.
Baca juga: Optimalkan pembahasan tiga raperda, DPRD Kalteng bentuk pansus
Meski begitu, Mantan Bupati Pulang Pisau dua periode itu tetap mengingatkan dan meminta pemerintah daerah, baik provinsi dan kabupaten/kota, untuk menyiapkan berbagai langkah-langkah antisipasi terhadap bencana banjir. Daerah yang rawan dan nyaris setiap tahun terjadi musibah banjir, harus segera diinventarisasi dan dicari solusi terbaik kedepannya.
Dia mengatakan, masyarakat pun harapannya dapat bergotong royong menjaga wilayahnya agar terhindar dari bencana banjir. Di mana langkah yang dapat dilakukan adalah menjaga selokan ataupun saluran air tidak tersumbat, sehingga ketika musim hujan tidak menimbulkan genangan air.
"Bencana banjir ini harus dicegah secara bersama-sama. Jangan hanya melimpahkan kepada pemerintah, tapi masyarakat juga harapannya bisa ikut membantu menjaga wilayahnya masing-masing," demikian Amur.
Baca juga: Penyandang cacat dan lansia penerima BLT BBM minta diprioritaskan
Baca juga: DPRD Kalteng minta perda dan pergub karla lebih disosialisasikan