Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyebut kuota pendidikan profesi guru (PPG) 2022 mencapai 40.000 orang.

“Pada tahun ini, Kemendikbudristek melalui Ditjen GTK membuka kuota nasional sebanyak 40.000 calon peserta PPG Prajabatan. Bidang studi yang yang dibuka pada pendaftaran gelombang satu sebanyak 17 bidang studi dan gelombang dua 18 bidang studi prioritas. Pendaftaran PPG Prajabatan gelombang dua dibuka pada 26 Agustus hingga 26 September 2022,” ujar Pelaksana tugas (Plt) Direktur Pendidikan Profesi Guru Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek, Temu Ismail di Jakarta, Jumat.



Penetapan bidang studi itu didasarkan oleh adanya kekosongan formasi guru, karena banyak guru yang memasuki masa pensiun. Untuk memastikan proses pembelajaran dapat terus berjalan dengan baik, kebutuhan pemenuhan guru perlu disiapkan dengan baik. Tidak hanya kuantitasnya, tetapi juga kualitasnya.

Temu menjelaskan PPG merupakan upaya transformasi pendidikan untuk memenuhi kebutuhan dan pemenuhan guru, baik secara kuantitas maupun kualitas. Program PPG Prajabatan 2022 dirancang dengan berbagai penyelarasan yang didasarkan pada Program Transformasi Pendidikan Merdeka Belajar.

Perkuliahan PPG Prajabatan 2022 akan diterapkan dengan model baru yang dirancang dengan desain perkuliahan menggunakan proses pembelajaran yang berorientasi pada praktik pengalaman lapangan. Proses ini mengedepankan inkuiri, kebiasaan refleksi, dan terintegrasi dengan kampus, sekolah, serta masyarakat dengan menggunakan teknologi digital.



Lulusan PPG Prajabatan diharapkan mampu menjadi guru profesional pemula dapat menjadi teladan, dan pembelajar yang mampu mengembangkan rencana, pelaksanaan, serta evaluasi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.

Program PPG Prajabatan pada tahun 2022 dilaksanakan agar dapat menghasilkan lulusan calon guru yang kompeten dan profesional serta mampu menyiapkan siswa menghadapi tantangan yang semakin kompleks, sehingga bisa memberikan kontribusi yang positif terhadap pembangunan nasional.

“Mereka diharapkan dapat mewujudkan profil pelajar Pancasila, terampil dalam mengembangkan lingkungan belajar dan dapat memfasilitasi peserta didik belajar dengan melibatkan orang tua dan masyarakat,” kata Temu.

Pewarta : Indriani
Uploader : Admin 1
Copyright © ANTARA 2024