Penderita asam urat dan kolesterol harus waspada saat makan jeroan

Rabu, 21 September 2022 16:09 WIB

Jakarta (ANTARA) - Ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Ali Khomsan mengatakan penderita asam urat dan kolesterol tinggi harus waspada dalam mengonsumsi jeroan karena bisa menyebabkan serangan jantung dan stroke.

“Benar-benar harus dijauhi oleh orang-orang yang sudah diindikasikan oleh dokter asam uratnya tinggi atau kolesterolnya tinggi sehingga berpotensi akan terjadi serangan jantung atau stroke,” ucap Ali saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

Penderita asam urat dan kolesterol tinggi, menurut Ali, banyak diderita oleh usia paruh baya di atas empat puluh tahun. Pada usia ini tubuh sudah tidak mempunyai kemampuan untuk melakukan proses metabolisme dari makanan seperti jeroan.

Namun usia muda juga bisa terkena penyakit  tersebut jika membiasakan diri mengonsumsi makanan seperti jeroan secara berlebihan.

“Ketika orang muda membiasakan diri makan jeroan dan menjadi bagian dari kebiasaan hidupnya, maka mungkin dia akan terkena serangan jantung atau kena penyakit asam urat dalam waktu umur yang belum terlalu tua,” ucapnya.

Guru besar di bidang Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Fakultas Pertanian IPB itu mengatakan, mengolah jeroan dengan cara direbus atau dikukus lebih disarankan karena bisa mempertahankan nilai gizi lebih baik dibanding dengan cara digoreng.

“Kalau perebusan seperti kita membuat pepes, itu suhunya tidak terlalu tinggi sehingga dia bisa mempertahankan nilai gizi lebih baik dibandingkan kalau penggorengan,” jelas Ali.

Ia menjelaskan jika proses pemasakan dengan menggoreng suhunya bisa mencapai 180 derajat celcius, sehingga bisa merusak nilai gizi lebih tinggi.

Namun menurut Ali, setiap proses pemasakan pasti akan mengurangi nilai gizi, baik protein atau vitamin, sebanyak 20 sampai 30 persen. Hal ini wajar karena manusia cenderung menginginkan makanan yang mudah dicerna, enak dan tidak menyulitkan proses pengunyahan.

“Proses pengempukan itu kan terjadi karena pemanasan, jadi kalo berkurangnya protein 20 sampai 30 persen hal yang biasa dalam proses pemasakan. Demikian pula hilangnya vitamin-vitamin tertentu,” ucap Ali.

Baca juga: Amankah penderita asam urat konsumsi minyak ikan?

Baca juga: Kenali perbedaan rematik dan asam urat

Baca juga: Benarkah minum espreso bisa sebabkan kolesterol lebih tinggi?

Pewarta : Fitra Ashari
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Tips jaga kesehatan selama berpuasa bagi penderita asam lambung

27 March 2024 15:20 Wib

Garam meja yang difortifikasi asam folat bisa bantu cegah cacat bawaan

13 March 2024 9:20 Wib

Pengembangan Bandara Haji Asan Sampit diharap berdampak pada penurunan harga tiket

15 December 2023 13:40 Wib

Waspadai perbedaan gerd dan gagal jantung

30 July 2023 20:35 Wib

Waspadai gejala GERD yang dialami generasi muda

26 July 2023 13:07 Wib
Terpopuler

Legislator Gumas dukung 10 program pokok PKK

Kabar Daerah - 16 May 2024 13:11 Wib

Pemkab Barito Utara dapat 3.424 formasi untuk rekrutmen CPNS dan PPPK

Kabar Daerah - 15 May 2024 16:41 Wib

Masyarakat Sebangau Kuala harapkan program peningkatan ekonomi

Kabar Daerah - 16 jam lalu

Halikinnor santai tanggapi langkah Irawati mendaftar ke sejumlah parpol

Kabar Daerah - 16 May 2024 7:06 Wib

Pendaftar bakal paslon perseorangan Bupati-Wakil Bupati Katingan nihil

Kabar Daerah - 14 May 2024 5:41 Wib