Kuala Pembuang (ANTARA) - Bupati Seruyan, Kalimantan Tengah Yulhaidir menerima kunjungan dari Wakil Gubernur Surat Thani Thailand Suthipong Klai Udan beserta jajaran dan perwakilan studi model kelapa sawit di wilayah Seruyan.
“Kita dari Seruyan menerima kunjungan dari wakil gubernur Surat Thani Thailand beserta jajaran untuk melakukan studi model penerapan sertifikasi kelapa sawit berbasis yurisdiksi di Kalimantan Tengah (Kalteng),” kata Bupati Seruyan Yulhaidir saat dihubungi dari Kuala Pembuang, Kamis.
Dia mengatakan, bahwa Seruyan merupakan salah satu kabupaten/kota yang memiliki kebun kelapa sawit yang luas di Provinsi Kalimantan Tengah dengan total luas mencapai 30.528 hektare. Serta memiliki areal perkebunan kelapa sawit yang tersebar di delapan dari 10 kecamatan yang ada.
“Kontribusi ekonomi sawit untuk kabupaten Seruyan sangat signifikan terutama bagi petani dan efek domino bagi ekonomi lokal," katanya.
Ia mengatakan, alasan itu pula yang meyakinkan Pemkab Seruyan bahwa tidak ada cara lain untuk memastikan produksi komoditas berjalan baik, selain melalui pembangunan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan.
Kemudian, melalui pendekatan kewilayahan/yurisdiksi, Seruyan ingin membawa target keberlanjutan sebagai milik dari semua pihak dengan dipimpin oleh Pemerintah Daerah sebagai pengarah, sekaligus otoritas yang memfasilitasi tercapainya target bersama dengan dukungan kebijakan.
"Melalui pendekatan ini juga, pemerintah daerah menjamin seluruh produser di wilayah yurisdiksi Seruyan melaksanakan praktik perkebunan sesuai dengan prinsip dan kriteria berkelanjutan," jelasnya.
Yulhaidir mengungkapkan, langkah- langkah yang telah ditempuh baik berupa peraturan maupun surat keputusan serta kendala yang dihadapi, seperti capaian lain yang telah diperoleh sebagai bagian dari tahap menuju sertifikasi yurisdiksi.
"Diantaranya adalah pendampingan sertifikasi RSPO petani swadaya, adanya rencana kerja yang akan dilakukan untuk mencapai tahap demi tahap sertifikasi yurisdiksi," demikian Yulhaidir.
“Kita dari Seruyan menerima kunjungan dari wakil gubernur Surat Thani Thailand beserta jajaran untuk melakukan studi model penerapan sertifikasi kelapa sawit berbasis yurisdiksi di Kalimantan Tengah (Kalteng),” kata Bupati Seruyan Yulhaidir saat dihubungi dari Kuala Pembuang, Kamis.
Dia mengatakan, bahwa Seruyan merupakan salah satu kabupaten/kota yang memiliki kebun kelapa sawit yang luas di Provinsi Kalimantan Tengah dengan total luas mencapai 30.528 hektare. Serta memiliki areal perkebunan kelapa sawit yang tersebar di delapan dari 10 kecamatan yang ada.
“Kontribusi ekonomi sawit untuk kabupaten Seruyan sangat signifikan terutama bagi petani dan efek domino bagi ekonomi lokal," katanya.
Ia mengatakan, alasan itu pula yang meyakinkan Pemkab Seruyan bahwa tidak ada cara lain untuk memastikan produksi komoditas berjalan baik, selain melalui pembangunan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan.
Kemudian, melalui pendekatan kewilayahan/yurisdiksi, Seruyan ingin membawa target keberlanjutan sebagai milik dari semua pihak dengan dipimpin oleh Pemerintah Daerah sebagai pengarah, sekaligus otoritas yang memfasilitasi tercapainya target bersama dengan dukungan kebijakan.
"Melalui pendekatan ini juga, pemerintah daerah menjamin seluruh produser di wilayah yurisdiksi Seruyan melaksanakan praktik perkebunan sesuai dengan prinsip dan kriteria berkelanjutan," jelasnya.
Yulhaidir mengungkapkan, langkah- langkah yang telah ditempuh baik berupa peraturan maupun surat keputusan serta kendala yang dihadapi, seperti capaian lain yang telah diperoleh sebagai bagian dari tahap menuju sertifikasi yurisdiksi.
"Diantaranya adalah pendampingan sertifikasi RSPO petani swadaya, adanya rencana kerja yang akan dilakukan untuk mencapai tahap demi tahap sertifikasi yurisdiksi," demikian Yulhaidir.