'Childfree' menjadi tren atau pilihan?

Senin, 26 September 2022 17:17 WIB

Jakarta (ANTARA) - Psikolog klinis dewasa Nirmala Ika Kusumaningrum, M.Psi., mengatakan memiliki hanya satu atau tidak sama sekali (childfree) bukanlah sebuah tren baru di kalangan generasi milenial, namun itu merupakan sebuah pilihan.

"Ini sebuah pilihan. Misalnya, saya ngelihat kakak saya anaknya banyak, terus ngelihat teman saya anaknya satu dan happy. Akhirnya memutuskan untuk punya anak satu aja. Itu bukan ketularan tapi proses dari kita berpikir," ujar lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) itu saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.

Baca juga: Ini alasan generasi milenial pilih hanya memiliki satu anak

Nirmala mengatakan suami dan istri harus memiliki kesepakatan saat memutuskan untuk memiliki anak. Komentar dari orang-orang yang berada di lingkungan sekitar baiknya tidak mempengaruhi sebuah keputusan.

Dalam memutuskan jumlah anak, suami dan istri wajib mempertimbangkan sisi finansial, emosional hingga pola asuh ke depan. Sebab, hal ini akan mempengaruhi tumbuh kembang anak hingga dewasa.

Sementara itu, keputusan untuk tidak memiliki anak juga perlu dibicarakan secara terbuka antara suami dan istri, bukan karena mengikuti pilihan orang lain.

"Yang hati-hati adalah bahwa kita ikut-ikutan karena tren, orang punya anak banyak kita juga, orang anaknya satu kita juga, padahal sebenarnya kita enggak sepakat suami-istri,” kata Nirmala.

Baca juga: Berikut dampak hingga risiko biologis memilih 'childfree'

"Harus jelas kenapa kita memilih childfree, kalau karena tren ya salah. Makanya aku bilang ini adalah sebuah pilihan. Kita memilih childfree dengan berbagai pertimbangan yang disepakati kedua belah pihak," lanjutnya.

Menurut Nirmala, saat ini pasangan generasi milenial diuntungkan dengan banyaknya akses untuk menggali informasi tentang masalah keluarga, anak dan kesehatan mental.

Informasi-informasi tersebut dapat membantu pasangan untuk menentukan mana yang terbaik dan cocok untuk dijalani oleh keluarga kecilnya.

“Dulu enggak ada pilihan, habis nikah harus punya anak. Sekarang kita punya opsi untuk membatasi jumlah anak, menunda kehamilan dan enggak punya anak sama sekali, yang penting alasan itu disepakati kedua belah pihak,” kata Nirmala.

Baca juga: Ini alasan pasangan memilih untuk 'childfree' menurut psikolog

Baca juga: Apakah anak yang punya genetik tubuh mungil bisa tumbuh tinggi?

Baca juga: Ternyata ini cara terbaik tenangkan bayi

Pewarta : Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Gudang penyimpanan BBM di Pangkalan Bun meledak, satu orang tewas

19 December 2024 9:15 Wib

Polisi dalami motif bunuh diri satu keluarga di Tangsel terkait pinjol

16 December 2024 22:24 Wib

Arsenal amankan satu poin di kandang Fulham

09 December 2024 7:51 Wib

KPU Kotim gelar pleno hasil perolehan suara, satu kecamatan tertunda

04 December 2024 21:51 Wib

TNI-Polri tembak satu anggota KKB hingga tewas di Gome

02 December 2024 21:47 Wib
Terpopuler

Disarpustaka Kapuas sambut siswa SD Islam Azza dalam kegiatan literasi

Kabar Daerah - 17 December 2024 10:52 Wib

Waket DPRD Bartim jadi dewan pakar Pemuda Katolik Pusat

Kabar Daerah - 18 December 2024 12:17 Wib

Menjadi produktif bisa bantu bertahan dalam menghadapi masalah

Lifestyle - 20 December 2024 11:15 Wib

DPRD Palangka Raya sepakat bahas raperda Penyelenggaraan Ketenagakerjaan

Kabar Daerah - 17 December 2024 11:56 Wib

Pemkab Kotim minta seluruh aparatur desa didaftarkan jadi peserta BPJS Ketenagakerjaan

Kabar Daerah - 18 December 2024 13:30 Wib