Buntok, Kalteng (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Barito Selatan, Kalimantan Tengah, Enung Irawati mengapresiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat yang telah melaksanakan sejumlah kegiatan dalam menanggulangi inflasi.
"Kita mengapresiasi dan mendukung langkah Pemkab Barsel yang telah melaksanakan kegiatan tersebut," katanya, di Buntok, Senin.
Adapun langkah-langkah yang sudah diambil dalam upaya menanggulangi inflasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), yakni penanaman cabe, subsidi harga tiket bagi penumpang, pasar murah atau pasar penyeimbang, bantuan sosial serta melaksanakan kegiatan dalam bidang lainnya.
"Itu semua merupakan andil nyata dari pemkab Barito Selatan untuk mengatasi inflasi kenaikan harga BBM," kata Politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Barito Selatan, Lisda Arriyana sebelumnya mengatakan, pihaknya telah menganggarkan Rp5, 067 miliar guna menangani dampak inflasi akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Dana tersebut dianggarkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2022 ini," kata dia.
Dikatakannya, hal itu sesuai dengan dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 134/2022 yang mewajibkan pemerintah daerah (pemda) untuk menyalurkan dua persen dari Dana Transfer Umum (DTU) untuk bantuan sosial.
"Jumlah dana yang dianggarkan untuk menangani dampak inflasi kenaikan BBM tersebut sudah melebihi dari angka dua persen," terangnya.
Ia merinci, jumlah dana Rp5,067 miliar itu, akan digunakan sebesar Rp1,190 miliar untuk kegiatan pasar murah dan pasar penyeimbang serta pelatihan bagi UMKM yang akan dilaksanakan Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Barsel.
Kemudian, sebanyak Rp1,156 miliar yang akan digunakan untuk penanganan pangan dan hortikultura di Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perkebunan (DKPPP).
"Adapun kegiatannya dengan melaksanakan bazar pangan, penyaluran bantuan sarana produksi pertanian, dan pemberian subsidi kepada nelayan," jelas Lisda.
Untuk kegiatan pembagian sembako gratis dan pemberdayaan masyarakat dan desa di enam kecamatan dalam tiga kali penyaluran dari Oktober-Desember 2022 dialokasikan dana sebesar Rp900 juta dan kegiatannya akan dilaksanakan Dinas Sosial Barito Selatan.
Baca juga: Selama Oktober 2022 DPRD Barsel fokus susun dan bahas RAPBD 2023
"Sebanyak Rp821 juta digunakan untuk subsidi transportasi darat dan sungai yang akan dilaksanakan Dinas Perhubungan," ujarnya.
Sedangkan Rp1 miliarnya lagi akan digunakan untuk kegiatan bantuan sosial (Bansos) lainnya yang akan dilaksanakan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Barito Selatan.
Sementara untuk pembagian sembako gratis dan pasar murah dilakukan berdasarkan data keluarga pra sejahtera dan data-data terpadu kesejahteraan sosial.
"Itu semua merupakan langkah-langkah strategis dan konkrit yang akan kita laksanakan dalam upaya penanggulangan inflasi," demikian Lisda.
Baca juga: Berikut perkembangan Raperda Pengelolaan Sampah Barito Selatan
Baca juga: LKK NU Barsel berikan pembinaan remaja usia pranikah
"Kita mengapresiasi dan mendukung langkah Pemkab Barsel yang telah melaksanakan kegiatan tersebut," katanya, di Buntok, Senin.
Adapun langkah-langkah yang sudah diambil dalam upaya menanggulangi inflasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), yakni penanaman cabe, subsidi harga tiket bagi penumpang, pasar murah atau pasar penyeimbang, bantuan sosial serta melaksanakan kegiatan dalam bidang lainnya.
"Itu semua merupakan andil nyata dari pemkab Barito Selatan untuk mengatasi inflasi kenaikan harga BBM," kata Politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Barito Selatan, Lisda Arriyana sebelumnya mengatakan, pihaknya telah menganggarkan Rp5, 067 miliar guna menangani dampak inflasi akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Dana tersebut dianggarkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2022 ini," kata dia.
Dikatakannya, hal itu sesuai dengan dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 134/2022 yang mewajibkan pemerintah daerah (pemda) untuk menyalurkan dua persen dari Dana Transfer Umum (DTU) untuk bantuan sosial.
"Jumlah dana yang dianggarkan untuk menangani dampak inflasi kenaikan BBM tersebut sudah melebihi dari angka dua persen," terangnya.
Ia merinci, jumlah dana Rp5,067 miliar itu, akan digunakan sebesar Rp1,190 miliar untuk kegiatan pasar murah dan pasar penyeimbang serta pelatihan bagi UMKM yang akan dilaksanakan Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Barsel.
Kemudian, sebanyak Rp1,156 miliar yang akan digunakan untuk penanganan pangan dan hortikultura di Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perkebunan (DKPPP).
"Adapun kegiatannya dengan melaksanakan bazar pangan, penyaluran bantuan sarana produksi pertanian, dan pemberian subsidi kepada nelayan," jelas Lisda.
Untuk kegiatan pembagian sembako gratis dan pemberdayaan masyarakat dan desa di enam kecamatan dalam tiga kali penyaluran dari Oktober-Desember 2022 dialokasikan dana sebesar Rp900 juta dan kegiatannya akan dilaksanakan Dinas Sosial Barito Selatan.
Baca juga: Selama Oktober 2022 DPRD Barsel fokus susun dan bahas RAPBD 2023
"Sebanyak Rp821 juta digunakan untuk subsidi transportasi darat dan sungai yang akan dilaksanakan Dinas Perhubungan," ujarnya.
Sedangkan Rp1 miliarnya lagi akan digunakan untuk kegiatan bantuan sosial (Bansos) lainnya yang akan dilaksanakan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Barito Selatan.
Sementara untuk pembagian sembako gratis dan pasar murah dilakukan berdasarkan data keluarga pra sejahtera dan data-data terpadu kesejahteraan sosial.
"Itu semua merupakan langkah-langkah strategis dan konkrit yang akan kita laksanakan dalam upaya penanggulangan inflasi," demikian Lisda.
Baca juga: Berikut perkembangan Raperda Pengelolaan Sampah Barito Selatan
Baca juga: LKK NU Barsel berikan pembinaan remaja usia pranikah