Sampit (ANTARA) - Masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah diminta tidak khawatir dengan ketersediaan beras dan gula karena Bulog setempat meyakinkan bahwa stok dua komoditas tersebut mencukupi hingga akhir tahun 2022 nanti.
"Stok beras kami saat ini ada 300 ton, cukup sampai akhir tahun, apalagi akhir tahun ada panen, kami menyerap lagi. Kalau beras insya Allah kami jamin aman. Gula stok kami 10 ton dan kami sudah minta tambahan 50 ton. Mudahan bulan ini bisa datang," kata Kepala Cabang Bulog Sub Divisi Regional Sampit, Rony Hadianto di Sampit, Kamis.
Selama ini Bulog Sampit menyerap beras lokal dari Pegatan Kabupaten Katingan dan Desa Lampuyang Kecamatan Teluk Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur. Selain untuk menjaga keamanan stok, langkah ini juga untuk mengoptimalkan penyerapan hasil panen dari petani lokal sehingga diharapkan membawa dampak positif bagi perekonomian masyarakat.
Disinggung tentang beras lokal yang kerap menjadi salah satu penyumbang tingginya inflasi di Sampit, Rony menjelaskan bahwa beras tersebut adalah jenis beras yang didatangkan dari Kalimantan Selatan. Beras lokal tersebut memang terkenal dengan harganya yang lebih tinggi dibanding jenis beras lainnya.
"Bulog tidak punya beras karau (asal Kalimantan Selatan). Kalau membeli pun tidak memungkinkan karena harga beli di Bulog Rp8.300 per kilogram, sementara harganya di pasaran sudah Rp9.000 per kilogram," jelas Rony.
Baca juga: Kuota formasi PPPK Kotim didominasi guru
Sementara itu, Bulog Sampit juga terus bersinergi dengan pemerintah daerah dalam upaya pengendalian inflasi. Kamis pagi, Bulog turut serta dalam pasar murah yang dilaksanakan di Pasar Eks Mentaya Sampit.
Kegiatan ini dilaksanakan pemerintah daerah, khususnya Dinas Perdagangan dan Perindustrian bekerjasama dengan Bulog, distributor dan pedagang di pasar. Kegiatan ini untuk membantu meringankan beban dan menjaga daya beli masyarakat.
Kali ini Bulog menyediakan beras lokal, gula dan minyak goreng. Harga jual masing-masing yaitu gula Rp13.000/kg, minyak goreng Rp13.000/liter dan beras lokal Rp10.000/kg.
Bulog menyediakan sesuai kebutuhan. Kali ini Bulog menyiapkan beras 500 kg, gula sekitar 200 kg dan minyak sekitar 300 liter. Penjualan tiga komoditas tersebut disambut antusias masyarakat sehingga habis dalam waktu yang tidak terlalu lama.
"Nanti kalau kurang, kami tambah. Kami tidak pakai kupon, tetapi tunai. Kalau pakai kupon, kami belum ada. Bulog dan instansi lainnya, juga pedagang pasar serta distributor difasilitasi Disperdagin. Pasar penyeimbang akan digelar sampai akhir tahun. Kami siap sepanjang diminta," demikian Rony.
Baca juga: Perusahaan sawit di Kotim diminta beri kemudahan petugas Regsosek
Baca juga: Murid SD di Kotim dibekali pengetahuan pencegahan kekerasan terhadap anak
Baca juga: Paspor kini berlaku 10 tahun, Imigrasi siapkan petunjuk teknis
"Stok beras kami saat ini ada 300 ton, cukup sampai akhir tahun, apalagi akhir tahun ada panen, kami menyerap lagi. Kalau beras insya Allah kami jamin aman. Gula stok kami 10 ton dan kami sudah minta tambahan 50 ton. Mudahan bulan ini bisa datang," kata Kepala Cabang Bulog Sub Divisi Regional Sampit, Rony Hadianto di Sampit, Kamis.
Selama ini Bulog Sampit menyerap beras lokal dari Pegatan Kabupaten Katingan dan Desa Lampuyang Kecamatan Teluk Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur. Selain untuk menjaga keamanan stok, langkah ini juga untuk mengoptimalkan penyerapan hasil panen dari petani lokal sehingga diharapkan membawa dampak positif bagi perekonomian masyarakat.
Disinggung tentang beras lokal yang kerap menjadi salah satu penyumbang tingginya inflasi di Sampit, Rony menjelaskan bahwa beras tersebut adalah jenis beras yang didatangkan dari Kalimantan Selatan. Beras lokal tersebut memang terkenal dengan harganya yang lebih tinggi dibanding jenis beras lainnya.
"Bulog tidak punya beras karau (asal Kalimantan Selatan). Kalau membeli pun tidak memungkinkan karena harga beli di Bulog Rp8.300 per kilogram, sementara harganya di pasaran sudah Rp9.000 per kilogram," jelas Rony.
Baca juga: Kuota formasi PPPK Kotim didominasi guru
Sementara itu, Bulog Sampit juga terus bersinergi dengan pemerintah daerah dalam upaya pengendalian inflasi. Kamis pagi, Bulog turut serta dalam pasar murah yang dilaksanakan di Pasar Eks Mentaya Sampit.
Kegiatan ini dilaksanakan pemerintah daerah, khususnya Dinas Perdagangan dan Perindustrian bekerjasama dengan Bulog, distributor dan pedagang di pasar. Kegiatan ini untuk membantu meringankan beban dan menjaga daya beli masyarakat.
Kali ini Bulog menyediakan beras lokal, gula dan minyak goreng. Harga jual masing-masing yaitu gula Rp13.000/kg, minyak goreng Rp13.000/liter dan beras lokal Rp10.000/kg.
Bulog menyediakan sesuai kebutuhan. Kali ini Bulog menyiapkan beras 500 kg, gula sekitar 200 kg dan minyak sekitar 300 liter. Penjualan tiga komoditas tersebut disambut antusias masyarakat sehingga habis dalam waktu yang tidak terlalu lama.
"Nanti kalau kurang, kami tambah. Kami tidak pakai kupon, tetapi tunai. Kalau pakai kupon, kami belum ada. Bulog dan instansi lainnya, juga pedagang pasar serta distributor difasilitasi Disperdagin. Pasar penyeimbang akan digelar sampai akhir tahun. Kami siap sepanjang diminta," demikian Rony.
Baca juga: Perusahaan sawit di Kotim diminta beri kemudahan petugas Regsosek
Baca juga: Murid SD di Kotim dibekali pengetahuan pencegahan kekerasan terhadap anak
Baca juga: Paspor kini berlaku 10 tahun, Imigrasi siapkan petunjuk teknis