Kabupaten Bogor (ANTARA) - Kepolisian Sektor Sukaraja, Polres Bogor, Jawa Barat, memburu pelaku penusukan terhadap wanita berinisial T (20) yang merupakan warga Desa Cimandala, Sukaraja, Kabupaten Bogor, dengan modus mengaku sebagai petugas sensus penduduk.

"T ditusuk oleh orang tidak di kenal sekitar pukul 08.00 WIB pada Kamis (20/10) di rumahnya," kata Kapolsek Sukaraja, Kompol Darmawan di Bogor, Jumat.

Ia menjelaskan, korban T yang saat itu seorang diri di rumah, didatangi seorang pria yang mengaku sebagai petugas sensus penduduk. Pria tersebut sebelum melakukan aksi penusukan, berpura-pura meminta KK dan KTP keluarga korban.

Baca juga: Polisi selidiki kasus penusukan yang tewaskan anak 12 tahun di Cimahi

"Saat itu korban T ini mencoba menghubungi orang tuanya melalui telpon dari dalam rumah, namun pria yang mengaku sebagai petugas sensus tersebut masuk ke dalam rumah dan langsung melakukan pemukulan," paparnya.

Kompol Darmawan menyebutkan bahwa korban T sempat melawan saat pelaku melakukan penganiayaan. Kemudian pelaku menusuk perut korban dan langsung melarikan diri.

"Diketahui dari korban bahwa pelakunya menggunakan masker dan topi kupluk, jadi korban tidak mengenalinya," kata Kompol Darmawan.

Korban T kemudian dilarikan ke rumah sakit FMC Sukaraja oleh tetangganya yang mendengar suara rintihan T sesaat setelah ditusuk pelaku. Hingga kini T masih dalam penanganan medis.

"Kami bersama Satuan Reskrim Polres Bogor pun langsung bertindak cepat dengan melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku penusukan tersebut," ujar Kompol Darmawan.

Sementara, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor, Gandari Adianti Aju Fatimah mengimbau masyarakat untuk hati-hati saat menerima kunjungan setiap orang yang mengaku sebagai petugas sensus.

Ia menyebutkan, setiap petugas sensus dilengkapi dengan identitas baik berupa name tag ataupun surat tugas dari lembaga resmi.

"Masyarakat harus memastikan dulu bahwa yang datang mengetuk pintu itu petugas sensus Regsosek 2022 atau bukan. Petugas kita punya name tag-nya, kemudian juga menggunakan ransel-ransel berwarna hitam," kata Gandari.

Ia menyebutkan saat ini BPS Kabupaten Bogor sedang melakukan sensus sosial ekonomi melalui kegiatan Pendataan Awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2022 pada rentang waktu 15 Oktober - 14 November 2022.

Menurutnya, sebanyak 9.209 petugas dari BPS ditarget melakukan sensus kepada 1,7 juta kepala keluarga (KK) yang berdomisili di Kabupaten Bogor.

"Tujuannya, kita akan mendata seluruh penduduk dan output-nya adalah pemeringkatan jumlah penduduk secara kesejahteraan," terang Gandari.

Pewarta : M Fikri Setiawan
Uploader : Ronny
Copyright © ANTARA 2024