Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Halikinnor berharap kualitas pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) di daerah itu terus meningkat sehingga mampu meningkatkan prestasi, sekaligus syiar Islam.
"Mudah-mudahan MTQ ini akan melahirkan qari dan qariah, serta mufasir dan mufasirah yang nanti akan mewakili Kabupaten Kotawaringin Timur mengikuti MTQ di tingkat Provinsi Kalimantan Tengah. Dan mudah-mudahan juga bisa melahirkan prestasi di tingkat nasional bahkan internasional," kata Halikinnor di Bagendang, Minggu malam.
Harapan itu disampaikan Halikinnor saat membuka MTQ ke-53 dan Festival Seni Qasidah (FSQ) tingkat Kabupaten Kotawaringin Timur tahun 2022 di Kecamatan Mentaya Hilir Utara. Turut hadir Ketua DPRD Rinie, Kapolres AKBP Sarpani, Sekretaris Daerah Fajrurrahman dan pejabat lainnya.
Pembukaan MTQ berlangsung meriah meski lapangan lokasi acara becek akibat diguyur hujan. Penampilan tari kolosal oleh ratusan remaja mampu menarik apresiasi penonton yang hadir sehingga Halikinnor pun meminta agar kelompok penari tersebut tampil saat peringatan HUT Kotawaringin Timur pada 7 Januari 2023 nanti.
Halikinnor menyampaikan terima kasih kepada panitia penyelenggara yang telah bekerja keras melaksanakan kegiatan tersebut. Dia berharap kegiatan berjalan lancar dan sukses hingga penutupan.
Sorotan ditujukan Halikinnor pada sejumlah kecamatan yang menurutnya tidak optimal dalam mempersiapkan diri. Sejumlah kecamatan ada yang hanya mengikuti beberapa cabang lomba MTQ dan FSQ.
Dia menginstruksikan agar Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) dan camat setempat untuk melakukan pembinaan bekerjasama dengan LPTQ kabupaten dalam menjaring potensi bibit yang akan mengikuti semua cabang lomba.
Baca juga: Pemprov Kalteng salurkan 1.000 paket sembako murah bantu masyarakat Kotim
Pemerintah daerah menginginkan agar kegiatan ini juga menjadi syiar Islam. Dia berharap MTQ dan FSQ akan semakin meriah, apalagi kini pelaksanaannya sudah digabung menjadi satu.
"Kecamatan yang belum maksimal diharapkan bisa maksimal sehingga apa yang kita harapkan yaitu menjadi syiar Islam itu bisa terwujud. Anggarannya juga perlu dialokasikan dengan baik. Kita akan mendukung kegiatan semua agama," tegas Halikinnor.
Sementara itu Camat Mentaya Hilir Utara Muslih mengaku sangat bersyukur pembukaan MTQ dan FSQ berjalan lancar walaupun dengan kondisi alam yang kurang mendukung akibat sore hari terjadi hujan deras.
"Semoga berjalan lancar sampai akhir kegiatan. Ada 17 kecamatan dengan jumlah anggota kontingen seluruhnya sekitar 720 orang. Cabang lomba MTQ ada 37 cabang dan FSQ ada tiga cabang," demikian Muslih.
Sementara itu, acara pembukaan dimeriahkan dengan tausiyah yang disampaikan oleh ustadz Haji Muhammad Ustman Ansori atau akrab dengan panggilan Koko Liem. Dalam tausiyahnya dia menyampaikan tentang pentingnya mempersiapkan bekal untuk kehidupan di akhirat.
"Akan merugi bagi kita jika hanya memikirkan kehidupan di dunia. Bagi kita umat Islam, kita percaya ada kehidupan di alam rahim, alam dunia, alam kubur dan akhirat. Untuk itu mari kita menjalani kehidupan di dunia dengan berbuat baik sebagai bekal amal kita di akhirat," demikian Koko Liem.
Baca juga: Dua PNS Kotim turut wakili Kalteng di MTQ Korpri Nasional
Baca juga: Bupati Kotim ingatkan panitia MTQ antisipasi hujan deras
Baca juga: MTQ Kotim disambut optimisme tinggi kafilah kecamatan
"Mudah-mudahan MTQ ini akan melahirkan qari dan qariah, serta mufasir dan mufasirah yang nanti akan mewakili Kabupaten Kotawaringin Timur mengikuti MTQ di tingkat Provinsi Kalimantan Tengah. Dan mudah-mudahan juga bisa melahirkan prestasi di tingkat nasional bahkan internasional," kata Halikinnor di Bagendang, Minggu malam.
Harapan itu disampaikan Halikinnor saat membuka MTQ ke-53 dan Festival Seni Qasidah (FSQ) tingkat Kabupaten Kotawaringin Timur tahun 2022 di Kecamatan Mentaya Hilir Utara. Turut hadir Ketua DPRD Rinie, Kapolres AKBP Sarpani, Sekretaris Daerah Fajrurrahman dan pejabat lainnya.
Pembukaan MTQ berlangsung meriah meski lapangan lokasi acara becek akibat diguyur hujan. Penampilan tari kolosal oleh ratusan remaja mampu menarik apresiasi penonton yang hadir sehingga Halikinnor pun meminta agar kelompok penari tersebut tampil saat peringatan HUT Kotawaringin Timur pada 7 Januari 2023 nanti.
Halikinnor menyampaikan terima kasih kepada panitia penyelenggara yang telah bekerja keras melaksanakan kegiatan tersebut. Dia berharap kegiatan berjalan lancar dan sukses hingga penutupan.
Sorotan ditujukan Halikinnor pada sejumlah kecamatan yang menurutnya tidak optimal dalam mempersiapkan diri. Sejumlah kecamatan ada yang hanya mengikuti beberapa cabang lomba MTQ dan FSQ.
Dia menginstruksikan agar Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) dan camat setempat untuk melakukan pembinaan bekerjasama dengan LPTQ kabupaten dalam menjaring potensi bibit yang akan mengikuti semua cabang lomba.
Baca juga: Pemprov Kalteng salurkan 1.000 paket sembako murah bantu masyarakat Kotim
Pemerintah daerah menginginkan agar kegiatan ini juga menjadi syiar Islam. Dia berharap MTQ dan FSQ akan semakin meriah, apalagi kini pelaksanaannya sudah digabung menjadi satu.
"Kecamatan yang belum maksimal diharapkan bisa maksimal sehingga apa yang kita harapkan yaitu menjadi syiar Islam itu bisa terwujud. Anggarannya juga perlu dialokasikan dengan baik. Kita akan mendukung kegiatan semua agama," tegas Halikinnor.
Sementara itu Camat Mentaya Hilir Utara Muslih mengaku sangat bersyukur pembukaan MTQ dan FSQ berjalan lancar walaupun dengan kondisi alam yang kurang mendukung akibat sore hari terjadi hujan deras.
"Semoga berjalan lancar sampai akhir kegiatan. Ada 17 kecamatan dengan jumlah anggota kontingen seluruhnya sekitar 720 orang. Cabang lomba MTQ ada 37 cabang dan FSQ ada tiga cabang," demikian Muslih.
Sementara itu, acara pembukaan dimeriahkan dengan tausiyah yang disampaikan oleh ustadz Haji Muhammad Ustman Ansori atau akrab dengan panggilan Koko Liem. Dalam tausiyahnya dia menyampaikan tentang pentingnya mempersiapkan bekal untuk kehidupan di akhirat.
"Akan merugi bagi kita jika hanya memikirkan kehidupan di dunia. Bagi kita umat Islam, kita percaya ada kehidupan di alam rahim, alam dunia, alam kubur dan akhirat. Untuk itu mari kita menjalani kehidupan di dunia dengan berbuat baik sebagai bekal amal kita di akhirat," demikian Koko Liem.
Baca juga: Dua PNS Kotim turut wakili Kalteng di MTQ Korpri Nasional
Baca juga: Bupati Kotim ingatkan panitia MTQ antisipasi hujan deras
Baca juga: MTQ Kotim disambut optimisme tinggi kafilah kecamatan