Kairo (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir pada Kamis (3/11) mengumumkan penemuan sebuah terowongan batu yang terletak 13 meter di bawah permukaan tanah, dua kepala patung pualam serta beberapa tembikar di kota pesisir Alexandria, Mesir utara.
Sebuah misi arkeologi gabungan Mesir-Dominika menemukan terowongan tersebut di kuil Taposiris Magna, sebuah kota yang didirikan oleh Firaun Ptolemy II Philadelphus antara tahun 280-270 SM, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa terowongan tersebut memiliki panjang 1.305 meter dan tinggi 2 meter.
"Di dekat kuil itu, para arkeolog menemukan dua kepala patung pualam, satu kepala patung untuk seseorang dari era Ptolemaic, antara tahun 305 hingga 30 SM, sementara kepala patung lainnya adalah Sphinx," sebut pernyataan itu.
Selama penggalian dan survei arkeologi terowongan tersebut, sebuah bagian dari terowongan itu ditemukan terendam di bawah air Laut Mediterania, imbuh pernyataan itu.
Selama penggalian dan survei arkeologi terowongan tersebut, sebuah bagian dari terowongan itu ditemukan terendam di bawah air Laut Mediterania, imbuh pernyataan itu.
Seorang ahli arkeologi Mesir bernama Muhammad Mustafa mengatakan kepada Xinhua bahwa gempa bumi dan perubahan iklim menjadi penyebab tenggelamnya peninggalan kuno di Alexandria.
Sebuah misi arkeologi gabungan Mesir-Dominika menemukan terowongan tersebut di kuil Taposiris Magna, sebuah kota yang didirikan oleh Firaun Ptolemy II Philadelphus antara tahun 280-270 SM, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa terowongan tersebut memiliki panjang 1.305 meter dan tinggi 2 meter.
"Di dekat kuil itu, para arkeolog menemukan dua kepala patung pualam, satu kepala patung untuk seseorang dari era Ptolemaic, antara tahun 305 hingga 30 SM, sementara kepala patung lainnya adalah Sphinx," sebut pernyataan itu.
Selama penggalian dan survei arkeologi terowongan tersebut, sebuah bagian dari terowongan itu ditemukan terendam di bawah air Laut Mediterania, imbuh pernyataan itu.
Selama penggalian dan survei arkeologi terowongan tersebut, sebuah bagian dari terowongan itu ditemukan terendam di bawah air Laut Mediterania, imbuh pernyataan itu.
Seorang ahli arkeologi Mesir bernama Muhammad Mustafa mengatakan kepada Xinhua bahwa gempa bumi dan perubahan iklim menjadi penyebab tenggelamnya peninggalan kuno di Alexandria.