Samarinda (ANTARA) - Kota Samarinda, Kalimantan Timur, kini memiliki Laboratorium Badan Narkotika Nasional yang dilengkapi dengan peralatan canggih untuk memeriksa dan mendeteksi zat narkoba jenis baru atau New Psychoactive Substances/NPS.
Laboratorium pendeteksi narkoba menggunakan peralatan dari Amerika Serikat itu diresmikan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Polisi Petrus Reinhard Golose di Tanah Merah, Samarinda, Rabu, yang turut dihadiri Gubernur Kaltim Isran Noor dan beberapa pejabat BNNP dan BNN kabupaten/kota se-Kaltim.
"Laboratorium ini adalah yang pertama di Pulau Kalimantan. Laboratorium ini dibuat untuk mengakomodasi pelayanan keperluan pendeteksian penggunaan narkotika di wilayah Kalimantan," ujar Reinhard Golose.
Saat ini di Indonesia ada empat laboratorium narkotika yang dimiliki BNN RI, masing-masing di Deli Serdang (Sumatera Utara), Bogor (Jawa Barat), Baddoka (Sulawesi Selatan), dan Samarinda.
Ia menjelaskan laboratorium narkotika ini juga termasuk laboratorium forensik khusus narkotika. Namun, berbeda dengan laboratorium forensik milik Polri karena hanya khusus untuk menangani segala jenis zat yang berkaitan dengan narkotika.
"Saya mengakui peralatan laboratorium BNN di Samarinda ini yang terbaik dan terbaru. Ini juga akan dikerjasamakan dengan Universitas Mulawarman Samarinda. Secara teknis kerja sama tersebut akan diatur selanjutnya oleh tim dari Pusat Laboratorium BNN RI," kata mantan Kapolda Bali tersebut.
Sementara itu, Gubernur Kaltim Isran Noor mengapresiasi dibukanya Laboratorium BNN RI di Samarinda.
Isran mengaku bangga bahwa fasilitas laboratorium itu didukung dengan peralatan yang canggih dan terbaru.
"Kami ingin laboratorium ini dikerjasamakan dengan Unmul dalam bentuk nota kesepahaman antara kepala laboratorium dengan Unmul," tambahnya.
Kepala Pusat Laboratorium BNN RI Wahyu Widodo menyampaikan rasa syukur dengan dibukanya Laboratorium BNN RI di Samarinda.
Laboratorium ini sudah didesain dengan sistem pelayanan yang prima, di antaranya sistem antrian digital, ruang timbang, peralatan laboratorium canggih, dan juga pegawai yang berkompeten dan bersertifikat.
"Saya berharap laboratorium ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Kaltim serta pencegahan penggunaan narkoba di wilayah Kaltim dan Kalimantan pada umumnya dengan kesiapan operasional yang sudah mumpuni," katanya.
Laboratorium pendeteksi narkoba menggunakan peralatan dari Amerika Serikat itu diresmikan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Polisi Petrus Reinhard Golose di Tanah Merah, Samarinda, Rabu, yang turut dihadiri Gubernur Kaltim Isran Noor dan beberapa pejabat BNNP dan BNN kabupaten/kota se-Kaltim.
"Laboratorium ini adalah yang pertama di Pulau Kalimantan. Laboratorium ini dibuat untuk mengakomodasi pelayanan keperluan pendeteksian penggunaan narkotika di wilayah Kalimantan," ujar Reinhard Golose.
Saat ini di Indonesia ada empat laboratorium narkotika yang dimiliki BNN RI, masing-masing di Deli Serdang (Sumatera Utara), Bogor (Jawa Barat), Baddoka (Sulawesi Selatan), dan Samarinda.
Ia menjelaskan laboratorium narkotika ini juga termasuk laboratorium forensik khusus narkotika. Namun, berbeda dengan laboratorium forensik milik Polri karena hanya khusus untuk menangani segala jenis zat yang berkaitan dengan narkotika.
"Saya mengakui peralatan laboratorium BNN di Samarinda ini yang terbaik dan terbaru. Ini juga akan dikerjasamakan dengan Universitas Mulawarman Samarinda. Secara teknis kerja sama tersebut akan diatur selanjutnya oleh tim dari Pusat Laboratorium BNN RI," kata mantan Kapolda Bali tersebut.
Sementara itu, Gubernur Kaltim Isran Noor mengapresiasi dibukanya Laboratorium BNN RI di Samarinda.
Isran mengaku bangga bahwa fasilitas laboratorium itu didukung dengan peralatan yang canggih dan terbaru.
"Kami ingin laboratorium ini dikerjasamakan dengan Unmul dalam bentuk nota kesepahaman antara kepala laboratorium dengan Unmul," tambahnya.
Kepala Pusat Laboratorium BNN RI Wahyu Widodo menyampaikan rasa syukur dengan dibukanya Laboratorium BNN RI di Samarinda.
Laboratorium ini sudah didesain dengan sistem pelayanan yang prima, di antaranya sistem antrian digital, ruang timbang, peralatan laboratorium canggih, dan juga pegawai yang berkompeten dan bersertifikat.
"Saya berharap laboratorium ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Kaltim serta pencegahan penggunaan narkoba di wilayah Kaltim dan Kalimantan pada umumnya dengan kesiapan operasional yang sudah mumpuni," katanya.