Sukamara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah, membangun Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) dengan tujuan membantu masyarakat dalam melakukan pengecekan terhadap kualitas air, udara dan berhubungan dengan kesehatan lainnya.
Rencana membangun Labkesda itu sudah dimulai pada Tahun 2023 dan langsung diajukan anggaran untuk merealisasikannya, kata Penjabat Bupati Sukamara, Rendy Lesmana, Kamis.
"Jadi, pada tahun 2024 ini kami memiliki dana untuk proses pembangunan Labkesda tersebut," tambahnya.
Menurutnya, dengan adanya Labkesda tersebut diharapkan dapat lebih meningkatkan lagi pelayan kepada masyarakat terutama dalam hal kesehatan dan lainnya.
"Harapan kita tentu dengan adanya labkesda ini dapat memberikan pelayan berkaitan dengan kualitas yang berhubungan dengan faktor-faktor penyerapan air dan lainnya serta pelayanan kesehatan kepada masyarakat," kata Rendy.
Dia menyebut Pemkab Sukamara pun telah mempersiapkan untuk sumber daya manusia (SDM) yang berkenaan dengan menjalankan operasional saat labkesda diresmikan yang rencananya pada awal 2025 mendatang. Untuk itu, dengan adanya labkesda ini, juga bisa dilakukan untuk pengecekan kualitas air sungai dan sebagainya.
"Bahkan juga bisa untuk melakukan pengecekan kualitas udara, air dan tanah. Kemudian kesehatan-kesehatan lainnya yang berimbas langsung kepada lingkungan dan masyarakat," tutur Rendy.
Pj Bupati Sukamara itu menyatakan bahwa untuk progres pembangunan labkesda tersebut berdasarkan dari kunjungan pihaknya masih terdapat deviasi. Karena itu, dirinya berharap semua dapat terselesaikan sesuai jadwal yang sudah ditentukan.
"Progresnya berdasarkan hasil kunjungan kita memang masih ada deviasi sedikit, karena itu kita berharap semua dapat terselesaikan dan pada Desember ini, sehingga pada 2025 nanti kita sudah memiliki labkesda dan sudah operasional," demikian harapnya.
Baca juga: Pemkab Sukamara renovasi pelabuhan Tangsi sebagai destinasi wisata dan kuliner
Baca juga: Tapal batas Sukamara dan Ketapang disepakati
Baca juga: Pemkab Sukamara prioritaskan penanganan stunting