Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPD RI Agustin Teras Narang mendorong para pengurus maupun anggota organisasi kemahasiswaan di Provinsi Kalimantan Tengah, mengetahui sekaligus memahami empat unsur kepemimpinan transformatif berdasarkan pandangan salah seorang ilmu kepemimpinan bernama Bernas M Bass.
"Empat unsur pemimpin transformatif yang dimaksud Bernard itu terdiri dari karisma atau pengaruh ideal, kepemimpinan inspirasional, stimulasi intelektual dan pertimbangan individual," kata Teras Narang saat menjadi narasumber dalam seminar motivasi dan organisasi yang dilaksanakan Himpunan Mahasiswa Kabupaten Murung Raya (Hima Mura) di Palangka Raya, Sabtu.
Adapun kepemimpinan karisma itu bermaksud seorang pemimpin memberi sense of mission dan sense of vision, menanamkan rasa bangga pada anggota, serta memperoleh rasa hormat dan kepercayaan dari anggotanya. Kepemimpinan inspirasional dimaksudkan bagaimana seorang pemimpin memberikan ide-ide yang jelas dan harapan yang tinggi, mendorong kesatuan fokus, dan memiliki kemampuan untuk mengekspresikan tujuan-tujuan penting dengan cara yang sederhana.
Kemudian, kepemimpinan yang stimulasi intelektual artinya di mana pemimpin mendorong kecerdasan, rasionalitas dalam berbagai upaya penyelesaian masalah. Dan, kepemimpinan yang memiliki pertimbangan individual bermaksud seorang pemimpin memberikan perhatian personal, melatih, menasihati para pengikut, dan memperlakukan setiap pengikut secara individual menurut keunikan masing-masing.
"Tetapi perlu diingat dan dipahami juga, kepemimpinan adalah proses yang berkelanjutan dan tak berkesudahan. Untuk itulah peran organisasi mahasiswa perlu lebih diperkuat sebagai wadah latihan para anggotanya menjadi pemimpin di masa mendatang," kata mantan Gubernur Kalimantan Tengah periode 2005-2015 itu.
Baca juga: Galang dana pendidikan dan kesehatan GKE kumpulkan Rp2,6 miliar
Senator asal Kalteng itu pun mendorong generasi muda di provinsi setempat, agar mempersiapkan desain program yang mempertimbangkan empat unsur kepemimpinan transformatif tersebut di dalam dalam organisasi, Terlebih untuk melahirkan kepemimpinan transformatif, maka tak cukup pengetahuan sebagai modal. Lebih dari itu dibutuhkan juga karakter dan keterampilan.
Teras Narang mengatakan bahwa dirinya dalam berbagai forum, kerap menyampaikan dan meringkas karakter sumber daya manusia Kalteng yang perlukan sebagai karakter HUMABETANG. Merujuk pada filosofi Huma Betang dan pengayaan akan ciri manusia Kalteng. Karakter yang HUmanis atau berkemanusiaan, MAju atau juga dapat diartikan sebagai visioner/berpikir jauh ke depan, BErani jujur/berintegritas dan tentu saja kritis, serta TANGgung jawab dalam setiap pilihan maupun pekerjaannya.
"Dengan karakter ini, generasi muda termasuk mahasiswa diharapkan siap berkompetisi sekaligus berkolaborasi.
Hari-hari ini, memiliki pengetahuan akan tantangan serta kondisi kekinian dunia, negara, dan daerah kita merupakan keharusan. Memiliki karakter dan keterampilan untuk menjadikan tantangan yang ada menjadi peluang adalah kewajiban," demikian Teras Narang.
Baca juga: Teras Narang: Hari Pahlawan momen perkuat politik kebaikan bersama
Baca juga: Peringatan Hari Reformasi dan Bapak GKE momen ubah cara pikir
Baca juga: Teras Narang: Pemda perlu desain program kolaborasi dengan organisasi kemahasiswaan
"Empat unsur pemimpin transformatif yang dimaksud Bernard itu terdiri dari karisma atau pengaruh ideal, kepemimpinan inspirasional, stimulasi intelektual dan pertimbangan individual," kata Teras Narang saat menjadi narasumber dalam seminar motivasi dan organisasi yang dilaksanakan Himpunan Mahasiswa Kabupaten Murung Raya (Hima Mura) di Palangka Raya, Sabtu.
Adapun kepemimpinan karisma itu bermaksud seorang pemimpin memberi sense of mission dan sense of vision, menanamkan rasa bangga pada anggota, serta memperoleh rasa hormat dan kepercayaan dari anggotanya. Kepemimpinan inspirasional dimaksudkan bagaimana seorang pemimpin memberikan ide-ide yang jelas dan harapan yang tinggi, mendorong kesatuan fokus, dan memiliki kemampuan untuk mengekspresikan tujuan-tujuan penting dengan cara yang sederhana.
Kemudian, kepemimpinan yang stimulasi intelektual artinya di mana pemimpin mendorong kecerdasan, rasionalitas dalam berbagai upaya penyelesaian masalah. Dan, kepemimpinan yang memiliki pertimbangan individual bermaksud seorang pemimpin memberikan perhatian personal, melatih, menasihati para pengikut, dan memperlakukan setiap pengikut secara individual menurut keunikan masing-masing.
"Tetapi perlu diingat dan dipahami juga, kepemimpinan adalah proses yang berkelanjutan dan tak berkesudahan. Untuk itulah peran organisasi mahasiswa perlu lebih diperkuat sebagai wadah latihan para anggotanya menjadi pemimpin di masa mendatang," kata mantan Gubernur Kalimantan Tengah periode 2005-2015 itu.
Baca juga: Galang dana pendidikan dan kesehatan GKE kumpulkan Rp2,6 miliar
Senator asal Kalteng itu pun mendorong generasi muda di provinsi setempat, agar mempersiapkan desain program yang mempertimbangkan empat unsur kepemimpinan transformatif tersebut di dalam dalam organisasi, Terlebih untuk melahirkan kepemimpinan transformatif, maka tak cukup pengetahuan sebagai modal. Lebih dari itu dibutuhkan juga karakter dan keterampilan.
Teras Narang mengatakan bahwa dirinya dalam berbagai forum, kerap menyampaikan dan meringkas karakter sumber daya manusia Kalteng yang perlukan sebagai karakter HUMABETANG. Merujuk pada filosofi Huma Betang dan pengayaan akan ciri manusia Kalteng. Karakter yang HUmanis atau berkemanusiaan, MAju atau juga dapat diartikan sebagai visioner/berpikir jauh ke depan, BErani jujur/berintegritas dan tentu saja kritis, serta TANGgung jawab dalam setiap pilihan maupun pekerjaannya.
"Dengan karakter ini, generasi muda termasuk mahasiswa diharapkan siap berkompetisi sekaligus berkolaborasi.
Hari-hari ini, memiliki pengetahuan akan tantangan serta kondisi kekinian dunia, negara, dan daerah kita merupakan keharusan. Memiliki karakter dan keterampilan untuk menjadikan tantangan yang ada menjadi peluang adalah kewajiban," demikian Teras Narang.
Baca juga: Teras Narang: Hari Pahlawan momen perkuat politik kebaikan bersama
Baca juga: Peringatan Hari Reformasi dan Bapak GKE momen ubah cara pikir
Baca juga: Teras Narang: Pemda perlu desain program kolaborasi dengan organisasi kemahasiswaan