Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui serangkaian program dan kegiatan yang menyentuh berbagai sektor, berhasil menekan angka inflasi dalam beberapa bulan terakhir.
Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Pratowo di Palangka Raya, Senin, mengatakan, penurunan bisa dilihat dari inflasi di Kalimantan Tengah mulai dari September 8,12 persen, kemudian Oktober 7,10 persen, hingga menjadi 6,97 persen pada November 2022.
"Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah daerah baik pemerintah provinsi maupun kabupaten dan kota, membuat inflasi di Kalimantan Tengah pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada September 2022 relatif terkendali," terangnya.
Adapun wujud nyata pengendalian inflasi di Kalimantan Tengah maupun upaya menjaga daya beli masyarakat, yakni jangka pendek pengendalian inflasi adalah pelaksanaan operasi pasar, pemberian subsidi biaya tranportasi, menggaungkan gerakan menanam cabai, hingga menambah jumlah penerbangan dari dan ke Kalimantan Tengah.
"Untuk upaya jangka panjang adalah melakukan kerja sama antar daerah baik di dalam provinsi maupun luar provinsi, mendirikan sentra cabai rawit di Kapuas, serta melibatkan BUMD Pangan untuk menjaga kestabilan pasokan dan harga pangan," jelasnya.
Baca juga: Pemprov Kalteng komitmen penuhi hak informasi publik
Sementara itu harga kebutuhan masyarakat pada November 2022 relatif terkendali. Inflasi yang terjadi pada November lebih dikarenakan faktor eksternal dan di luar kewenangan pemerintah daerah, yakni kenaikan tarif angkutan udara maupun kenaikan harga rokok yang dilakukan produsen, sebagai antisipasi kenaikan cukai rokok tahun mendatang sehingga kenaikannya tidak terlalu tinggi.
Hal itu Edy Pratowo jabarkan saat mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi di daerah bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian secara virtual dari Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur.
Lebih lanjut ia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah menjadi yang tertinggi di regional Kalimantan. Secara kumulatif tumbuh sebesar 7,13 persen, sementara secara tahunan tumbuh sebesar 6,74 persen (year on year).
"Kalimantan Tengah melakukan dua lokus sampel inflasi, yakni di Kota Palangka Raya dan Kota Sampit. Indeks Harga Konsumen (IHK) Kalimantan Tengah per November 2022 tercatat inflasi sebesar 0,16 persen (month to month)," katanya.
Baca juga: Gubernur Kalteng: Natal memberikan semangat dan harapan baru
Baca juga: Natal Pemprov Kalteng berhadiah tiket paket wisata ke Yerusalem
Baca juga: Pemprov Kalteng tingkatkan literasi masyarakat menghadapi era digital
Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Pratowo di Palangka Raya, Senin, mengatakan, penurunan bisa dilihat dari inflasi di Kalimantan Tengah mulai dari September 8,12 persen, kemudian Oktober 7,10 persen, hingga menjadi 6,97 persen pada November 2022.
"Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah daerah baik pemerintah provinsi maupun kabupaten dan kota, membuat inflasi di Kalimantan Tengah pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada September 2022 relatif terkendali," terangnya.
Adapun wujud nyata pengendalian inflasi di Kalimantan Tengah maupun upaya menjaga daya beli masyarakat, yakni jangka pendek pengendalian inflasi adalah pelaksanaan operasi pasar, pemberian subsidi biaya tranportasi, menggaungkan gerakan menanam cabai, hingga menambah jumlah penerbangan dari dan ke Kalimantan Tengah.
"Untuk upaya jangka panjang adalah melakukan kerja sama antar daerah baik di dalam provinsi maupun luar provinsi, mendirikan sentra cabai rawit di Kapuas, serta melibatkan BUMD Pangan untuk menjaga kestabilan pasokan dan harga pangan," jelasnya.
Baca juga: Pemprov Kalteng komitmen penuhi hak informasi publik
Sementara itu harga kebutuhan masyarakat pada November 2022 relatif terkendali. Inflasi yang terjadi pada November lebih dikarenakan faktor eksternal dan di luar kewenangan pemerintah daerah, yakni kenaikan tarif angkutan udara maupun kenaikan harga rokok yang dilakukan produsen, sebagai antisipasi kenaikan cukai rokok tahun mendatang sehingga kenaikannya tidak terlalu tinggi.
Hal itu Edy Pratowo jabarkan saat mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi di daerah bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian secara virtual dari Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur.
Lebih lanjut ia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah menjadi yang tertinggi di regional Kalimantan. Secara kumulatif tumbuh sebesar 7,13 persen, sementara secara tahunan tumbuh sebesar 6,74 persen (year on year).
"Kalimantan Tengah melakukan dua lokus sampel inflasi, yakni di Kota Palangka Raya dan Kota Sampit. Indeks Harga Konsumen (IHK) Kalimantan Tengah per November 2022 tercatat inflasi sebesar 0,16 persen (month to month)," katanya.
Baca juga: Gubernur Kalteng: Natal memberikan semangat dan harapan baru
Baca juga: Natal Pemprov Kalteng berhadiah tiket paket wisata ke Yerusalem
Baca juga: Pemprov Kalteng tingkatkan literasi masyarakat menghadapi era digital