Kuala Kurun (ANTARA) - Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Iceu Purnamasari mengajak masyarakat di wilayah setempat bersama-sama mengawasi penyaluran Kartu Gunung Mas Pintar (KGP).

Dengan adanya pengawasan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat, maka diharap penyaluran KGP benar-benar tepat sasaran kepada peserta didik, ucapnya saat dihubungi dari Kuala Kurun, Sabtu.

“Saya menyambut baik telah dimulainya penyaluran KGP, namun jangan sampai salah sasaran. Kita harus memastikan KGP diterima peserta didik yang berhak,” sambung politisi Partai Golkar ini.

Selain itu, tutur dia, kepala sekolah, kepala desa, lurah dan camat juga berperan besar agar KGP benar-benar tersalurkan kepada peserta didik yang berhak, karena mereka yang mengetahui kondisi ekonomi keluarga dari peserta didik.

Kepala sekolah, kades, lurah, dan camat jangan sampai abai untuk memeriksa kondisi ekonomi peserta didik, serta jangan asal-asalan dalam memberi rekomendasi terkait peserta didik yang berhak menerima KGP.

Baca juga: Diduga frustasi tak bisa kuliah, warga Gumas nekat minum racun semut hingga tewas

Jika dari hasil pemantauan ternyata KGP salah sasaran, sambung perempuan kelahiran Kuala Kurun ini, maka masyarakat diminta menyampaikan kepada Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Gunung Mas.

Lebih lanjut, KGP bertujuan menghindari anak untuk putus sekolah dengan alasan ekonomi keluarga, menarik minat bagi anak yang putus sekolah untuk kembali sekolah, serta menjamin keberlanjutan pendidikan ke jenjang berikutnya.

 “KGP juga bertujuan mewujudkan program wajib belajar pendidikan 12 tahun,” kata wakil rakyat dari daerah pemilihan I yang meliputi Kecamatan Sepang, Mihing Raya, dan Kurun ini.

Sebelumnya, Bupati Gunung Mas, Jaya S Monong mulai menyalurkan KGP kepada 1.999 peserta didik, mulai dari sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP) di wilayah setempat, saat Safari Natal di Desa Tanjung Riu, Kecamatan Kurun, Selasa (7/12/2022) malam.

"Dengan adanya KGP, diharapkan tidak ada generasi muda Gunung Mas yang putus sekolah. Diharap generasi muda Gunung Mas terus menuntut ilmu setinggi langit," kata Jaya.

Baca juga: Polisi selidiki penemuan mayat laki-laki misterius di Gunung Mas

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdikpora Gunung Mas, Aprianto menyampaikan bahwa 1.999 peserta didik yang menerima KGP terdiri dari 1.333 peserta didik SD dan 666 peserta didik SMP.

Masing-masing peserta didik mendapat bantuan senilai Rp1,5 juta namun non tunai. Bantuan meliputi seragam nasional, seragam pramuka, seragam olahraga, sepatu sekolah, tas sekolah, dan alat tulis sekolah.

Dia menjelaskan, penerima KGP adalah peserta didik dari keluarga tidak mampu secara ekonomi, yang masih sekolah. Atau bagi anak yatim, piatu, atau yatim piatu.

Sedangkan untuk data penerima KGP, bersumber dari Basis Data Terpadu (BDT) yang selanjutnya diolah oleh Disdikpora Gunung Mas, dengan mekanisme penyisiran data yang ada di sistem data pokok pendidikan.

"Untuk penukaran secara non tunai nantinya akan difasilitasi oleh Disdikpora Gunung Mas," demikian Aprianto.

Baca juga: Warga Gumas berhasil tambah penghasilan dari limbah koran bekas

Baca juga: Pemkab Gunung Mas komitmen dukung sadar dan tertib arsip

Pewarta : Chandra
Editor : Muhammad Arif Hidayat
Copyright © ANTARA 2024