Buntok (ANTARA) - Penjabat Bupati Barito Selatan, Kalimantan Tengah Lisda Arriyana melantik 17 kepala desa hasil pemilihan kepala desa atau pilkades serentak tahun 2022.
"Pengucapan sumpah/janji ini memiliki makna mendalam karena mereka yang dilantik tidak hanya disaksikan manusia, akan tetapi disaksikan Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa," kata Lisda di Buntok, Kamis.
Oleh karena itu, ia meminta kepada kepala desa bersungguh-sungguh menghayati serta melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sebagai aparatur desa.
Dikatakannya, hal itu mengingat beratnya tugas dan tanggung jawab yang diemban ke depan sebagai penyelenggara pemerintahan desa, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat desa.
Lisda Arriyana meminta kepada kepala desa yang dilantik dan diambil sumpah/janji agar segera menyesuaikan diri, saling bekerja sama, berkoordinasi dan bersinergi dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
Baca juga: KTNA-Pemkab Barsel sinergikan program di sektor pertanian
Kemudian lanjut dia, tingkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan kelembagaan dengan mempelajari berbagai ketentuan terkait pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pemerintah desa.
"Dengan demikian, terjalin pola kerja sama yang harmonis dan komunikasi yang baik antar lembaga desa dalam melaksanakan hak dan kewenangannya," ucapnya.
Selain itu Lisda juga menyampaikan, dari 17 desa yang kepala desanya dilantik, hanya dua desa yang masuk kategori desa maju yakni Desa Ugang Sayu dan Desa Tamparak, sedangkan 11 desa masuk dalam kategori desa berkembang.
"Sebelas desa itu yakni, Desa Mangkatir, Muara Arai, Bintang Kurung, Reong, Tarusan, Hingan, Danau Bambure, Bintang Ara, Danai Sadar, Muara Ripung dan Murung Paken," jelas Lisda.
Sementara empat desa lainnya yakni Panarukan, Sungai Telang, Majundre dan Marawan Baru berstatus sebagai desa tertinggal. Untuk itu, Lisda meminta kepala desa yang baru dilantik agar menggali potensi dan terus berinovasi sesuai kewenangan.
"Salah satunya melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa sebagai salah satu sumber pendapatan desa guna meningkatkan perekonomian desa," demikian Lisda Arriyana.
Baca juga: Banser NU dan Kokam salurkan 10 ribu paket sembako bantu masyarakat terdampak banjir di Barsel
"Pengucapan sumpah/janji ini memiliki makna mendalam karena mereka yang dilantik tidak hanya disaksikan manusia, akan tetapi disaksikan Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa," kata Lisda di Buntok, Kamis.
Oleh karena itu, ia meminta kepada kepala desa bersungguh-sungguh menghayati serta melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sebagai aparatur desa.
Dikatakannya, hal itu mengingat beratnya tugas dan tanggung jawab yang diemban ke depan sebagai penyelenggara pemerintahan desa, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat desa.
Lisda Arriyana meminta kepada kepala desa yang dilantik dan diambil sumpah/janji agar segera menyesuaikan diri, saling bekerja sama, berkoordinasi dan bersinergi dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
Baca juga: KTNA-Pemkab Barsel sinergikan program di sektor pertanian
Kemudian lanjut dia, tingkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan kelembagaan dengan mempelajari berbagai ketentuan terkait pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pemerintah desa.
"Dengan demikian, terjalin pola kerja sama yang harmonis dan komunikasi yang baik antar lembaga desa dalam melaksanakan hak dan kewenangannya," ucapnya.
Selain itu Lisda juga menyampaikan, dari 17 desa yang kepala desanya dilantik, hanya dua desa yang masuk kategori desa maju yakni Desa Ugang Sayu dan Desa Tamparak, sedangkan 11 desa masuk dalam kategori desa berkembang.
"Sebelas desa itu yakni, Desa Mangkatir, Muara Arai, Bintang Kurung, Reong, Tarusan, Hingan, Danau Bambure, Bintang Ara, Danai Sadar, Muara Ripung dan Murung Paken," jelas Lisda.
Sementara empat desa lainnya yakni Panarukan, Sungai Telang, Majundre dan Marawan Baru berstatus sebagai desa tertinggal. Untuk itu, Lisda meminta kepala desa yang baru dilantik agar menggali potensi dan terus berinovasi sesuai kewenangan.
"Salah satunya melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa sebagai salah satu sumber pendapatan desa guna meningkatkan perekonomian desa," demikian Lisda Arriyana.
Baca juga: Banser NU dan Kokam salurkan 10 ribu paket sembako bantu masyarakat terdampak banjir di Barsel