Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPD RI Agustin Teras Narang menyatakan bahwa menjadi pemimpin itu bukan berarti bekerja sendiri, melainkan mampu mengajak semua orang mencapai tujuan bersama.
Nilai kepemimpinan itu juga dilihat dari pikiran dan perkataan sera perbuatan, kata Teras Narang saat menjawab pertanyaan mahasiswa dalam pelatihan KPUM dan BAWASRA PEMIRA Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Palangka Raya di Palangka Raya, Minggu.
"Sehebat-hebatnya pikiran, kalau tak sejalan dengan perkataan, dia bukan pemimpin yang baik. Atau pikiran dan perkataan baik, tapi perbuatan tidak baik, tentu dia bukan juga pemimpin yang baik," tambahnya.
Mantan Gubernur Kalteng periode 2005-2015 itu pun menjelaskan bahwa dalam organisasi, ada peran dan fungsi yang tidak terpisah satu sama lain. Untuk itulah pemimpin tidak bisa bertugas tanpa adanya dukungan oleh jajaran yang mendukung. Bahkan, program tidak akan mungkin berjalan tanpa ada komisi-komisi yang secara khusus mengurus tanggung jawab organisasi.
Teras Narang mengatakan bahwa dirinya bersyukur pada saat menjabat Gubernur Kalteng, mendapat bantuan dari Wakil Gubernur, Sekda, Asisten, Kepala Dinas, Kepala Badan, dan seluruh aparatur sipil negara (ASN). Dengan begitu, berbagai rintangan dan musuh bersama yakni kemiskinan, kebodohan, kemelaratan, dan tidak kalah penting ada kesepakatan untuk membangun infrastruktur, dapat direalisasikan semaksimalnya.
"Semangat ini saya jadikan sebagai tantangan dan peluang," kata dia.
Baca juga: Teras Narang: Spirit otonomi daerah harus terus dipertahankan
Senator asal Kalteng itu pun teringat pada saat dirinya bersama tim membangun infrastruktur jalan dari Simpang Runtu ke Nanga Bulik dan ke beberapa wilayah termasuk ke perbatasan Kalimantan Selatan. Ada berbagai jembatan juga yang turut dibangun untuk mempermudah akses dan mempercepat laju perekonomian.
Dia mengatakan, dari banyak yang telah dilakukan itu, tetap memerlukan pemeliharaan dan keberlanjutan. Maka butuh memilih pemimpin yang sungguh ingin membangun dengan semangat kebersamaan.
"Jadi, saya mengajak para mahasiswa, agar jangan sampai memilih mereka yang hanya membangun kelompoknya saja," demikian Teras Narang.
Baca juga: Teras Narang: Kita patut bangga KUHP produk anak bangsa akhirnya disahkan
Baca juga: DPD RI usulkan sejumlah rekomendasi terkait tindak lanjut UU Perindustrian
Baca juga: Telah berlangsung berkali-kali, kualitas pemilu harus meningkat
Nilai kepemimpinan itu juga dilihat dari pikiran dan perkataan sera perbuatan, kata Teras Narang saat menjawab pertanyaan mahasiswa dalam pelatihan KPUM dan BAWASRA PEMIRA Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Palangka Raya di Palangka Raya, Minggu.
"Sehebat-hebatnya pikiran, kalau tak sejalan dengan perkataan, dia bukan pemimpin yang baik. Atau pikiran dan perkataan baik, tapi perbuatan tidak baik, tentu dia bukan juga pemimpin yang baik," tambahnya.
Mantan Gubernur Kalteng periode 2005-2015 itu pun menjelaskan bahwa dalam organisasi, ada peran dan fungsi yang tidak terpisah satu sama lain. Untuk itulah pemimpin tidak bisa bertugas tanpa adanya dukungan oleh jajaran yang mendukung. Bahkan, program tidak akan mungkin berjalan tanpa ada komisi-komisi yang secara khusus mengurus tanggung jawab organisasi.
Teras Narang mengatakan bahwa dirinya bersyukur pada saat menjabat Gubernur Kalteng, mendapat bantuan dari Wakil Gubernur, Sekda, Asisten, Kepala Dinas, Kepala Badan, dan seluruh aparatur sipil negara (ASN). Dengan begitu, berbagai rintangan dan musuh bersama yakni kemiskinan, kebodohan, kemelaratan, dan tidak kalah penting ada kesepakatan untuk membangun infrastruktur, dapat direalisasikan semaksimalnya.
"Semangat ini saya jadikan sebagai tantangan dan peluang," kata dia.
Baca juga: Teras Narang: Spirit otonomi daerah harus terus dipertahankan
Senator asal Kalteng itu pun teringat pada saat dirinya bersama tim membangun infrastruktur jalan dari Simpang Runtu ke Nanga Bulik dan ke beberapa wilayah termasuk ke perbatasan Kalimantan Selatan. Ada berbagai jembatan juga yang turut dibangun untuk mempermudah akses dan mempercepat laju perekonomian.
Dia mengatakan, dari banyak yang telah dilakukan itu, tetap memerlukan pemeliharaan dan keberlanjutan. Maka butuh memilih pemimpin yang sungguh ingin membangun dengan semangat kebersamaan.
"Jadi, saya mengajak para mahasiswa, agar jangan sampai memilih mereka yang hanya membangun kelompoknya saja," demikian Teras Narang.
Baca juga: Teras Narang: Kita patut bangga KUHP produk anak bangsa akhirnya disahkan
Baca juga: DPD RI usulkan sejumlah rekomendasi terkait tindak lanjut UU Perindustrian
Baca juga: Telah berlangsung berkali-kali, kualitas pemilu harus meningkat