Sampit (ANTARA) - Kebakaran lahan yang mulai marak di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah sehingga membuat para relawan juga turun membantu memadamkan api.
"Sampai sore ini kami memadamkan kebakaran lahan di Jalan Kertabumi Kelurahan Baamang Barat. Luas lahan yang terbakar diperkirakan sekitar dua hektare," kata Ketua Milenial Tanggap Bencana, Adi Wahyudi di Sampit, Rabu.
Milenilai Tanggap Bencana merupakan kelompok relawan yang setiap tahun membantu pemerintah daerah dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan. Kelompok yang bergerak atas swadaya masyarakat ini terdiri dari pemuda dari berbagai latar belakang profesi.
Kelompok ini hadir sebagai bentuk keprihatinan sekaligus kepedulian terhadap ancaman bencana kebakaran hutan dan lahan. Luasnya sebaran tanah gambut membuat Kotawaringin Timur sangat rawan bencana kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap.
Saat kemarau, gambut menjadi kering sehingga sangat mudah terbakar. Padahal untuk memadamkan gambut yang terbakar tidak mudah karena api membakar hingga ke dalam tanah sehingga pemadaman harus dilakukan berulang-ulang sampai gambut basah dan api benar-benar padam.
Baca juga: DPRD Kotim dorong penambahan frekuensi penerbangan di Sampit
"Kami mengajak masyarakat, mari kita bersama-sama mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan. Jangan sampai terjadi kebakaran lahan yang parah, apalagi sampai menimbulkan kabut asap. Itu akan merugikan kita semua," ujar Adi Wahyudi yang juga Ketua Masyarakat Peduli Api Kelurahan Baamang Barat.
Sepekan terakhir kebakaran lahan mulai marak di Sampit. Rabu (28/12/2022) lalu kebakaran lahan terjadi di dua lokasi, yakni di Jalan MT Haryono (Jalan Sriwijaya) Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Jalan Tjilik Riwut km 6,5 RT/RW 26 Kelurahan Baamang Hulu Kecamatan Baamang. Saat itu lahan yang terbakar berukuran 50 x 30 m2 dan 50 x 100 m2.
Selasa (3/1) kemarin kebakaran kembali terjadi di beberapa lokasi. Salah satunya kebakaran lahan kosong dekat dengan salah satu perumahan kawasan Jalan Pramuka Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.
"Khawatir juga karena cukup dekat dengan rumah saya. Asapnya juga sangat mengganggu, apalagi saya punya anak kecil. Untungnya petugas cepat datang ke lokasi, ditambah hujan deras sempat terjadi sehingga kebakaran itu padam," demikian Muhammad, warga setempat.
Sementara itu Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotawaringin Timur Hawianan mengatakan, pihaknya meningkatkan kewaspadaan seiring meningkatnya kebakaran lahan. Dia mengapresiasi keberadaan relawan yang terus membantu pihaknya dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.
Baca juga: DLU kembali buka jadwal kapal menuju Jawa
Baca juga: BKSDA berusaha menangkap buaya yang meresahkan warga Sampit
Baca juga: DPRD Kotim apresiasi kinerja pengamanan Natal dan Tahun Baru
"Sampai sore ini kami memadamkan kebakaran lahan di Jalan Kertabumi Kelurahan Baamang Barat. Luas lahan yang terbakar diperkirakan sekitar dua hektare," kata Ketua Milenial Tanggap Bencana, Adi Wahyudi di Sampit, Rabu.
Milenilai Tanggap Bencana merupakan kelompok relawan yang setiap tahun membantu pemerintah daerah dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan. Kelompok yang bergerak atas swadaya masyarakat ini terdiri dari pemuda dari berbagai latar belakang profesi.
Kelompok ini hadir sebagai bentuk keprihatinan sekaligus kepedulian terhadap ancaman bencana kebakaran hutan dan lahan. Luasnya sebaran tanah gambut membuat Kotawaringin Timur sangat rawan bencana kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap.
Saat kemarau, gambut menjadi kering sehingga sangat mudah terbakar. Padahal untuk memadamkan gambut yang terbakar tidak mudah karena api membakar hingga ke dalam tanah sehingga pemadaman harus dilakukan berulang-ulang sampai gambut basah dan api benar-benar padam.
Baca juga: DPRD Kotim dorong penambahan frekuensi penerbangan di Sampit
"Kami mengajak masyarakat, mari kita bersama-sama mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan. Jangan sampai terjadi kebakaran lahan yang parah, apalagi sampai menimbulkan kabut asap. Itu akan merugikan kita semua," ujar Adi Wahyudi yang juga Ketua Masyarakat Peduli Api Kelurahan Baamang Barat.
Sepekan terakhir kebakaran lahan mulai marak di Sampit. Rabu (28/12/2022) lalu kebakaran lahan terjadi di dua lokasi, yakni di Jalan MT Haryono (Jalan Sriwijaya) Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Jalan Tjilik Riwut km 6,5 RT/RW 26 Kelurahan Baamang Hulu Kecamatan Baamang. Saat itu lahan yang terbakar berukuran 50 x 30 m2 dan 50 x 100 m2.
Selasa (3/1) kemarin kebakaran kembali terjadi di beberapa lokasi. Salah satunya kebakaran lahan kosong dekat dengan salah satu perumahan kawasan Jalan Pramuka Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.
"Khawatir juga karena cukup dekat dengan rumah saya. Asapnya juga sangat mengganggu, apalagi saya punya anak kecil. Untungnya petugas cepat datang ke lokasi, ditambah hujan deras sempat terjadi sehingga kebakaran itu padam," demikian Muhammad, warga setempat.
Sementara itu Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotawaringin Timur Hawianan mengatakan, pihaknya meningkatkan kewaspadaan seiring meningkatnya kebakaran lahan. Dia mengapresiasi keberadaan relawan yang terus membantu pihaknya dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.
Baca juga: DLU kembali buka jadwal kapal menuju Jawa
Baca juga: BKSDA berusaha menangkap buaya yang meresahkan warga Sampit
Baca juga: DPRD Kotim apresiasi kinerja pengamanan Natal dan Tahun Baru