Tower sutet terkepung karhutla, Satgas Kotim berjibaku padamkan api

id Tower sutet terkepung karhutla, Satgas Kotim berjibaku padamkan api, kalteng, kebakaran lahan, karhutla, BPBD Kotim, multazam

Tower sutet terkepung karhutla, Satgas Kotim berjibaku padamkan api

Kondisi karhutla di Desa Sungai Paring pada Senin siang (5/8/2024). Hingga malam hari, petugas masih berjibaku berupaya memadamkan api. ANTARA/HO-BPBD Kotim.

Sampit (ANTARA) - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah sehingga Satgas penanggulangan bencana pun berjibaku memadamkan api yang mengepung sebuah tower sutet.

“Hingga malam personel kami masih melakukan pemadaman, kami berharap bisa memblokir api untuk mengamankan objek vital berupa sutet,” kata Kepala Pelaksana BPBD Multazam di Sampit, Senin malam.

Ia menyampaikan, karhutla yang terjadi di Desa Sungai Paring, Kecamatan Cempaga terjadi sejak Minggu (5/8), berdasarkan titik panas atau hot spot yang terdeteksi di kecamatan setempat.

Kemudian, pada Senin pagi Tim Patroli Manggala Agni melakukan pengecekan lapangan atau Ground Check (GC) ke lokasi hot spot dan ditemukan adanya kebakaran lahan.

Tim Patroli tersebut melaporkan temuannya ke BPBD setempat sekitar pukul 10:00 WIB, dengan estimasi luas lahan yang terbakar dua hektare. Satgas penanggulangan bencana karhutla langsung meluncur dan tiba di lokasi pada pukul 12:25 WIB untuk segera melakukan pemadaman.

Namun dalam upayanya satgas mengalami sejumlah kendala. Mulai dari sumber air di lokasi yang tidak cukup, jarak sumber air dengan titik kebakaran yang cukup jauh, yakni 200-300 meter, hingga lokasi karhutla yang tak dapat dijangkau dengan kendaraan roda enam atau mobil tangki. Kondisi tersebut pun mengharuskan satgas bekerja ekstra.

Kurang lebih pukul 17:00 WIB, setelah api berhasil dilokalisir, satgas menghentikan pemadaman dan keluar dari lokasi kebakaran. Namun, tak berapa lama ada informasi bahwa sebuah tower sutet terkepung api, sehingga satgas kembali mengumpulkan personel.

Baca juga: DPRD Kotim dukung upaya bangkitkan kejayaan sepak bola

“Tadi sore memang kami sudah berhasil lokalisir untuk zona satu kurang lebih sekitar dua hektare, tetapi sembari kami memadamkan itu terjadi perluasan atau size up atas kebakaran yang terjadi,” jelasnya.

Multazam meneruskan, pihaknya bahkan sampai meminta bantuan personel tambahan dari posko untuk membantu pemadaman sekaligus memasok bahan bakar minyak (BBM), sebab BBM yang dibawa satgas awal telah habis untuk operasi di siang hingga sore hari.

Selain itu, masyarakat setempat juga membantu upaya pemadaman menggunakan pompa portabel. Kendala yang dihadapi pun bertambah ketika malam, terlebih lokasi tower sutet yang terkepung api cukup jauh dari pemukiman sehingga tidak ada penerangan sama sekali. Meski begitu, operasi tetap dilaksanakan.

Sejumlah petugas PLN juga telah berada di lokasi untuk memandu operasi pemadaman, karena kawasan tersebut merupakan kawasan berisiko atas malfungsinya sutet tersebut.

Multazam mengaku tidak menyangka karhutla kali ini cukup besar, mengingat hujan yang mengguyur wilayah Kotim beberapa hari sebelumnya.

Kendati demikian, berdasarkan laporan petugas yang melakukan GC memang lokasi karhutla dalam kondisi kering, vegetasi berupa semak belukar dan adanya angin kencang membuat api semakin meluas.

“Kami berharap personel kami memiliki ketahanan yang cukup, sehingga bisa memblokir api untuk pengamanan objek vital. Kami juga berharap bisa tuntas malam ini juga semampu kami, kami mohon doa dan dukungan dari semuanya,” demikian.

Baca juga: Bupati Kotim apresiasi Kades Rasau Tumbuh hibahkan tanah pembangunan pustu

Baca juga: Telusuri dugaan pungli di sekolah, DPRD Kotim gelar RDP dengan Disdik

Baca juga: Wabup Kotim: Apresiasi Bunda PAUD harus dilakukan secara jujur