Bupati Kotim apresiasi Kades Rasau Tumbuh hibahkan tanah pembangunan pustu

id Bupati apresiasi Kades Rasau Tumbuh hibahkan tanah pembangunan pustu, kalteng, Sampit, kotim, kesehatan, pemkab kotim, bupati Kotim, Halikinnor

Bupati Kotim apresiasi Kades Rasau Tumbuh hibahkan tanah pembangunan pustu

Bupati Kotim Halikinnor mengecek lokasi tanah hibah dari Kepala Desa Rasau Tumbuh untuk pembangunan Pustu, Senin (5/8/2024). ANTARA/HO-Diskominfo Kotim

Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Halikinnor menyampaikan apresiasi kepada Kepala Desa Desa Rasau Tumbuh, Kecamatan Kota Besi yang sukarela menghibahkan tanah untuk lokasi pembangunan puskesmas pembantu (pustu).

“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada kepala desa dan masyarakat Rasau Tumbuh yang berkenan menghibahkan tanah untuk pembangunan pustu, sebagai salah satu upaya peningkatan pelayanan kesehatan pada masyarakat,” kata Halikinnor di Sampit, Senin.

Halikinnor didampingi Kepala Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Camat Kota Besi dan Cempaga Hulu, serta jajaran melakukan kunjungan kerja ke Desa Rasau Tumbuh.

Kunjungan kerja (kunker) ini dalam rangka menyalurkan bantuan sembako dan menghadiri pelantikan sekaligus syukuran Kepala Desa Rasau Tumbuh Syamsudin yang terpilih pada pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak 2023 lalu.

Namun, dalam kunker tersebut pemerintah daerah mendapat hadiah dari masyarakat setempat berupa tanah hibah untuk pembangunan pustu yang diharapkan dapat mendorong peningkatan derajat kesehatan masyarakat setempat.

Hibah tanah ini ditandai dengan penyerahan sertifikat kepemilikan tanah (SKT) oleh kepala desa setempat kepada bupati, diikuti dengan peletakan batu pertama pembangunan pustu.

“Kita berharap dengan adanya pustu ini kedepannya masyarakat yang sakit tapi tidak terlalu parah bisa segera ditangani di pustu, kecuali yang memang harus dirujuk baru diantar ke puskesmas atau rumah sakit, sehingga masyarakat tak perlu jauh-jauh berobat” ujarnya.

Halikinnor menambahkan, hibah tanah tersebut tentu akan dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pemerintah daerah. Pihaknya akan memprogramkan pembangunan puskesmas tersebut pada 2025 mendatang, tentunya menyesuaikan anggaran daerah.

Baca juga: Telusuri dugaan pungli di sekolah, DPRD Kotim gelar RDP dengan Disdik

Kunjungan kerja Bupati Kotim ke Desa Rasau Tumbuh kali ini juga diisi dengan kegiatan pengobatan gratis dan sunatan massal oleh Dinkes Kotim, penyerahan bantuan kursi roda oleh bupati, dan layanan administrasi kependudukan oleh Disdukcapil.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kotim Umar Kaderi turut bersyukur adanya tanah hibah untuk pembangunan pustu di Desa Rasau Tumbuh. Pasalnya, keberadaan fasilitas layanan kesehatan di desa tersebut memang sudah lama dinantikan masyarakat.

Akan tetapi, dengan keterbatasan anggaran pemerintah daerah dan banyaknya jumlah desa maupun kelurahan di Kotim, maka pembangunan fasilitas layanan kesehatan hanya bisa dilakukan secara bertahap.

“Sekarang dengan adanya bantuan tanah dari kepala desa, insyaallah jika anggaran kita memungkinkan tahun depan pustu di Desa Rasau Tumbuh ini akan kami bangun,” ucapnya.

Berdasarkan estimasi sementara pembangunan satu unit pustu standar membutuhkan anggaran Rp600 juta. Adapun, untuk ketersediaan alat kesehatan dan obat-obatan bukan menjadi masalah, namun untuk tenaga kesehatan yang perlu diupayakan lebih lanjut.

Umar membeberkan, selama ini masyarakat Desa Rasau Tumbuh untuk berobat harus mendatangi pustu di desa tetangganya, yakni Desa Pamalian atau Puskesmas di ibu kota kecamatan. Tentunya hal ini mengharuskan warga desa mengeluarkan biaya transportasi lebih, dibandingkan jika memiliki pustu di desa sendiri.

Kendati demikian, Dinkes melalui puskesmas setempat rutin melakukan kunjungan ke desa-desa yang belum memiliki pustu, sebagai solusi sementara untuk pelayanan kesehatan di desa tersebut.

Ia melanjutkan, keberadaan pustu sangat penting, terlebih kini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mulai menerapkan sistem integrasi layanan primer (ILP) yang menjadikan pustu sebagai garda terdepan layanan kesehatan masyarakat.

Oleh sebab itu, keberadaan pustu di setiap desa memang sangat diperlukan. Sedangkan, saat ini dari 168 desa di Kotim baru 148 desa yang memiliki pustu. Ia berharap dengan adanya kerja sama antara pemerintah kabupaten hingga desa, maka pemerataan pustu di Kotim dapat segera terealisasi dan pelaksanaan ILP dapat berjalan optimal.

Baca juga: Wabup Kotim: Apresiasi Bunda PAUD harus dilakukan secara jujur

Baca juga: Peduli pendidikan, PT Globalindo Alam Perkasa berikan 228 paket seragam sekolah untuk murid di Dusun Rongkang

Baca juga: 71 calon Paskibraka Kotim ikuti pemusatan diklat di Desa Bahagia