Bupati Kotim harapkan pendapatan rumah sakit lampaui target

id pemkab kotawaringin timur, bupati kotim halikinnor, target pendapatan rsud murjani sampit, pelayanan kesehatan

Bupati Kotim harapkan pendapatan rumah sakit lampaui target

Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor. (ANTARA/Devita Maulina)

Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Halikinnor berharap pendapatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit pada 2025 bisa melampaui target yang ditentukan seiring dengan peningkatan kualitas dan jenis pelayanan yang disediakan.

“Tahun lalu pendapatan RSUD dr Murjani Sampit mampu melampaui target, realisasinya mencapai 125,28 persen. Harapan kita dengan perbaikan pelayanan maka target 2025 mudah-mudahan bisa tembus Rp150 miliar,” kata Halikinnor di Sampit, Kamis.

Ia menyampaikan, sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (HKPD) dan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pajak dan Retribusi Daerah, penerimaan pendapatan rumah sakit tercatat sebagai penerimaan pendapatan lain-lain asli daerah yang sah.

Di antara tiga rumah sakit yang ada di Kotim, RSUD dr Murjani Sampit memberikan kontribusi yang paling besar. Terlihat pada 2024, target pendapatan rumah sakit itu sebesar Rp115.774.076.000, sedangkan realisasinya mencapai Rp145.039.819.812.

Kemudian, pada 2025 ini Pemkab Kotim menetapkan target pendapatan RSUD dr Murjani Sampit sebesar Rp129.468.104.558, meliputi pendapatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan pendapatan retribusi pelayanan kesehatan.


Baca juga: Bapenda Kotim targetkan 71 usaha gunakan alat pemantau pajak

Dengan meningkatnya pendapatan rumah sakit tentunya akan memberikan manfaat bagi rumah sakit itu sendiri, seperti memperluas cakupan layanan, meningkatkan kapasitas, dan bahkan melakukan inovasi dalam layanan kesehatan.

“Untuk mencapai target tersebut, kepada jajaran RSUD dr Murjani Sampit agar dapat meningkatkan pelayanan dan jenis layanan dengan memenuhi beberapa kekurangan yang ada pada saat ini, seperti kekurangan tenaga dokter spesialis dan lain-lain,” ujarnya.

Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan ini, tentunya pemerintah daerah tidak sekadar berpangku tangan. Halikinnor menyampaikan pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah strategis, salah satunya berkaitan dengan pemenuhan sumber daya manusia (SDM).

Pemkab Kotim menawarkan berbagai keuntungan atau benefit bagi dokter spesialis dan subspesialis yang mau mengabdi di wilayah tersebut, mulai dari beasiswa, ganti rugi biaya pendidikan, insentif hingga fasilitas rumah dan mobil dinas.

Dengan catatan mau bekerja sama dan mengabdi di Kotim selama 15 tahun. Pihaknya juga tidak mempermasalahkan jika yang melamar berasa dari luar daerah atau bukan warga asli Kotim, karena yang utama sekarang adalah untuk meningkatkan layanan kesehatan.

Terlebih, Kotim merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk terbanyak di Kalimantan Tengah, artinya kebutuhan akan layanan kesehatan cukup tinggi. Sementara karena keterbatasan layanan kesehatan tak sedikit warga Kotim yang harus berobat ke luar daerah.

Hal ini tentu akan menambah beban bagi masyarakat, karena tentu ada tambahan biaya untuk transportasi, penginapan, konsumsi dan lainnya.

“Kalau begitu kan kasihan warga kita, makanya kami terus berupaya untuk meningkatkan kualitas dan jenis pelayanan kesehatan agar kedepannya warga kita tidak perlu lagi berobat ke luar daerah, disamping untuk meningkatkan pendapatan daerah kita,” demikian Halikinnor.

Baca juga: BMKG Kotim prakirakan awal musim kemarau pertengahan Juni

Baca juga: BPBD Kotim latih kesiapsiagaan pelajar SMPN 8 Sampit hadapi karhutla

Baca juga: Layanan data BPS Kotim semakin diminati