Palangka Raya (ANTARA) - Legislator Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Jum'atni meminta kepada warga yang bermukim di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Kahayan untuk mewaspadai abrasi susulan.
"Tidak ada salahnya warga yang bermukim di bantaran DAS Kahayan untuk mewaspadai abrasi susulan, agar menghindari adanya korban," katanya di Palangka Raya, Kamis.
Kondisi DAS Kahayan saat ini memang mengalami penurunan debit, bahkan tanah yang berada di tepian sungai tersebut mengalami keretakan karena kekeringan.
Keringnya tanah yang berada di bantaran sungai dan adanya abrasi yang menimpa empat unit rumah warga, tentunya juga menjadi perhatian oleh pihak Kelurahan, Kecamatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya.
"Semoga kejadian bisa segera diatasi, karena apabila hal itu terjadi tentunya instansi terkait akan kembali melakukan penanganan cepat untuk warga yang terdampak abrasi itu," ucapnya.
Anggota DPRD yang tergabung di Komisi B membidangi Pembangunan Infrastruktur dan Perekonomian BPBD Kota Palangka Raya, dapat kembali memetakan mana saja kawasan yang juga mengalami kejadian serupa.
Apabila hal tersebut sudah dipetakan, tentunya masyarakat yang tinggal di bantaran sungai dapat diimbau ketika melihat kondisi seperti itu.
"Ya semoga saja persoalan seperti ini segera selesai, karena kalau terus menerus kasihan warga yang bermukim di kawasan setempat harus diungsikan," bebernya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak empat unit rumah warga yang rata-rata berkonstruksi kayu di Jalan Sepakat Komplek Flamboyan Bawah Kelurahan Langkai, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya rusak dihantam abrasi akibat air sungai yang terjadi pada (1/1) sore.
Dari kejadian tersebut, 30 jiwa dari tujuh kepala keluarga (KK) yang rumahnya rusak, terpaksa harus diungsikan di posyandu yang lokasinya tidak jauh dari lokasi kejadian.
Sebanyak 30 warga tersebut juga langsung mendapatkan perhatian oleh pemerintah melalui sejumlah instansi yang membidangi persoalan tersebut.
Penanganan yang diberikan, baik itu menyediakan nasi bungkus untuk konsumsi warga selama beberapa hari. Kemudian juga ada mendatangkan petugas medis, untuk memberikan pelayanan pengobatan gratis yang berada di lokasi kejadian.
"Tidak ada salahnya warga yang bermukim di bantaran DAS Kahayan untuk mewaspadai abrasi susulan, agar menghindari adanya korban," katanya di Palangka Raya, Kamis.
Kondisi DAS Kahayan saat ini memang mengalami penurunan debit, bahkan tanah yang berada di tepian sungai tersebut mengalami keretakan karena kekeringan.
Keringnya tanah yang berada di bantaran sungai dan adanya abrasi yang menimpa empat unit rumah warga, tentunya juga menjadi perhatian oleh pihak Kelurahan, Kecamatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya.
"Semoga kejadian bisa segera diatasi, karena apabila hal itu terjadi tentunya instansi terkait akan kembali melakukan penanganan cepat untuk warga yang terdampak abrasi itu," ucapnya.
Anggota DPRD yang tergabung di Komisi B membidangi Pembangunan Infrastruktur dan Perekonomian BPBD Kota Palangka Raya, dapat kembali memetakan mana saja kawasan yang juga mengalami kejadian serupa.
Apabila hal tersebut sudah dipetakan, tentunya masyarakat yang tinggal di bantaran sungai dapat diimbau ketika melihat kondisi seperti itu.
"Ya semoga saja persoalan seperti ini segera selesai, karena kalau terus menerus kasihan warga yang bermukim di kawasan setempat harus diungsikan," bebernya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak empat unit rumah warga yang rata-rata berkonstruksi kayu di Jalan Sepakat Komplek Flamboyan Bawah Kelurahan Langkai, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya rusak dihantam abrasi akibat air sungai yang terjadi pada (1/1) sore.
Dari kejadian tersebut, 30 jiwa dari tujuh kepala keluarga (KK) yang rumahnya rusak, terpaksa harus diungsikan di posyandu yang lokasinya tidak jauh dari lokasi kejadian.
Sebanyak 30 warga tersebut juga langsung mendapatkan perhatian oleh pemerintah melalui sejumlah instansi yang membidangi persoalan tersebut.
Penanganan yang diberikan, baik itu menyediakan nasi bungkus untuk konsumsi warga selama beberapa hari. Kemudian juga ada mendatangkan petugas medis, untuk memberikan pelayanan pengobatan gratis yang berada di lokasi kejadian.