Pangkalan Bun (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi kelas III Iskandar Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, memberikan peringakan dini terjadinya cuaca buruk yang berdampak gelombang tinggi di wilayah perairan Kumai. 

"Peringatan dini gelombang tinggi ini berlaku Rabu pukul 07.00 WIB hingga besok Kamis 07.00 WIB," ujar Kepala Stasiun Meteorologi kelas III Pangkalan Bun Aqil Ihsan di Pangkalan Bun, Rabu. 

Menurut Aqil, terjadinya gelombang tinggi di laut tersebut disebabkan adanya fenomena super new moon yang bersamaan dengan perigee atau jarak bulan terdekat dengan bumi. 

"Gelombang di Laut Jawa dan perairan wilayah Kalimantan Tengah daerah Barat saat ini kurang bagus, dan berisiko untuk kapal tongkang dan kapal kecil, karena ketinggian gelombang bisa mencapai 2,5 meter dan kecepatan angin 20 knot," ujarnya. 

Untuk warning terjadinya banjir rob atau pasang di daerah pesisir khususnya wilayah Kecamatan Kumai, Aqil mengatakan bahwa informasi dari BMKG Pusat, kemungkinan di wilayah  Kobar akan terjadi banjir rob pada tanggal 21-25 Januari. 

"Berdasarkan rilis BMKG Pusat warning rob ada untuk wilayah kita yaitu pada 22 - 25 Januari nanti," ucapnya. 

Diterangkan Aqil, bahwa ia terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, dalam menghadapi potensi cuaca buruk di laut dan banjir rob di wilayah pesisir, misal dengan BPBD, PMI, Polri, TNI, masyarakat sekitar pesisir, dan perusahaan pelayaran. 

"Kita terus memberikan imbauan dan informasi terbaru tentang cuaca misal melalui media sosial dan grup whatsapp," terang Aqil. 

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pusat mengimbau kepada masyarakat di wilayah pesisir untuk waspada gelombang tinggi hingga enam meter yang berpotensi terjadi di beberapa perairan Indonesia.
 
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," ujar Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo di Jakarta. 
 
Ia mengatakan, peringatan dini gelombang tinggi itu berpotensi terjadi pada 18-20 Januari 2023 seiring pola angin di wilayah Indonesia.

Pewarta : M Husein Asyari
Uploader : Admin 1
Copyright © ANTARA 2024