Sampit (ANTARA) - Pasar murah atau pasar penyeimbang beras yang digelar Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, langsung diserbu warga karena harganya lebih murah dibanding di pasaran.
"Harganya Rp50.000 untuk satu kupon beras 5 kilogram. Lumayan selisihnya dibanding di pasar. Apalagi pembelian di sini tidak dibatasi, jadi bisa membeli sesuai kebutuhan," kata Diana, salah seorang warga saat membeli beras di pasar murah di kantor Kelurahan Mentawa Baru Hulu, Kamis.
Puluhan warga sudah memadati kantor Kelurahan Mentawa Baru Hulu Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, sejak pagi. Mereka berdesakan ingin membeli beras yang dipasok Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Ketahanan Pangan bekerjasama dengan Bulog Sampit.
Beras yang dijual di pasar murah ini terdiri dua jenis yaitu jenis beras pera atau karau dan beras pulen. Semua dijual dengan harga sama yaitu Rp50.000 per sak isi 5 kilogram. Harga ini lebih murah dibanding harga beras serupa di pasaran yakni sekitar Rp70.000 per sak isi 5 kilogram.
Untuk ketertiban, panitia membagi antrean warga pada dua jalur berbeda, disesuaikan dengan jenis beras yang akan dibeli. Lurah Mentawa Baru Hulu Legendaria Okta Bellany bahkan turun langsung untuk mengatur antrean karena warga berdesakan lantaran takut tidak kebagian beras bersubsidi tersebut.
"Bapak dan ibu mohon antre. Tolong kerjasamanya supaya tertib dan tidak kacau. Tolong ikuti arahan sesuai dengan antrean yang telah ditetapkan," kata Legendaria melalui pengeras suara.
Baca juga: Legislator Kotim dukung tiga bidang prioritas usulan masyarakat
Antusias warga juga terlihat di Kecamatan Baamang. Mereka membeli beras bersubsidi sesuai kebutuhan. Sekitar pukul 09.30 WIB, beras tersebut habis terjual meski masih ada warga yang datang untuk membeli.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Tengah Riza Rahmadi mengatakan, pasar murah atau pasar penyeimbang ini dilaksanakan atas perintah Gubernur Sugianto Sabran. Selain untuk membantu meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok, kegiatan ini juga untuk membantu menekan inflasi di Sampit, khususnya dari komoditas beras.
"Pak Gubernur sangat konsen dalam masalah ini. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa meringankan beban masyarakat, sekaligus bisa menekan inflasi di Sampit," harap Riza..
Dia menyebutkan, hari ini beras bersubsidi yang disalurkan ke Sampit sebanyak 16 ton atau 16.000 kilogram. Penyaluran di dua lokasi yaitu kantor Kelurahan Mentawa Baru Hulu dan kantor Kecamatan Baamang.
Jumlah beras yang disalurkan masing-masing lokasi sebanyak 8 ton atau 8.000 kilogram yang terdiri dari 4.000 kilogram beras pera dan 4.000 kilogram beras pulen.
"Kami berharap Pemkab Kotawaringin Timur juga terus berupaya untuk mengendalikan inflasi. Seperti halnya pasar penyeimbang, kami melihat itu bagus untuk dilanjutkan karena terbukti efektif berdampak terhadap stabilitas harga kebutuhan pokok di pasaran," demikian Riza.
Baca juga: DPRD Kotim sambut positif berdirinya Umsa
Baca juga: Pemkab Kotim terus genjot perbaikan jalan dalam kota
Baca juga: Legislator Kotim arahkan dana pokir untuk program prioritas
"Harganya Rp50.000 untuk satu kupon beras 5 kilogram. Lumayan selisihnya dibanding di pasar. Apalagi pembelian di sini tidak dibatasi, jadi bisa membeli sesuai kebutuhan," kata Diana, salah seorang warga saat membeli beras di pasar murah di kantor Kelurahan Mentawa Baru Hulu, Kamis.
Puluhan warga sudah memadati kantor Kelurahan Mentawa Baru Hulu Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, sejak pagi. Mereka berdesakan ingin membeli beras yang dipasok Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Ketahanan Pangan bekerjasama dengan Bulog Sampit.
Beras yang dijual di pasar murah ini terdiri dua jenis yaitu jenis beras pera atau karau dan beras pulen. Semua dijual dengan harga sama yaitu Rp50.000 per sak isi 5 kilogram. Harga ini lebih murah dibanding harga beras serupa di pasaran yakni sekitar Rp70.000 per sak isi 5 kilogram.
Untuk ketertiban, panitia membagi antrean warga pada dua jalur berbeda, disesuaikan dengan jenis beras yang akan dibeli. Lurah Mentawa Baru Hulu Legendaria Okta Bellany bahkan turun langsung untuk mengatur antrean karena warga berdesakan lantaran takut tidak kebagian beras bersubsidi tersebut.
"Bapak dan ibu mohon antre. Tolong kerjasamanya supaya tertib dan tidak kacau. Tolong ikuti arahan sesuai dengan antrean yang telah ditetapkan," kata Legendaria melalui pengeras suara.
Baca juga: Legislator Kotim dukung tiga bidang prioritas usulan masyarakat
Antusias warga juga terlihat di Kecamatan Baamang. Mereka membeli beras bersubsidi sesuai kebutuhan. Sekitar pukul 09.30 WIB, beras tersebut habis terjual meski masih ada warga yang datang untuk membeli.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Tengah Riza Rahmadi mengatakan, pasar murah atau pasar penyeimbang ini dilaksanakan atas perintah Gubernur Sugianto Sabran. Selain untuk membantu meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok, kegiatan ini juga untuk membantu menekan inflasi di Sampit, khususnya dari komoditas beras.
"Pak Gubernur sangat konsen dalam masalah ini. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa meringankan beban masyarakat, sekaligus bisa menekan inflasi di Sampit," harap Riza..
Dia menyebutkan, hari ini beras bersubsidi yang disalurkan ke Sampit sebanyak 16 ton atau 16.000 kilogram. Penyaluran di dua lokasi yaitu kantor Kelurahan Mentawa Baru Hulu dan kantor Kecamatan Baamang.
Jumlah beras yang disalurkan masing-masing lokasi sebanyak 8 ton atau 8.000 kilogram yang terdiri dari 4.000 kilogram beras pera dan 4.000 kilogram beras pulen.
"Kami berharap Pemkab Kotawaringin Timur juga terus berupaya untuk mengendalikan inflasi. Seperti halnya pasar penyeimbang, kami melihat itu bagus untuk dilanjutkan karena terbukti efektif berdampak terhadap stabilitas harga kebutuhan pokok di pasaran," demikian Riza.
Baca juga: DPRD Kotim sambut positif berdirinya Umsa
Baca juga: Pemkab Kotim terus genjot perbaikan jalan dalam kota
Baca juga: Legislator Kotim arahkan dana pokir untuk program prioritas