Palangka Raya (ANTARA) - Kesadaran masyarakat di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah dalam mendonorkan darahnya ke Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) kota setempat tergolong masih minim.

Kepala UTD PMI Kota Palangka Raya dr. Maria Dewi Purwanti, Kamis, membenarkan terkait kurangnya kesadaran masyarakat di daerah itu dalam mendonorkan darah ke PMI setempat.

"Kebutuhan darah di Palangka Raya pada 2022-2023 ini hampir sama permintaannya di angka 1.500. Sekarang saja per bulan kami hanya dapat darah dari pendonor di angka 1.100-1.200 saja dan itu masih kurang," katanya.

Maria menuturkan, ketika masyarakat memerlukan darah untuk kebutuhan sanak keluarganya yang sedang menjalani perawatan atau mau melaksanakan operasi di rumah sakit, baru lah mereka mendonorkan darahnya.

Tetapi sebaliknya, ketika tidak ada permintaan dari sanak atau keluarganya masyarakat enggan mendonorkan darahnya ke PMI. Padahal donor darah itu sehat, karena setiap dua bulan sekali meremajakan darah yang ada di dalam tubuh sehingga kita menjadi sehat.

"Saya mengimbau agar masyarakat dapat mendonorkan darahnya ke PMI, dengan tujuan membantu kebutuhan stok darah untuk daerah kita. Kalau bukan kita, siapa lagi membantu menyediakan ketersediaan darah di Palangka Raya," ungkapnya.

Ditambahkannya, kalau permintaan darah di Palangka Raya meningkat tentunya kami juga menunggu donasi kiriman darah dari daerah terdekat yakni Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur.

Donasi tersebut UTD PMI Palangka Raya sudah kerja sama, dengan tujuan agar ketersediaan darah di PMI selalu aman sehingga masyarakat yang memerlukan darah dapat terlayani dengan baik.

"Mari donor darah ke PMI, karena donor darah manfaatnya cukup banyak salah satunya dapat menyehatkan badan," kata Maria Dewi Purwanti.

Pewarta : Adi Wibowo
Uploader : Admin 1
Copyright © ANTARA 2024