Sampit (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah bekerjasama dengan Bulog kembali menggelar pasar murah atau pasar penyeimbang di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur dengan memasok sebanyak 26 ton beras bersubsidi.
"Hari kegiatan dilaksanakan di tiga titik yaitu kantor Kecamatan Baamang sebanyak 10 ton, Kelurahan Mentawa Baru Hilir 8 ton dan Kelurahan Ketapang 8 ton. Harganya Rp9.500 per kilogram," kata Kepala Cabang Bulog Sub Divisi Regional Sampit, Rony Hadianto di Sampit, Kamis.
Sepanjang 2022 hingga awal 2023 ini Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah terus melakukan upaya pengendalian inflasi, termasuk di Sampit. Salah satunya dengan menggelar pasar murah atau pasar penyeimbang.
Seperti kegiatan serupa sebelumnya, pasar murah atau pasar penyeimbang kali ini juga disambut antusias masyarakat. Warga rela antre agar bisa kebagian membeli beras murah tersebut.
Beras yang dijual terdiri dari jenis pera atau karau dan beras pulen. Variasi jenis beras ini sesuai permintaan masyarakat agar mereka bisa membeli beras bersubsidi dengan jenis beras yang mereka sukai selama ini.
Baca juga: Wakil Ketua DPRD Kotim dorong percepatan infrastruktur kawasan pesisir
Warga antusias karena harga beras yang dijual dalam kegiatan pasar murah atau pasar penyeimbang ini memang lebih murah dibanding harga di pasaran. Harga di pasaran berkisar Rp14.000 hingga Rp15.000 per kilogram.
"Warga masih antusias membeli (imbas harga beras tinggi), tapi dengan adanya program ini tujuannya untuk menekan kenaikan harga juga," ujar Rony.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Tengah Riza Rahmadi mengatakan, pasar murah atau pasar penyeimbang ini dilaksanakan atas perintah Gubernur Sugianto Sabran. Pemerintah provinsi konsisten membantu masyarakat, termasuk di Kotawaringin Timur.
Selain untuk membantu meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok, kegiatan ini juga untuk membantu menekan inflasi di Sampit, khususnya dari komoditas beras.
"Pak Gubernur sangat konsen dalam masalah ini. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa meringankan beban masyarakat, sekaligus bisa menekan inflasi di Sampit," demikian Riza.
Baca juga: Bupati Kotim: Relokasi puskesmas agar pelayanan tidak lagi terganggu banjir
Baca juga: Olahraga rekreasi dukung sektor pariwisata Kotim
Baca juga: Bupati Kotim apresiasi olahraga otomotif promosikan pariwisata
"Hari kegiatan dilaksanakan di tiga titik yaitu kantor Kecamatan Baamang sebanyak 10 ton, Kelurahan Mentawa Baru Hilir 8 ton dan Kelurahan Ketapang 8 ton. Harganya Rp9.500 per kilogram," kata Kepala Cabang Bulog Sub Divisi Regional Sampit, Rony Hadianto di Sampit, Kamis.
Sepanjang 2022 hingga awal 2023 ini Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah terus melakukan upaya pengendalian inflasi, termasuk di Sampit. Salah satunya dengan menggelar pasar murah atau pasar penyeimbang.
Seperti kegiatan serupa sebelumnya, pasar murah atau pasar penyeimbang kali ini juga disambut antusias masyarakat. Warga rela antre agar bisa kebagian membeli beras murah tersebut.
Beras yang dijual terdiri dari jenis pera atau karau dan beras pulen. Variasi jenis beras ini sesuai permintaan masyarakat agar mereka bisa membeli beras bersubsidi dengan jenis beras yang mereka sukai selama ini.
Baca juga: Wakil Ketua DPRD Kotim dorong percepatan infrastruktur kawasan pesisir
Warga antusias karena harga beras yang dijual dalam kegiatan pasar murah atau pasar penyeimbang ini memang lebih murah dibanding harga di pasaran. Harga di pasaran berkisar Rp14.000 hingga Rp15.000 per kilogram.
"Warga masih antusias membeli (imbas harga beras tinggi), tapi dengan adanya program ini tujuannya untuk menekan kenaikan harga juga," ujar Rony.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Tengah Riza Rahmadi mengatakan, pasar murah atau pasar penyeimbang ini dilaksanakan atas perintah Gubernur Sugianto Sabran. Pemerintah provinsi konsisten membantu masyarakat, termasuk di Kotawaringin Timur.
Selain untuk membantu meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok, kegiatan ini juga untuk membantu menekan inflasi di Sampit, khususnya dari komoditas beras.
"Pak Gubernur sangat konsen dalam masalah ini. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa meringankan beban masyarakat, sekaligus bisa menekan inflasi di Sampit," demikian Riza.
Baca juga: Bupati Kotim: Relokasi puskesmas agar pelayanan tidak lagi terganggu banjir
Baca juga: Olahraga rekreasi dukung sektor pariwisata Kotim
Baca juga: Bupati Kotim apresiasi olahraga otomotif promosikan pariwisata