Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Halikinnor menanggapi positif ketertarikan investor untuk membangun pabrik gula di daerahnya karena diyakini akan membawa manfaat bagi daerah.
"Memang ada investor dari India mau membangun pabrik gula dan kebun tebu. Kita mendukung karena kita ingin ada industri di sini sehingga membawa dampak positif bagi masyarakat," kata Halikinnor di Sampit, Rabu.
Potensi pembangunan pabrik gula dan perkebunan tebu tersebut diarahkan ke wilayah selatan. Ini sesuai dengan tata ruang Kotawaringin Timur yang telah mencadangkan wilayah selatan sebagai lumbung pangan.
Wilayah selatan meliputi Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit dan Pulau Hanaut. Wilayah yang terdapat pesisir pantai ini memiliki berbagai potensi di bidang pertanian, perikanan, peternakan dan pariwisata.
Dalam tata ruang daerah, wilayah selatan merupakan penyangga pangan daerah. Untuk itu sangat memungkinkan pembangunan pabrik gula dan kebun tebu tersebut direalisasikan.
Baca juga: Pemkab Kotim berupaya cegah pernikahan dini
Rencana investasi berupa pembangunan pabrik gula juga disertai kebun tebu tersebut dimaksudkan agar produksi berjalan lancar karena bahan baku juga tersedia.
"Kemarin saat bertemu dengan pimpinannya, saya berharap jika itu terwujud maka akan menjadi produk gula Sampit. Tidak lagi kita mendatangkan gula dari Pulau Jawa, tetapi mengirim ke Pulau Jawa. Itu memungkinkan. Saat ini mereka sedang berproses perizinannya di BKPM pusat," harap Halikinnor.
Saat ini investor pabrik gula tersebut masih mengurus perizinan di pusat. Dia berharap tidak ada kendala sehingga pabrik gula dan perkebunan tebu tersebut bisa terealisasi.
Masuknya investasi diharapkan membawa dampak positif yang besar bagi daerah dan perekonomian masyarakat. Aktivitasnya akan mampu menyerap tenaga kerja, menumbuhkan ekonomi baru, serta membuat harga lebih terjangkau.
"Kita tunggu saja. Mudah-mudahan bisa terwujud. Kita pemerintah daerah tentu siap mendukung dan membantu agar itu bisa terealisasi," demikian Halikinnor.
Baca juga: DPRD Kotim: Penggunaan pelat KH wujud partisipasi membangun daerah
Baca juga: Warga Pulau Hanaut minta DPRD Kotim perjuangkan kelanjutan pembangunan jalan
Baca juga: Masyarakat Kotim tetap minati vaksinasi booster kedua
"Memang ada investor dari India mau membangun pabrik gula dan kebun tebu. Kita mendukung karena kita ingin ada industri di sini sehingga membawa dampak positif bagi masyarakat," kata Halikinnor di Sampit, Rabu.
Potensi pembangunan pabrik gula dan perkebunan tebu tersebut diarahkan ke wilayah selatan. Ini sesuai dengan tata ruang Kotawaringin Timur yang telah mencadangkan wilayah selatan sebagai lumbung pangan.
Wilayah selatan meliputi Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit dan Pulau Hanaut. Wilayah yang terdapat pesisir pantai ini memiliki berbagai potensi di bidang pertanian, perikanan, peternakan dan pariwisata.
Dalam tata ruang daerah, wilayah selatan merupakan penyangga pangan daerah. Untuk itu sangat memungkinkan pembangunan pabrik gula dan kebun tebu tersebut direalisasikan.
Baca juga: Pemkab Kotim berupaya cegah pernikahan dini
Rencana investasi berupa pembangunan pabrik gula juga disertai kebun tebu tersebut dimaksudkan agar produksi berjalan lancar karena bahan baku juga tersedia.
"Kemarin saat bertemu dengan pimpinannya, saya berharap jika itu terwujud maka akan menjadi produk gula Sampit. Tidak lagi kita mendatangkan gula dari Pulau Jawa, tetapi mengirim ke Pulau Jawa. Itu memungkinkan. Saat ini mereka sedang berproses perizinannya di BKPM pusat," harap Halikinnor.
Saat ini investor pabrik gula tersebut masih mengurus perizinan di pusat. Dia berharap tidak ada kendala sehingga pabrik gula dan perkebunan tebu tersebut bisa terealisasi.
Masuknya investasi diharapkan membawa dampak positif yang besar bagi daerah dan perekonomian masyarakat. Aktivitasnya akan mampu menyerap tenaga kerja, menumbuhkan ekonomi baru, serta membuat harga lebih terjangkau.
"Kita tunggu saja. Mudah-mudahan bisa terwujud. Kita pemerintah daerah tentu siap mendukung dan membantu agar itu bisa terealisasi," demikian Halikinnor.
Baca juga: DPRD Kotim: Penggunaan pelat KH wujud partisipasi membangun daerah
Baca juga: Warga Pulau Hanaut minta DPRD Kotim perjuangkan kelanjutan pembangunan jalan
Baca juga: Masyarakat Kotim tetap minati vaksinasi booster kedua