Palangka Raya (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Kalimantan Tengah Faridawaty Darland Atjeh mengajak seluruh lapisan masyarakat di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila ini, agar terlibat aktif membangun dan merawat rasa nasionalisme yang dibalut atau lewat budaya.

Ajakan itu karena budaya merupakan kekayaan sekaligus menjadi ciri khas Indonesia yang seiring dan sejalan dengan upaya menjaga rasa nasionalisme, kata Faridawaty di gedung DPRD Kalteng, Senin.

"Sejumlah provinsi di Indonesia, terkhusus di Yogyakarta, sudah melalukan atau merawat rasa nasionalisme melalui budaya," ucapnya.

Dia pun bercerita ketika DPRD Kalteng melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Yogyakarta. Di mana pihaknya disambut oleh para pejabat di lingkungan Pemprov Yogyakarta yang sedang berpakaian ciri khas budaya Yogyakarta.

"Pejabat laki-laki menggunakan pakaian ciri khas Yogyakarta lengkap dengan blangkon. Sementara yang perempuan menggunakan kebaya dengan Jarik. Sangat indah dan anggun melihatnya," beber Faridawaty.

Selain itu, lanjut Ketua Partai Nasdem Kalteng ini, Gubernur Yogyakarta juga menerbitkan instruksi kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN), agar menggunakan busana yang berkaitan dengan budaya sekaligus bahasa daerah di hari Kamis. Bahkan, setiap hari kerja di pukul 10.00 wib, seluruh ASN diwajibkan untuk mendengar dan turut melantunkan lagu Kebangsaan Indonesia Raya.

"Hal seperti ini sebenarnya sangat perlu dicontoh oleh pemerintah di Kalteng. Kami melihat itu merupakan salah satu cara penting juga untuk terus membangun dan merawat rasa nasionalisme," kata dia.

Baca juga: DPRD Kalteng terima draf raperda RTRWP dan Pembentukan Perangkat Daerah

Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan I meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan Gunung Mas itu mengakui bahwa pemahaman masyarakat di Kalteng terhadap nasionalisme bukan hal baru, bahkan tidak perlu dipertanyakan lagi. Sebab, bagi masyarakat di Kalteng, penerapan Nasionalisme sama pentingnya dengan adat.

Dia mengatakan, Falsafah Huma Betang yang dianut masyarakat di Kalteng dari dahulu hingga saat ini, sama maknanya dengan Pancasila, termasuk memegang teguh adat istiadat dengan tetap melaksanakan sikap nasionalisme. Hal itu pula yang membuat hidup di Kalteng saling menghormati, tanpa memandang suku, agama, ras, ataupun golongan.

"Sekarang ini tinggal perlu di gencarkan terus khususnya penggunaan atribut baju adat dan budaya dalam penerapan wajib pada beberapa kegiatan penting di lingkup kedinasan dan acara-acara penting lainnya," demikian Faridawaty.

Baca juga: Ketua DPRD Kalteng benarkan pemprov bakal ajukan raperda RTRWP 2023-2024

Baca juga: DPRD Kalteng minta program bedah rumah harus tetap dilanjutkan

Pewarta : Jaya Wirawana Manurung
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024