Jakarta (ANTARA) - Pada acara debat kandidat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng nomor urut tiga Agustiar Sabran dan Edy Pratowo mengatakan, Kartu Humas Betang yang di dalamnya memiliki program-program pasangan calon menjadi solusi peningkatan pelayanan publik.
"Program ini bertujuan untuk mempermudah akses masyarakat terhadap berbagai layanan dasar, termasuk pendidikan, kesehatan, dan administrasi publik," kata Agustiar Sabran, Selasa (5/11) malam di Jakarta.
Dia menuturkan, bahwa Kartu Huma Betang akan menjadi salah satu solusi utama dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kalteng.
Baca juga: DAD: Kedatangan Wapres ke Kalimantan Tengah sinergikan pembangunan daerah
"Melalui kartu ini, masyarakat akan mendapatkan kemudahan akses untuk layanan pendidikan gratis, akses kesehatan, hingga proses administrasi yang lebih efisien dan transparan. Kami ingin membuat semua layanan publik lebih cepat, mudah, dan tanpa birokrasi yang berbelit,” ucapnya.
Kartu Huma Betang dirancang untuk mengintegrasikan berbagai layanan publik dalam satu sistem digital yang dapat diakses dengan mudah oleh seluruh lapisan masyarakat. Salah satu program utama dari kartu tersebut adalah biaya pendidikan gratis bagi siswa dari keluarga kurang mampu, serta kemudahan akses untuk mengurus berbagai keperluan administrasi publik.
Selain itu, Agustiar dan Edy juga menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) dalam sektor pelayanan publik. Melalui program ini, mereka berkomitmen untuk memberikan pelatihan dan pembekalan kepada pegawai negeri sipil (PNS) dan tenaga kesehatan, agar dapat memberikan pelayanan yang lebih profesional dan cepat.
Baca juga: Agustiar Sabran disambut antusias warga saat hadiri Tiwah Massal warga Kaharingan
"Kami tidak hanya fokus pada infrastruktur digital, tetapi juga pada peningkatan kemampuan SDM yang berperan langsung dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," tambah Edy Pratowo.
Kartu Huma Betang juga diharapkan dapat mempermudah masyarakat dalam mengakses berbagai layanan sosial, termasuk bantuan pemerintah dan program-program kesejahteraan lainnya. Dengan sistem yang terintegrasi, masyarakat dapat lebih mudah mengurus berbagai keperluan administratif tanpa harus melalui proses yang rumit dan memakan waktu.
Inovasi ini mendapat respon positif dari sejumlah kalangan, termasuk tokoh masyarakat dan aktivis yang selama ini memperjuangkan reformasi birokrasi dan peningkatan pelayanan publik di Kalteng. Mereka berharap bahwa implementasi program ini dapat mengurangi ketimpangan akses layanan yang selama ini menjadi masalah utama, khususnya di daerah-daerah terpencil.
Kartu Huma Betang diharapkan bisa mulai diterapkan pada tahun 2025 mendatang, dengan target awal peluncuran di kota-kota besar seperti Palangka Raya dan beberapa kabupaten lainnya. Agustiar dan Edy berharap, program ini bisa menjadi model bagi daerah lain dalam mewujudkan pemerintahan yang lebih efektif, transparan, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: Agustiar-Edy siapkan inovasi ekonomi Kalteng untuk tumbuh secara inklusif
Baca juga: Agustiar-Edy Pratowo programkan peningkatan kapasitas dan kesejahteraan guru
Baca juga: Kumpulkan Relawan Koalisi Huma Betang, Agustiar-Edy tekankan kampanye santun