Ketua DAD Kalteng dirikan posko dan beri bantuan untuk korban banjir
Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Dewan Adat Dayak Kalimantan Tengah (DAD Kalteng) Agustiar Sabran mendirikan posko dan memberikan bantuan terhadap korban banjir yang berada di Kota Palangka Raya.
"Bantuan ini tentunya tidak lain bekerja sama sejumlah organisasi masyarakat (ormas) yang ada di Kota Palangka Raya, sehingga beban para korban banjir akibat luapan air Sungai Kahayan tersebut berkurang," kata Agustiar saat makan bersama dengan para korban banjir di kawasan Pasar Kahayan Kota Palangka Raya, Rabu.
Dia menuturkan, bantuan yang dipusatkan di kawasan Pasar Kahayan itu berupa beras 600 sak isi 10 kilogram, nasi bungkus 5.000 setiap hari, mie instan per paket isi 3 sebanyak 5.000 bungkus disediakan.
Ia juga menekankan, bahwa langkah ini bentuk kepedulian dan kebersamaan sehingga jangan dinilai jumlah bantuannya.
"Ini membuktikan kita terus bersama. Nilai tidak seberapa namun dilihat dari niat. Kegiatan seperti ini setiap tahun kami lakukan kalau ada banjir. Apalagi saat ini sudah hampir 5.000 warga terdampak, seperti di kawasan Puntun dan Pahandut Seberang. Makanya saya tekankan berbagi tidak boleh pilih-pilih," ucapnya.
Kakak kandung Gubernur Kalteng Sugianto Sabran itu mengungkapkan, besar harapannya dengan kejadian ini tentunya menjadi pelajaran bersama bahwa masyarakat adalah bagian dari semua.
"Banjir ini tahunan, tentunya ke depan pemerintah harus ada perubahan dimana wilayah yang terdampak banjir harus direlokasi. Lalu normalisasi sungai karena terjadi pendangkalan," ungkapnya.
Kemudian, sambung Agustiar, bantuan ini diberikan sebagai bentuk dukungan kepada masyarakat yang terdampak banjir yang melanda beberapa wilayah di Palangka Raya. Selain memberikan bahan kebutuhan pokok, DAD juga menggandeng sejumlah organisasi masyarakat di wilayah setempat untuk memperluas dampak bantuan.
"DAD akan terus hadir membantu masyarakat yang membutuhkan. Karena kalau berbagi itu tidak boleh pilih-pilih. Kita harus membantu untuk semua," demikian Agustiar.
"Bantuan ini tentunya tidak lain bekerja sama sejumlah organisasi masyarakat (ormas) yang ada di Kota Palangka Raya, sehingga beban para korban banjir akibat luapan air Sungai Kahayan tersebut berkurang," kata Agustiar saat makan bersama dengan para korban banjir di kawasan Pasar Kahayan Kota Palangka Raya, Rabu.
Dia menuturkan, bantuan yang dipusatkan di kawasan Pasar Kahayan itu berupa beras 600 sak isi 10 kilogram, nasi bungkus 5.000 setiap hari, mie instan per paket isi 3 sebanyak 5.000 bungkus disediakan.
Ia juga menekankan, bahwa langkah ini bentuk kepedulian dan kebersamaan sehingga jangan dinilai jumlah bantuannya.
"Ini membuktikan kita terus bersama. Nilai tidak seberapa namun dilihat dari niat. Kegiatan seperti ini setiap tahun kami lakukan kalau ada banjir. Apalagi saat ini sudah hampir 5.000 warga terdampak, seperti di kawasan Puntun dan Pahandut Seberang. Makanya saya tekankan berbagi tidak boleh pilih-pilih," ucapnya.
Kakak kandung Gubernur Kalteng Sugianto Sabran itu mengungkapkan, besar harapannya dengan kejadian ini tentunya menjadi pelajaran bersama bahwa masyarakat adalah bagian dari semua.
"Banjir ini tahunan, tentunya ke depan pemerintah harus ada perubahan dimana wilayah yang terdampak banjir harus direlokasi. Lalu normalisasi sungai karena terjadi pendangkalan," ungkapnya.
Kemudian, sambung Agustiar, bantuan ini diberikan sebagai bentuk dukungan kepada masyarakat yang terdampak banjir yang melanda beberapa wilayah di Palangka Raya. Selain memberikan bahan kebutuhan pokok, DAD juga menggandeng sejumlah organisasi masyarakat di wilayah setempat untuk memperluas dampak bantuan.
"DAD akan terus hadir membantu masyarakat yang membutuhkan. Karena kalau berbagi itu tidak boleh pilih-pilih. Kita harus membantu untuk semua," demikian Agustiar.