Kuala Kurun (ANTARA) - Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Iceu Purnamasari mengapresiasi dan bangga atas keberhasilan pemerintah kabupaten dalam menurunkan angka stunting atau gagal tumbuh kembang anak akibat gizi kronis pada 2022 lalu.

Keberhasilan tersebut diharap akan membuat seluruh pihak di Gunung Mas semakin terpacu dalam menurunkan angka stunting, ucap Iceu di Kuala Kurun, Kamis.

“Di 2022 angka stunting di Gunung Mas menurun secara signifikan jika dibanding 2021. Saya apresiasi kerja keras pemkab dan para pemangku kepentingan lainnya dan saya harap keberhasilan tersebut semakin memacu kita semua,” sambungnya.

Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, angka stunting di Gunung Mas sebesar 35,9 persen. Namun pada 2022, angka stunting di Gunung Mas merupakan yang terendah jika dibandingkan kabupaten/kota se-Kalteng, yakni di angka 17,9 persen.

Politisi Partai Golkar ini berharap kerja keras semakin ditingkatkan, sehingga angka stunting di kabupaten bermoto ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau’ nantinya bisa berada di bawah 14 persen.

“Kerja keras sepanjang 2022 lalu ternyata membuahkan hasil yang baik. Itu hendaknya membuat kita semua tanpa terkecuali semakin terpacu untuk menurunkan angka stunting,” kata Iceu.

Baca juga: Bupati ajak masyarakat Gumas konsisten dan tepat waktu bayar tagihan listrik

Lebih lanjut, DPRD Gunung Mas juga memberi perhatian serius, sekaligus dukungan terhadap upaya penurunan stunting di wilayah setempat. Iceu dan beberapa anggota dewan lainnya pada 2022 lalu turut menyalurkan pemberian makanan tambahan kepada balita di sejumlah kesempatan.

Wakil rakyat dari daerah pemilihan I yang meliputi Kecamatan Sepang, Mihing Raya, dan Kurun ini yakin angka stunting di Gunung Mas bisa berada di bawah 14 persen, asalkan seluruh pihak bekerja keras, bergandengan tangan, dan bahu membahu.

Sebelumnya, Bupati Gunung Mas, Jaya S Monong mengatakan berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, angka stunting di kabupaten setempat merupakan yang terendah jika dibandingkan kabupaten/kota se-Kalteng, yakni di angka 17,9 persen.

Masih berdasarkan data SSGI, sambung dia, penurunan angka stunting di Gunung Mas dari 2021 ke 2022 terbilang sangat signifikan, yakni dari 35,9 persen menjadi 17,9 persen.

“Keberhasilan tersebut merupakan buah dari kerja keras seluruh pihak. Akan tetapi pemkab terus berupaya supaya stunting di daerah ini bisa berada di bawah 14 persen di 2024 mendatang,” demikian Jaya.

Baca juga: Operasi Keselamatan Telabang diharap tingkatkan kesadaran berlalu lintas warga Gumas

Baca juga: Gumas targetkan angka stunting turun di bawah 14 persen

Baca juga: Tim Pakem Gumas waspadai penyebaran aliran menyimpang melalui media sosial


Pewarta : Chandra
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024