Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Perpustakaan dan Arsip (Disperpusip) Kalimantan Tengah menyatakan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial semakin mengoptimalkan peran perpustakaan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di daerah setempat.
Kepala Disperpusip Kalimantan Tengah Nunu Andriani dihubungi dari Palangka Raya, Rabu, mengatakan semakin banyak masyarakat tertarik mengikuti kegiatan pada Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial itu.
"Seperti kegiatan advokasi dan negosiasi literasi, memulai bisnis risol mayo, menulis kreatif, hingga pembuatan bunga plastik yang telah terlaksana belum lama ini," katanya.
Program dan kegiatan-kegiatan tersebut merupakan implementasi bahwa perpustakaan tak hanya penyedia sumber-sumber bacaan dalam penggalian informasi dan pengetahuan, tetapi juga memfasilitasi masyarakat dengan berbagai kegiatan pelatihan dan keterampilan.
"Tujuannya adalah untuk semakin mengoptimalkan pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat," kata dia.
Disperpusip Kalteng berupaya mengoptimalkan ragam potensi yang dimiliki masyarakat. Adanya perpustakaan yang kini telah bertransformasi itu, diharapkan performa individu semakin meningkat serta sistem dan organisasi perpustakaan menjadi kuat.
Baca juga: Tingkatkan minat baca masyarakat, Kalteng giatkan perpustakaan keliling
Hingga pada akhirnya, katanya, berdampak pada peningkatan kualitas layanan perpustakaan dan pemanfaatan oleh masyarakat yang secara otomatis meningkatkan literasi masyarakat.
"Kami berkomitmen melaksanakan berbagai kegiatan berkaitan inklusi sosial untuk terus meningkatkan literasi masyarakat, yang pada gilirannya diharapkan berdampak pada kesejahteraan keluarga," katanya.
Perpustakaan, katanya, mengemban amanah sebagai tempat pembelajaran dan kemitraan yang dikelola secara profesional serta terbuka bagi masyarakat.
Ia mengatakan pembelajaran sepanjang hayat merupakan kata kunci dalam pengembangan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Baca juga: Pemprov Kalteng giatkan implementasi perpustakaan berbasis inklusi sosial
Baca juga: Merangsang tumbuhnya budaya membaca melalui inovasi literasi
Baca juga: Kemenparekraf dan Perpustakaan Nasional resmi luncurkan e-Library
Kepala Disperpusip Kalimantan Tengah Nunu Andriani dihubungi dari Palangka Raya, Rabu, mengatakan semakin banyak masyarakat tertarik mengikuti kegiatan pada Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial itu.
"Seperti kegiatan advokasi dan negosiasi literasi, memulai bisnis risol mayo, menulis kreatif, hingga pembuatan bunga plastik yang telah terlaksana belum lama ini," katanya.
Program dan kegiatan-kegiatan tersebut merupakan implementasi bahwa perpustakaan tak hanya penyedia sumber-sumber bacaan dalam penggalian informasi dan pengetahuan, tetapi juga memfasilitasi masyarakat dengan berbagai kegiatan pelatihan dan keterampilan.
"Tujuannya adalah untuk semakin mengoptimalkan pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat," kata dia.
Disperpusip Kalteng berupaya mengoptimalkan ragam potensi yang dimiliki masyarakat. Adanya perpustakaan yang kini telah bertransformasi itu, diharapkan performa individu semakin meningkat serta sistem dan organisasi perpustakaan menjadi kuat.
Baca juga: Tingkatkan minat baca masyarakat, Kalteng giatkan perpustakaan keliling
Hingga pada akhirnya, katanya, berdampak pada peningkatan kualitas layanan perpustakaan dan pemanfaatan oleh masyarakat yang secara otomatis meningkatkan literasi masyarakat.
"Kami berkomitmen melaksanakan berbagai kegiatan berkaitan inklusi sosial untuk terus meningkatkan literasi masyarakat, yang pada gilirannya diharapkan berdampak pada kesejahteraan keluarga," katanya.
Perpustakaan, katanya, mengemban amanah sebagai tempat pembelajaran dan kemitraan yang dikelola secara profesional serta terbuka bagi masyarakat.
Ia mengatakan pembelajaran sepanjang hayat merupakan kata kunci dalam pengembangan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Baca juga: Pemprov Kalteng giatkan implementasi perpustakaan berbasis inklusi sosial
Baca juga: Merangsang tumbuhnya budaya membaca melalui inovasi literasi
Baca juga: Kemenparekraf dan Perpustakaan Nasional resmi luncurkan e-Library