Palangka Raya (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Tengah yang membidangi pembangunan infrastruktur Purman Jaya meminta kepada pemerintah pusat, terkhusus Kementerian Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat (PUPR), mengevaluasi perbaikan dan pengerjaan ruas jalan Buntok-Kalahien, Kabupaten Barito Selatan.
Pengerjaan ruas jalan Buntok-Kalahien yang sedang dilakukan itu mempersulit kendaraan melintas hingga terjadinya kemacetan panjang akibat dalamnya lumpur dari tanah timbunan, kata Purman di Palangka Raya, kemarin.
"Sekarang ini kan intensitas hujan kan relatif tinggi. Alhasil tanah timbunan menjadi berlumpur ketika hujan turun dan dilintasi kendaraan. Apalagi di bawah tanah itu dipasang terpal," ucapnya.
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan IV meliputi Kabupaten Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara dan Murung Raya itu menyarankan pengerjaan ruas jalan Buntok-Kalahien menggunakan sistem buka-tutup. Sebab, ruas jalan trans Kalimantan Poros Tengah itu kan termasuk lebar, sehingga cocok menggunakan sistem buka-tutup.
Purman mengatakan bahwa pengerjaan secara buka-tutup itu bukan hanya memperlancar lalu lintas kendaraan, tetapi juga mengoptimalkan pengerasan terhadap tanah yang ditimbun di sekitar ruas jalan Buntok-Kalahien itu.
"Kita mengapresiasi adanya penanganan jalan Buntok-Kalahien ini. Tinggal bagaimana pengerjaan di lapangan dievaluasi dan diperbaiki, agar tidak menimbulkan masalah terhadap kendaraan yang melintas," kata dia.
Baca juga: Optimalkan keterlibatan semua pihak menggalakkan sektor pertanian di Kalteng
Legislator Kalteng itu juga mengapresiasi keterlibatan Polri dan TNI membantu kendaraan yang terjebak lumpur saat melintas di sepanjang jalan Buntok-Kalahien. Keterlibatan itu membuat masyarakat merasa aman dan nyaman serta dapat langsung dibantu jika kendaraannya ada masalah.
Dia mengatakan, ruas jalan Buntok-Kalahien memang sangat vital bagi masyarakat di empat kabupaten Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito menuju Palangka Raya dan kabupaten lainnya. Hal itulah yang membuat intensitas kendaraan yang melintas di jalur tersebut sangat tinggi.
"Kalau jalan itu rusak parah, tentunya masyarakat dari DAS Barito ke Palangka Raya harus melalui Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan. Waktu tempuhnya bisa menjadi belasan jam kalau ingin ke Palangka Raya. Kalau lewat Buntok-Kalahien itu, hanya perlu 3,5 jam hingga terlama 7 jam," demikian Purman.
Baca juga: Kembali marak, DPRD Kalteng ingatkan masyarakat hati-hati ikut arisan online
Baca juga: DPRD Kalteng minta semua perda disosialisasikan secara optimal
Baca juga: DPRD Kalteng harus bersuara terkait kerusakan jalan Kurun-Palangka Raya
Pengerjaan ruas jalan Buntok-Kalahien yang sedang dilakukan itu mempersulit kendaraan melintas hingga terjadinya kemacetan panjang akibat dalamnya lumpur dari tanah timbunan, kata Purman di Palangka Raya, kemarin.
"Sekarang ini kan intensitas hujan kan relatif tinggi. Alhasil tanah timbunan menjadi berlumpur ketika hujan turun dan dilintasi kendaraan. Apalagi di bawah tanah itu dipasang terpal," ucapnya.
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan IV meliputi Kabupaten Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara dan Murung Raya itu menyarankan pengerjaan ruas jalan Buntok-Kalahien menggunakan sistem buka-tutup. Sebab, ruas jalan trans Kalimantan Poros Tengah itu kan termasuk lebar, sehingga cocok menggunakan sistem buka-tutup.
Purman mengatakan bahwa pengerjaan secara buka-tutup itu bukan hanya memperlancar lalu lintas kendaraan, tetapi juga mengoptimalkan pengerasan terhadap tanah yang ditimbun di sekitar ruas jalan Buntok-Kalahien itu.
"Kita mengapresiasi adanya penanganan jalan Buntok-Kalahien ini. Tinggal bagaimana pengerjaan di lapangan dievaluasi dan diperbaiki, agar tidak menimbulkan masalah terhadap kendaraan yang melintas," kata dia.
Baca juga: Optimalkan keterlibatan semua pihak menggalakkan sektor pertanian di Kalteng
Legislator Kalteng itu juga mengapresiasi keterlibatan Polri dan TNI membantu kendaraan yang terjebak lumpur saat melintas di sepanjang jalan Buntok-Kalahien. Keterlibatan itu membuat masyarakat merasa aman dan nyaman serta dapat langsung dibantu jika kendaraannya ada masalah.
Dia mengatakan, ruas jalan Buntok-Kalahien memang sangat vital bagi masyarakat di empat kabupaten Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito menuju Palangka Raya dan kabupaten lainnya. Hal itulah yang membuat intensitas kendaraan yang melintas di jalur tersebut sangat tinggi.
"Kalau jalan itu rusak parah, tentunya masyarakat dari DAS Barito ke Palangka Raya harus melalui Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan. Waktu tempuhnya bisa menjadi belasan jam kalau ingin ke Palangka Raya. Kalau lewat Buntok-Kalahien itu, hanya perlu 3,5 jam hingga terlama 7 jam," demikian Purman.
Baca juga: Kembali marak, DPRD Kalteng ingatkan masyarakat hati-hati ikut arisan online
Baca juga: DPRD Kalteng minta semua perda disosialisasikan secara optimal
Baca juga: DPRD Kalteng harus bersuara terkait kerusakan jalan Kurun-Palangka Raya