Palangka Raya (ANTARA) - Rumah sakit Bhayangkara Tingkat III Palangka Raya, Kalimantan Tengah, melalui Bidang Urusan Pendidikan dan Penelitian (Urdiklit) menggelar simulasi penanganan evakuasi korban kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang diselenggarakan di halaman Paviliun Presisi RS Bhayangkara Jalan H. Ikap kota setempat.
Kepala Urusan Pendidikan dan Penelitian (Kaur Diklit) Penda Rusmawarti di Palangka Raya, Selasa, mengatakan tujuan simulasi atau latihan kesiapsiagaan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan personel dalam melakukan pertolongan dan evakuasi korban karhutla.
"Meminimalisasi angka korban jiwa dengan cara perencanaan dan persiapan yang matang, dalam menghadapi berbagai jenis potensi bencana yang sering terjadi di daerah kita salah satunya karhutla," katanya.
Dia menuturkan, dalam menghadapi potensi karhutla adalah lebih baik mencegah dan menyiapkan semua kemampuan serta peralatan dari pada nanti saat diminta terjun di lapangan belum siap.
Bahkan simulasi dilakukan oleh Tim Tanggap Bencana RS Bhayangkara Palangka Raya yang diketuai oleh Aiptu Junaidi Salam, dengan menyosialisasikan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) beserta kelengkapan alat pendukung dan simulasi evakuasi korban jiwa.
"Pada simulasi tersebut juga turut hadir para Pejabat Utama (PJU) RS Bhayangkara, para Perwira, Kepala Penanggung Jawab Bagian Fungsi Struktural dan Layanan, serta seluruh personel Badan Layanan Umum (BLU) RS setempat.
Ditambahkan Rusmawarti, dalam simulasi itu pula tim tanggap bencana melakukan evakuasi dan pertolongan pertama kepada korban akibat bencana karhutla, personel yang terlibat juga menggunakan armada ambulans untuk mengevakuasi korban yang mengalami cedera parah dan harus dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk penanganan lebih lanjut.
"Kami sangat yakin kalau semua personel yang disiapkan sudah piawai dalam melaksanakan hal tersebut, maka ketika terjadi bencana dan ada korban mereka sudah sigap dan menerapkan ilmu yang telah mereka serap sebelum terjun ke lapangan atau lokasi kejadian," ujar Rusmawarti.
Kepala Urusan Pendidikan dan Penelitian (Kaur Diklit) Penda Rusmawarti di Palangka Raya, Selasa, mengatakan tujuan simulasi atau latihan kesiapsiagaan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan personel dalam melakukan pertolongan dan evakuasi korban karhutla.
"Meminimalisasi angka korban jiwa dengan cara perencanaan dan persiapan yang matang, dalam menghadapi berbagai jenis potensi bencana yang sering terjadi di daerah kita salah satunya karhutla," katanya.
Dia menuturkan, dalam menghadapi potensi karhutla adalah lebih baik mencegah dan menyiapkan semua kemampuan serta peralatan dari pada nanti saat diminta terjun di lapangan belum siap.
Bahkan simulasi dilakukan oleh Tim Tanggap Bencana RS Bhayangkara Palangka Raya yang diketuai oleh Aiptu Junaidi Salam, dengan menyosialisasikan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) beserta kelengkapan alat pendukung dan simulasi evakuasi korban jiwa.
"Pada simulasi tersebut juga turut hadir para Pejabat Utama (PJU) RS Bhayangkara, para Perwira, Kepala Penanggung Jawab Bagian Fungsi Struktural dan Layanan, serta seluruh personel Badan Layanan Umum (BLU) RS setempat.
Ditambahkan Rusmawarti, dalam simulasi itu pula tim tanggap bencana melakukan evakuasi dan pertolongan pertama kepada korban akibat bencana karhutla, personel yang terlibat juga menggunakan armada ambulans untuk mengevakuasi korban yang mengalami cedera parah dan harus dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk penanganan lebih lanjut.
"Kami sangat yakin kalau semua personel yang disiapkan sudah piawai dalam melaksanakan hal tersebut, maka ketika terjadi bencana dan ada korban mereka sudah sigap dan menerapkan ilmu yang telah mereka serap sebelum terjun ke lapangan atau lokasi kejadian," ujar Rusmawarti.