Sampit (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Rinie mendorong seluruh kecamatan mengoptimalkan pemanfaatan ekskavator yang diberikan pemerintah kabupaten untuk pembangunan dan perekonomian masyarakat.
"Seluruh kecamatan yaitu 17 kecamatan yang ada di Kotim ini masing-masing sudah diberikan ekskavator. Itu harus dimanfaatkan secara optimal. Sayang kalau tidak dioptimalkan, apalagi tidak sedikit dana yang dikeluarkan untuk pengadaan 17 ekskavator tersebut," kata Rinie di Sampit, Senin.
Sejak 2021 lalu Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur secara bertahap memberikan ekskavator kepada kecamatan. Dua ekskavator terakhir diserahkan kepada Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang pada Senin (27/2) lalu sehingga kini lengkap 17 kecamatan memiliki ekskavator masing-masing.
Pengelolaan alat berat itu dipercayakan kepada Balai Penyuluh Pertanian (BPP) masing-masing kecamatan. Hal ini karena ekskavator tersebut memang paling dibutuhkan untuk membantu bidang pertanian seperti mengolah lahan, pembuatan dan pembenahan irigasi maupun normalisasi sungai.
Meski begitu, ekskavator ini juga bisa dimanfaatkan untuk pemeliharaan dan perbaikan jalan. Dengan begitu, banyak hal yang bisa dilakukan dengan pemanfaatan ekskavator multifungsi tersebut.
Baca juga: Damkar Kotim optimalkan edukasi pencegahan karhutla
Rinie berharap, pemerintah kecamatan bersama BPP benar-benar mengatur pemanfaatan ekskavator agar optimal dan adil. Pemeliharaannya juga harus diperhatikan agar bisa digunakan dalam waktu lama.
"Kalau ada kendala misalnya kesulitan tenaga operator atau ada kerusakan, harus segera diatasi. Jangan dibiarkan berlarut-larut. Sayang kalau alat berat yang dibeli dengan mahal ini sampai tidak digunakan secara optimal," tambah Rinie.
Menurutnya, pemanfaatan ekskavator tersebut akan memberikan keuntungan bagi masyarakat dan pemerintah. Petani bisa menghemat biaya produksi karena tidak perlu lagi mengeluarkan biaya mahal menyewa ekskavator dari rental sehingga margin hasil panen akan jadi meningkat.
Sementara itu, bagi pemerintah juga akan membawa keuntungan karena bisa menghemat anggaran. Untuk pembangunan infrastruktur, maka bisa dilaksanakan memanfaatkan ekskavator di setiap kecamatan tanpa harus menggunakan jasa sehingga bisa menghemat anggaran.
"Makanya sangat disayangkan kalau ekskavator ini sampai tidak dimanfaatkan. Alat berat ini sangat dibutuhkan dan sangat bermanfaat bagi masyarakat dan pemerintah daerah. Mudah-mudahan setiap kecamatan bisa mengelolanya dengan baik," demikian Rinie.
Baca juga: Desa Bagendang Hilir optimistis hadapi penilaian desa antikorupsi KPK
Baca juga: Artikel - Desa Mekar Jaya libatkan masyarakat wujudkan desa antikorupsi
Baca juga: BNNP Kalteng ungkap dua kasus narkoba jaringan antar provinsi
"Seluruh kecamatan yaitu 17 kecamatan yang ada di Kotim ini masing-masing sudah diberikan ekskavator. Itu harus dimanfaatkan secara optimal. Sayang kalau tidak dioptimalkan, apalagi tidak sedikit dana yang dikeluarkan untuk pengadaan 17 ekskavator tersebut," kata Rinie di Sampit, Senin.
Sejak 2021 lalu Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur secara bertahap memberikan ekskavator kepada kecamatan. Dua ekskavator terakhir diserahkan kepada Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang pada Senin (27/2) lalu sehingga kini lengkap 17 kecamatan memiliki ekskavator masing-masing.
Pengelolaan alat berat itu dipercayakan kepada Balai Penyuluh Pertanian (BPP) masing-masing kecamatan. Hal ini karena ekskavator tersebut memang paling dibutuhkan untuk membantu bidang pertanian seperti mengolah lahan, pembuatan dan pembenahan irigasi maupun normalisasi sungai.
Meski begitu, ekskavator ini juga bisa dimanfaatkan untuk pemeliharaan dan perbaikan jalan. Dengan begitu, banyak hal yang bisa dilakukan dengan pemanfaatan ekskavator multifungsi tersebut.
Baca juga: Damkar Kotim optimalkan edukasi pencegahan karhutla
Rinie berharap, pemerintah kecamatan bersama BPP benar-benar mengatur pemanfaatan ekskavator agar optimal dan adil. Pemeliharaannya juga harus diperhatikan agar bisa digunakan dalam waktu lama.
"Kalau ada kendala misalnya kesulitan tenaga operator atau ada kerusakan, harus segera diatasi. Jangan dibiarkan berlarut-larut. Sayang kalau alat berat yang dibeli dengan mahal ini sampai tidak digunakan secara optimal," tambah Rinie.
Menurutnya, pemanfaatan ekskavator tersebut akan memberikan keuntungan bagi masyarakat dan pemerintah. Petani bisa menghemat biaya produksi karena tidak perlu lagi mengeluarkan biaya mahal menyewa ekskavator dari rental sehingga margin hasil panen akan jadi meningkat.
Sementara itu, bagi pemerintah juga akan membawa keuntungan karena bisa menghemat anggaran. Untuk pembangunan infrastruktur, maka bisa dilaksanakan memanfaatkan ekskavator di setiap kecamatan tanpa harus menggunakan jasa sehingga bisa menghemat anggaran.
"Makanya sangat disayangkan kalau ekskavator ini sampai tidak dimanfaatkan. Alat berat ini sangat dibutuhkan dan sangat bermanfaat bagi masyarakat dan pemerintah daerah. Mudah-mudahan setiap kecamatan bisa mengelolanya dengan baik," demikian Rinie.
Baca juga: Desa Bagendang Hilir optimistis hadapi penilaian desa antikorupsi KPK
Baca juga: Artikel - Desa Mekar Jaya libatkan masyarakat wujudkan desa antikorupsi
Baca juga: BNNP Kalteng ungkap dua kasus narkoba jaringan antar provinsi