Kuala Kurun (ANTARA) - Legislator Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Rayaniatie Djangkan berharap semakin banyak organisasi gereja di wilayah setempat yang memiliki usaha, supaya organisasi gereja dapat sepenuhnya mandiri.
“Saat ini beberapa gereja di Gunung Mas telah memiliki usaha. Saya harap ke depan semakin banyak gereja di daerah ini yang memiliki usaha,” ucapnya saat dihubungi dari Kuala Kurun, Senin.
Dia menyebut, salah satu organisasi gereja di Gunung Mas yang sudah memiliki usaha adalah Majelis Resort (MR) dan Majelis Jemaat (MJ) Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Kuala Kurun.
MR dan MJ GKE Kuala Kurun memiliki usaha penyewaan rumah toko (ruko) yang terletak di Jalan Sangkurun, Kuala Kurun. Ruko yang memiliki empat pintu tersebut bahkan sudah tersewa semua.
Selain itu, tutur wakil rakyat dari daerah pemilihan I yang meliputi Kecamatan Sepang, Mihing Raya, dan Kurun ini, ada juga organisasi gereja di Gunung Mas yang memiliki usaha sarang burung walet.
Baca juga: Legislator minta pengcab di Gumas lakukan seleksi hadapi Porprov 2023
“Saya harap gereja lain nantinya juga memiliki usaha. Tentunya jenis usaha juga disesuaikan dengan potensi yang ada di wilayah mereka,” kata politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Dia mengingatkan, potensi usaha antara wilayah yang satu dengan wilayah lainnya tentu berbeda. Pengurus gereja harus jeli melihat potensi di wilayah mereka, supaya usaha yang dijalani berhasil.
Diberitakan sebelumnya, Bupati Gunung Mas, Jaya S Monong bersama Ketua Umum Majelis Sinode GKE, Pdt Dr Simpon F Lion, M.Th dan lainnya, meresmikan ruko MR dan MK GKE Kuala Kurun, Rabu (1/3).
“Dengan adanya ruko yang terletak di Jalan Sangkurun ini, diharap gereja mampu mewujudkan kemandirian dana melalui usaha penyewaan ruko,” kata Jaya yang juga selaku Ketua Perwakilan MS GKE Wilayah Gunung Mas.
Baca juga: Wabup berharap bulu tangkis sumbang medali Porprov untuk Gumas
Baca juga: Legislator berharap pertanian terintegrasi meningkatkan minat masyarakat Gumas untuk bertani
Baca juga: Bupati Gumas berharap keberadaan ruko mampu wujudkan kemandirian gereja