Palangka Raya (ANTARA) - Tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri dan Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah menggelar inspeksi mendadak (sidak) Pasar Besar di Jalan Ahmad Yani untuk mengantisipasi penimbunan bahan pangan menjelang Ramadhan 1444 Hijriah.

Kepala Bidang Perdagangan di DPKUKMP Kota Palangka Raya Hadriansyah di Palangka Raya, Kamis, mengatakan langkah tersebut diambil menyikapi adanya kenaikan beberapa harga komoditas namun sifatnya fluktuatif, meskipun secara global harga relatif stabil lantaran ketersediaan sejumlah komoditas pangan sangat cukup di daerah setempat.

"Kami melakukan sidak dan pemantauan harga di kawasan Pasar Besar Jalan Ahmad Yani Palangka Raya. Dalam sidak ini kami juga menekankan kepada para pedagang untuk tidak menimbun dan mengambil kesempatan dengan meraih keuntungan yang tinggi sehingga bisa berdampak ke masyarakat," katanya.

Hardiansyah menuturkan, berbagai langkah juga sudah dilakukan pihaknya bersama tim gabungan untuk mengantisipasi agar tidak terjadinya aksi penimbunan yang dilakukan oknum pedagang, salah satunya tetap berkoordinasi dengan para distributor untuk ketersediaan dan kelancaran distribusi.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan pengurus pasar besar untuk melakukan pencegahan tersebut. Bahkan kami berharap menjelang Bulan Suci Ramadhan ini kenaikan harga tidak signifikan dan tetap stabil, makanya dilakukan sidak salah satu intervensi juga," katanya.

Ia mengungkapkan, kegiatan seperti ini tentunya akan digelar secara rutin karena dalam hitungan hari saja lagi sudah memasuki bulan Ramadhan, yang biasanya sejumlah komoditas pangan mengalami kenaikan harga.

"Pada intinya kami terus lakukan penekanan harga dan melakukan sidak serta pemantauan harga. Semoga langkah ini juga berdampak baik bagi semua," bebernya.

Baca juga: Polda Kalteng raih penghargaan terbaik I IKPA 2022 se-Indonesia

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah Taufik Saleh mengatakan, BI telah melakukan langkah antisipasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di seluruh provinsi dalam bertransaksi ekonomi.

"Kami sudah antisipasi, terutama selama di Bulan Suci Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri kemudian setelah Idul Fitri. Untuk mendukung hal ini kami telah menyiapkan lebih dari Rp2,5 triliun," katanya.

Taufik Saleh menambahkan, jumlah tersebut meliputi kebutuhan perbankan, kas titipan di lima kota yakni Sampit, Pangkalan Bun, Lamandau, Buntok dan Muara Teweh serta penukaran uang baik secara langsung dan kas keliling.

"Nyatanya meskipun secara tradisi yang bersifat siklikal kebutuhan uang tunai meningkat selama Ramadhan dan Idul Fitri, BI tetap mengimbau agar masyarakat memanfaatkan transaksi non tunai," demikian Taufik Saleh.

Baca juga: Ternyata sudah 12 tahun sumpit buatan Palangka Raya diekspor ke Jepang

Baca juga: Legislator: Waspada tindak kejahatan pencurian di Palangka Raya

Baca juga: Legislator Palangka Raya dorong edukasi pengelolaan sampah

Pewarta : Adi Wibowo
Editor : Muhammad Arif Hidayat
Copyright © ANTARA 2024