Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mulai mengoperasionalkan Masjid Agung Kubah Kecubung dan disambut antusias umat Islam, khususnya saat digelarnya shalat Jumat perdana di masjid ini.
"Hampir 12 tahun Masjid Agung ini dibangun. Meski belum selesai 100 persen, tetapi hari ini dilaksanakan shalat Jumat sebagai penanda pemanfaatan perdana masjid Kubah Kecubung ini," kata Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin di Palangka Raya, Jumat.
Masjid yang terletak di Jalan RTA Milono, seberang Bundaran Burung ini memiliki luas bangunan 70x70 meter persegi, dengan tinggi bangunan tiga lantai.
Dibangun di lahan seluas 3,5 hektare, masjid yang akan menjadi ikon baru Kota Palangka Raya ini mampu menampung sebanyak 8.300 jamaah.
Bangunan masjid tersebut didominasi warga putih, emas dan ungu sebagai representasi warna batu kecubung. Keunikan lain adalah tembok bagian luar tidak 100 tertutup, melainkan menampilkan motif unsur timur tengah dengan banyak lubang. Kondisi ini menjadikan sirkulasi udara di masjid lebih lancar.
Selain itu, juga terdapat ornamen motif Dayak sebagai ciri khas suku asli Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
Sebelum masuk ke ruang utama masjid, para jamaah juga harus menaiki 20 lebih anak tangga, sehingga jika dilihat dari kejauhan, Masjid Agung Kubah Kecubung tampak tinggi, mewah dan megah.
Baca juga: Pemkot gelar gebyar panen hasil IKM di Palangka Raya
Saat shalat perdana ini, ruangan utama dan selasar masjid di lantai utama penuh dengan jamaah. Untuk lantai paling atas belum difungsikan. Sementara pada malam harinya, Pemkot Palangka Raya juga menggelar tabligh akbar di masjid setempat.
Turut melaksanakan shalat Jumat seperti Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo, mantan Wagub Kalteng Habib Ismail Bin Yahya, mantan Wali Kota Palangka Raya Riban Satia, mantan Wakil Wali Kota Palangka Raya, Mofit Saptono Subagio serta sejumlah pejabat dan Forkopimda Palangka Raya.
Fairid mengatakan, selama Ramadhan nanti, Masjid Agung Kubah Kecubung juga dimanfaatkan secara penuh untuk pelaksanaan ibadah shalat dan lainnya. Bahkan, pengurus masjid juga menyediakan menu berbuka bagi warga.
Kepala Daerah termuda ini mengatakan, sampai saat ini anggaran yang telah dikeluarkan untuk pembangunan Masjid Agung Kubah Kecubung ini mencapai Rp168 miliar.
"Tahun ini kami juga menganggarkan kembali pembangunan masjid ini senilai Rp23 miliar. Saat ini masih dalam tahap lelang. Saya memperkirakan untuk seluruh pembangunan sampai 100 persen, masjid ini akan menelan biaya sekitar Rp200 miliar," katanya.
Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo mengatakan, pemerintah provinsi juga berharap Masjid Agung Kubah Kecubung dapat dimanfaatkan maksimal sebagai pusat kemaslahatan umat.
"Sama seperti halnya Masjid Raya Darussalam kita juga ingin pemanfaatan Masjid Agung Kubah Kecubung ini mampu menjadikan masyarakat kita semakin mampu menerapkan nilai-nilai agama yang cinta damai," kata Edy.
Baca juga: UMPR hadirkan Academy Cafe sebagai pusat informasi dan aktivitas kreatif mahasiswa
Baca juga: Wagub Kalteng shalat Jumat perdana di Masjid Agung Kubah Kecubung
Baca juga: Pemkot Palangka Raya gelar pasar murah sebelum Ramadhan
"Hampir 12 tahun Masjid Agung ini dibangun. Meski belum selesai 100 persen, tetapi hari ini dilaksanakan shalat Jumat sebagai penanda pemanfaatan perdana masjid Kubah Kecubung ini," kata Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin di Palangka Raya, Jumat.
Masjid yang terletak di Jalan RTA Milono, seberang Bundaran Burung ini memiliki luas bangunan 70x70 meter persegi, dengan tinggi bangunan tiga lantai.
Dibangun di lahan seluas 3,5 hektare, masjid yang akan menjadi ikon baru Kota Palangka Raya ini mampu menampung sebanyak 8.300 jamaah.
Bangunan masjid tersebut didominasi warga putih, emas dan ungu sebagai representasi warna batu kecubung. Keunikan lain adalah tembok bagian luar tidak 100 tertutup, melainkan menampilkan motif unsur timur tengah dengan banyak lubang. Kondisi ini menjadikan sirkulasi udara di masjid lebih lancar.
Selain itu, juga terdapat ornamen motif Dayak sebagai ciri khas suku asli Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
Sebelum masuk ke ruang utama masjid, para jamaah juga harus menaiki 20 lebih anak tangga, sehingga jika dilihat dari kejauhan, Masjid Agung Kubah Kecubung tampak tinggi, mewah dan megah.
Baca juga: Pemkot gelar gebyar panen hasil IKM di Palangka Raya
Saat shalat perdana ini, ruangan utama dan selasar masjid di lantai utama penuh dengan jamaah. Untuk lantai paling atas belum difungsikan. Sementara pada malam harinya, Pemkot Palangka Raya juga menggelar tabligh akbar di masjid setempat.
Turut melaksanakan shalat Jumat seperti Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo, mantan Wagub Kalteng Habib Ismail Bin Yahya, mantan Wali Kota Palangka Raya Riban Satia, mantan Wakil Wali Kota Palangka Raya, Mofit Saptono Subagio serta sejumlah pejabat dan Forkopimda Palangka Raya.
Fairid mengatakan, selama Ramadhan nanti, Masjid Agung Kubah Kecubung juga dimanfaatkan secara penuh untuk pelaksanaan ibadah shalat dan lainnya. Bahkan, pengurus masjid juga menyediakan menu berbuka bagi warga.
Kepala Daerah termuda ini mengatakan, sampai saat ini anggaran yang telah dikeluarkan untuk pembangunan Masjid Agung Kubah Kecubung ini mencapai Rp168 miliar.
"Tahun ini kami juga menganggarkan kembali pembangunan masjid ini senilai Rp23 miliar. Saat ini masih dalam tahap lelang. Saya memperkirakan untuk seluruh pembangunan sampai 100 persen, masjid ini akan menelan biaya sekitar Rp200 miliar," katanya.
Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo mengatakan, pemerintah provinsi juga berharap Masjid Agung Kubah Kecubung dapat dimanfaatkan maksimal sebagai pusat kemaslahatan umat.
"Sama seperti halnya Masjid Raya Darussalam kita juga ingin pemanfaatan Masjid Agung Kubah Kecubung ini mampu menjadikan masyarakat kita semakin mampu menerapkan nilai-nilai agama yang cinta damai," kata Edy.
Baca juga: UMPR hadirkan Academy Cafe sebagai pusat informasi dan aktivitas kreatif mahasiswa
Baca juga: Wagub Kalteng shalat Jumat perdana di Masjid Agung Kubah Kecubung
Baca juga: Pemkot Palangka Raya gelar pasar murah sebelum Ramadhan