Kuala Pembuang (ANTARA) - Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, meniadakan pelaksanaan pasar Ramadhan 1444 Hijriah.
“Sebenarnya pasar Ramadhan ini merupakan kegiatan rutin yang kerap dilaksanakan setiap tahun ini akan ditiadakan,” kata Kepala Diskoperindag Seruyan Primermen melalui Kepala Bidang Perdagangan Nurul Pahyuni di Kuala Pembuang, Sabtu.
Dia mengatakan, ditiadakannya program pasar Ramadhan ini karena terkendala dari sisi penganggaran. Pasalnya, postur atau struktur dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Seruyan 2023 lebih difokuskan untuk kegiatan-kegiatan yang sifatnya wajib atau mandatori.
“Memang kita terkendala anggaran, karena memang kita fokus untuk kegiatan yang sudah diwajibkan oleh pemerintah pusat,” jelasnya.
Baca juga: DPMPTSP Seruyan gencar sosialisasikan penerbitan NIB dan IMB di kecamatan
Walaupun demikian, ia menyebutkan masyarakat tetap diberikan kebebasan bagi yang hendak berjualan makanan khas Ramadhan di halaman rumah atau kios masing-masing, karena memang itu hak dari masyarakat dan hal tersebut juga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Momen Ramadhan ini jangan sampai dilewatkan, kita harap masyarakat tetap berjualan walaupun memang tidak dianggarkan seperti tahun sebelumnya, karena hal tersebut sangat berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat khususnya bagi pelaku usaha,” jelasnya.
Dia menambahkan, pelaku usaha harus bisa membaca peluang seperti di hari-hari besar misalnya di bulan Ramadhan ini. Banyak masyarakat Seruyan yang memerlukan berbagai macam olahan kue, minuman dan lain sebagainya untuk menu berbuka puasa.
Lanjut dia, untuk itu diharapkan para pelaku usaha juga bisa berinovasi agar produk atau olahan yang dijual bisa diminati masyarakat sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan.
“Kita tahu kebutuhan masyarakat seperti kue dan minuman di bulan Ramadhan ini sangat meningkat sehingga kita sebagai pelaku usaha harus bisa membaca peluang tersebut,” demikian.
Baca juga: Disdik Seruyan berupaya optimalkan PPPK penuhi kebutuhan di daerah
“Sebenarnya pasar Ramadhan ini merupakan kegiatan rutin yang kerap dilaksanakan setiap tahun ini akan ditiadakan,” kata Kepala Diskoperindag Seruyan Primermen melalui Kepala Bidang Perdagangan Nurul Pahyuni di Kuala Pembuang, Sabtu.
Dia mengatakan, ditiadakannya program pasar Ramadhan ini karena terkendala dari sisi penganggaran. Pasalnya, postur atau struktur dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Seruyan 2023 lebih difokuskan untuk kegiatan-kegiatan yang sifatnya wajib atau mandatori.
“Memang kita terkendala anggaran, karena memang kita fokus untuk kegiatan yang sudah diwajibkan oleh pemerintah pusat,” jelasnya.
Baca juga: DPMPTSP Seruyan gencar sosialisasikan penerbitan NIB dan IMB di kecamatan
Walaupun demikian, ia menyebutkan masyarakat tetap diberikan kebebasan bagi yang hendak berjualan makanan khas Ramadhan di halaman rumah atau kios masing-masing, karena memang itu hak dari masyarakat dan hal tersebut juga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Momen Ramadhan ini jangan sampai dilewatkan, kita harap masyarakat tetap berjualan walaupun memang tidak dianggarkan seperti tahun sebelumnya, karena hal tersebut sangat berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat khususnya bagi pelaku usaha,” jelasnya.
Dia menambahkan, pelaku usaha harus bisa membaca peluang seperti di hari-hari besar misalnya di bulan Ramadhan ini. Banyak masyarakat Seruyan yang memerlukan berbagai macam olahan kue, minuman dan lain sebagainya untuk menu berbuka puasa.
Lanjut dia, untuk itu diharapkan para pelaku usaha juga bisa berinovasi agar produk atau olahan yang dijual bisa diminati masyarakat sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan.
“Kita tahu kebutuhan masyarakat seperti kue dan minuman di bulan Ramadhan ini sangat meningkat sehingga kita sebagai pelaku usaha harus bisa membaca peluang tersebut,” demikian.
Baca juga: Disdik Seruyan berupaya optimalkan PPPK penuhi kebutuhan di daerah