Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mendorong masyarakat menerapkan konsep pertanian perkotaan atau urban farming, dengan memanfaatkan lahan yang tersedia di pekarangan rumah atau sekitar permukiman.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) Kalimantan Tengah Riza Rahmadi di Palangka Raya, Senin, mengatakan, langkah ini diperlukan sebagai salah satu upaya pengendalian inflasi di daerah.
"Konsep pertanian perkotaan dengan menanam berbagai komoditas strategis, seperti halnya cabai diyakini akan turut membantu dalam pengendalian inflasi," katanya usai mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi bersama Menteri Dalam Negeri melalui konferensi video.
Menurutnya penerapan konsep ini akan sangat membantu masyarakat maupun daerah, agar terwujudnya kemandirian pangan sehingga juga berdampak pada stabilisasi berbagai komoditas pangan strategis di pasaran.
Adapun salah satu komoditas yang menjadi perhatian saat ini adalah cabai rawit khususnya untuk wilayah Kabupaten Murung Raya. Berdasarkan neraca pangan strategis kabupaten dan kota se-Kalimantan Tengah di minggu ketiga Maret 2023, surplus ketersediaan cabai rawit di Murung Raya tidaklah banyak.
"Berdasarkan data tersebut, ketersediaan cabai rawit di Murung Raya mencapai 3,5 ton, sedangkan kebutuhan mencapai 3,3 ton lebih, sehingga kelebihannya hanya sekitar 0,1 ton lebih," terangnya.
Baca juga: Memaknai Ramadhan dengan berbagi, Sekda Kalteng serahkan ratusan paket sembako di Puruk Cahu
Sedangkan untuk ketersediaan cabai rawit se-Kalimantan Tengah masih cukup aman, yakni mencapai 210 ton dengan kebutuhan 115 ton, sehingga masih surplus sebanyak 95 ton.
Untuk itu pemerintah kabupaten setempat dan masyarakat diminta lebih menggiatkan kegiatan atau penerapan konsep pertanian kota tersebut.
Di samping itu, Dinas Ketahanan Pangan Kalimantan Tengah juga berencana melaksanakan operasi pasar dengan menyediakan berbagai komoditas pangan strategis termasuk cabai rawit khususnya untuk wilayah Murung Raya tersebut.
"Kami berupaya secara maksimal melakukan langkah-langkah pencegahan maupun pengendalian, untuk menjaga stabilisasi harga pangan di pasaran terlebih saat ini sudah memasuki bulan suci Ramadhan," jelasnya.
Saat ini inflasi di Kalimantan Tengah dalam kondisi cukup terkendali dan berada di urutan 16 nasional untuk inflasi gabungan kota per provinsi yakni sebesar 5,81 (yoy).
Baca juga: Mafia tanah hambat perekonomian masyarakat, Gubernur Kalteng dukung upaya pemberantasannya
Baca juga: Pemkab Kotim berharap pemprov wujudkan janji memperbaiki jalan lingkar selatan
Baca juga: Awal Ramadhan, Pemprov Kalteng laksanakan pasar murah untuk ASN dan tekon